Bacaan Hari ini:
Ayb.38:1,12-21;39:36-38
Mzm.139:1-3,7,-8,9-10,13-14ab
Luk.10:13-16
( PW S Hieronimus,Impujg )
“Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Lukas 10:16
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Warta Injil hari ini dikondisikan oleh kenyataan yang ditemukan oleh Tuhan Yesus, bahwa di kota-kota yang selama ini mendapat perhatiannya, ternyata tidak terjadi “perubahan” yang sesuai dengan harapanNya. Tuhan Yesus mengadakan mujizatNya baik di Khorazim, di Betsaida dan di Kapernaum, tetapi mereka tidak mau bertobat. Bahkan Tuhan membandingkan begini: sekiranya mujizat itu terjadi di Tirus dan Sidon, mereka pasti bertobat. Padahal orang-orang Tirus dan Sidon bukanlah orang-orang Yahudi; mereka orang-orang Fenesia. Tuhan Yesus sesungguhnya “kecewa” pada penghuni kota-kota yang dikecamnya itu. Kepada para muridNya Tuhan Yesus juga mengingatkan akan terjadinya kemungkinan bahwa pewartaan mereka akan “berakhir” dengan “penolakan” dan “tidak berdampak” kepada orang-orang yang mereka datangi. Hal yang penting diingat oleh para murid itu adalah bahwa mereka harus tetap mewartakan “kabar gembira” yaitu Injil keselamatan dari Bapa. Inilah pesan tegas agar dipegang para murid: “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Saudara-saudari terkasih,
Ketika saya mempersiapkan renungan demi renungan yang anda dengarkan setiap hari, saya berusaha untuk memohon kepada Tuhan, agar Roh KudusNya dianugerahkan kepadaku, agar aku juga dapat mewartakan kehendakNya. Yang saya lakukan adalah menyuarakan kehendakNya agar setiap orang yang mendengarkan FirmanNya dan renungan ini: dibukakan hatinya, disegarkan jiwanya dan dikuduskan hidupnya, agar mereka diingatkan untuk menempatkan Tuhan dalam kehidupannya setiap hari. Yang penting itu bukan saya, tetapi Yesus. Ijinkanlah Yesus menyapa anda setiap kali anda mendengarkan firmanNya melalui media ini. Para murid yang mengikuti Yesus diingatkan agar mereka tetap setia “mewartakan” kehendak Allah; agar mereka rajin menyuarakan Firman Tuhan, sehingga setiap orang yang mendengarkan mereka, berjumpa dengan Allah yang peduli kepada setiap umatNya. Mereka harus belajar dari Yohanes Pembaptis yang berkata: “Yesus harus semakin besar dan aku harus semakin kecil.” Kerendahan hati dan mengandalkan campur tangan Tuhan itulah yang terpenting dalam karya pewartaan mereka.
Saudara-saudari terkasih,
Hari ini Gereja memperingati pesta Santo Hieronimus, seorang imam yang hidup antara tahun 340-420. Beliau adalah seorang imam, rahib dan Pujangga Gereja. Sekretaris Paus Damasus ini memenuhi permintaan Sri Paus untuk menerjemahkan Kitab Suci yang ditulis dalam bahasa Ibrani ke dalam bahasa Latin, yang kemudian terkenal dengan sebutan “Vulgata”. Hieronimus adalah seorang penafsir Kitab Suci yang ulung. Kalimatnya yang terkenal dan dikutip dalam dokumen Gereja, Dei Verbum artikel 25 ini: “Tidak Mengenal Kitab Suci Berarti Tidak Mengenal Kristus”. Hal itu mau menyatakan betapa “sentral”-nya kehadiran Kitab Suci dalam aktivitas kegerejaan di dalam Gereja Katolik. Tugas mewartakan “kehendak Allah” yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dan dibukukan dalam Alkitab adalah hal yang harus mendapat perhatian khusus bagi setiap orang Kristen. Kita semua diundang untuk mencintai Yesus dan mendengarkan firmanNya yang diwariskan melalui Para Rasul dan ditulis oleh penginjil suci serta ditetapkan dengan kanonisasi oleh Gereja Katolik. Kalau hari ini kita mendengar Tuhan Yesus kecewa kepada orang-orang Khorazim, Betsaida dan Kapernaum, kita diingatkan untuk tidak “patah arang” dan jangan tidak bersemangat untuk memperkenalkan Allah dan kehendakNya kepada semua orang.
Saudara-saudari terkasih,
Bulan September adalah bulan Kitab Suci Nasional. Selama bulan September ini, Gereja sudah mengarahkan kita untuk tidak henti-hentinya membaca dan merenungkan Kitab Suci. Tujuan pembacaan Kitab Suci itu telah disebutkan oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada Timotius; tulisnya dalam suratnya: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:16-17) Kitab Suci adalah karya Roh Kudus yang ditulis oleh para Penginjil agar pendengar dan pembacanya mengenal Yesus dengan baik, sebagaimana ditulis oleh para penginjil Suci. Matius memperkenalkan Yesus sebagai Anak Daud, Raja bangsa Yahudi (Matius 1:1 dan 27:37b); Markus memperlihatkan Yesus, Anak Alah yang berpihak kepada semua manusia (Markus 15:39b); Lukas menyatakan Allah yang Mahamurah dalam Yesus sang Kebenaran (Lukas 23:47); dan Yohanes menyatakan Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia, putera Tunggal kesayangan Bapa (Yohanes 1:1 dan 3:16). Meskipun bulan ini segera berlalu, janganlah kita berhenti untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan mewartakannya juga dalam praktek hidup kita setiap hari. Yesus harus semakin besar dan dikenal banyak orang.
REFLEKSI:
Apakah aku selama ini sudah menempatkan Kitab Suci sebagai penuntun hidupku?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, terimakasih atas anugerah terindah dalam hidup kami, yaitu Kristus yang bersabda melalui Kitab Suci. Tambahkanlah cinta kami akan FirmanNya, mendengarkan Dia dan taat melaksanakannya juga. Sebab Dialah Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.