Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH

BC - 11474N | Kamis, 04 Januari 2024

Bacaan Hari ini:
1 Yoh.37-10
Mzm.98:1.7-8.9
Yoh.1:35-42

Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
Yohanes 1:35-37

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Bacaan injil pada hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan injil kemarin yang menampilkan tokoh penting yang datang ke dunia mendahului Yesus, yakni Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis adalah tokoh besar dalam Perjanjian Baru. Dialah orang khusus yang diutus Allah untuk mendahului dan menyiapkan jalan bagi Yesus. Maka kehadiran Yohanes Pembaptis bisa kita samakan dengan para nabi dalam Perjanjian Lama. Bahkan Yesus pernah mengatakan dengan jujur dan terus terang bahwa tidak pernah ada yang telah dilahirkan oleh seorang perempuan yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Namun demikian, Yesus tetap lebih besar dan lebih hebat dari Yohanes Pembaptis. Dan dia termasuk orang yang tahu diri. Yohanes Pembaptis mengetahui bahwa tugasnya hanyalah untuk menyiapkan jalan sekaligus memperkenalkan Yesus,  sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia. Maka pada saat melihat Yesus, Yohanes Pembapts berkata kepada para muridnya: : "Lihatlah Anak domba Allah!" Ini berarti secara tidak langsung, Yohanes Pembaptis mau mengajak para muridnya untuk menjadi pengikut Yesus.    

Saudara-saudari terkasih,
Yohanes Pembaptis merupakan satu-satunya manusia paling langka pada zaman Yesus. Pada waktu itu, orang-orang besar seperti para pemuka agama, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berlomba-lomba untuk mengumpulkan pengaruh dan kekuasaan dengan cara memperbanyak pengikut dan para murid. Semakin banyak pengikut dan murid, semakin besar dan terkenal seseorang. Sebaliknya semakin sedikit pengikut dan murid seseorang, semakin kecil pula pengaruh dan rasa hormat terhadapat orang itu di mata masyarakat. Namun Yohanes Pembaptis melakukan seusatu yang sangat berbeda. Yohanes Pembaptis memang cuma memiliki beberapa murid sebagai bukti bahwa dia dikagumi dan menandakan dia seorang guru. Namun yang mengagetkan dan menjadi pertanyaan besar adalah bahwa Yohanes Pembaptis justru menyuruh para muridnya menjadi pengikut Yesus. Secara tidak langsung, dia ingin mengatakan bahwa dia bukan siapa-siapa. Dia tidak bisa melakukan apa yang Yesus bisa lakukan, yakni menyelamatkan manusia.

Saudara-saudari terkasih,
Perkataan Yohanes Pembaptis kepada para pengikutnya bahwa Yesus adalah Anak domba Allah, memiliki arti yang sangat mendalam. Domba adalah binatang yang biasa dipelihara orang Israel dalam upacara keagamaan yang bertujuan untuk membersihkan manusia dari dosa dan kesalahan. Dan kita tahu, raja Daud adalah seorang penggembala domba. Domba antara lain dipakai orang Israel sebagai tebusan atas dosa. Misalnya, jika seseorang melakukan kejahatan atau dosa, maka jalan satu-satunya menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan oleh orang itu, ialah dengan cara mempersembahkan binatang seperti domba untuk disembelih. Darah dari binatang domba itulah yang dapat menyucikan manusia yang telah berdosa. Maka jika Yesus disebut sebagai Anak domba, itu berarti Yesus berperan sebagai penebus, satu-satunya orang yang dapat menghindarkan dan menjauhkan manusia dari malapetaka. Kita ingat saat orang Israel keluar dari Mesir, Allah membunuh semua anak sulung Mesir, sementara anak sulung orang Israel selamat, berkat darah anak domba. Yang lebih hebat lagi, Yesus adalah Anak domba Allah.

Saudara-saudari terkasih,
Dalam perayaan ekaristi khususnya sebelum kita menerima hosti atau komuni, imam yang memimpin perayaan mengatakan inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kata-kata Anak Domba Allah adalah perkataan yang dulu, lebih dari dua ribu tahun yang lalu pernah diucapkan oleh Yohanes Pemandi kepada kedua orang muridnya. Bahkan sebelumnya sebelum pastor mengucapkan kalimat itu, kita umat Katolik menyanyikan lagu Anak Domba Allah. Dengan menyanyikan lagu Anak Domba Allah, kita memohon kepada Yesus untuk mengampuni dosa dan kesalahan kita.  Dan pada saat imam mengatakan inilah Anak Domba Allah, kita diharapkan melihat dan mengarahkan pandangan kita kepada Yesus. Namun kita tidak hanya melihat serta mengarahkan pandangan kepada Yesus, tetapi bergerak ikut Yesus, kemanan pun Yesus pergi. Maka sangat indah sekali diakhir perayaan ekaristi, kita diajak untuk pergi mengikuti Yesus. Artinya, kita melangkah kemana Yesus kehendaki. Bisa jadi pulang Gereja, kita tidak langsung pulang ke rumah, tetapi pergi ke rumah saudara atau seseorang yang sedang sakit atau tertimpa masalah.

 REFLEKSI:
Apakah selama ini kita sudah berusaha untuk terbuka agar dapat melihat Yesus Anak Domba Allah yang hadir dalam diri sesama kita?

 

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia. Engkau datang ke dunia untuk menyelamatkan dan menebus kami umat manusia dari dosa. Bukalah mata hati dan pikiran kami, supaya dapat melihat Engkau yang hadir dalam diri sesama kami. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.