Bacaan Hari ini:
Kej.22:1-2.9a.1013.15-18
Mzm.116:10.15-19
Rm.8:31b-34
Mrk.9:2-20
“Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceritakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.”
Markus 9:9
Saudara-saudari terkasih,
Pada hari ini ada dua atau bahkan tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian kita. Bahwa Yesus yang kita kenang dan peringati kesengsaraanNya pada masa Prapaskah ini akan bangkit dari antara orang mati. Bahwa Allah memerintahkan kepada segala bangsa baik di masa lalu dan di saat itu, agar mereka mendengarkan Yesus saja. Penyataan atau pewahyuan Allah itu disaksikan oleh tiga sosok penting murid-murid Tuhan Yesus: Petrus, Yohanes dan Yakobus; juga disaksikan oleh tokoh besar Perjanjian Lama: Elia dan Musa. Pesan penting yang dikatakan kepada kita pada hari ini terutama agar kita “mendengarkan Yesus” Anak Allah. Menjadi penting di masa Prapaskah ini, umat Allah dibiasakan dengan aktivitas dan kegiatan yang mungkin sudah lama ditinggalkan: membaca dan merenungkan firman Tuhan. Bagaimana kita bisa mendengarkan Dia, kalau kita tidak punya waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan?
Saudara-saudari terkasih,
Mengapa kita harus melakukan aktivitas membaca dan merenungkan Alkitab, khususnya keempat Injil Tuhan? Karena dalam pembacaan ini kita dapat mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah dalam Yesus Kristus sebagaimana yang disaksikan para penulis suci, khususnya para penulis Injil. Dalam kemajuan teknologi, seharusnya kemungkinan dan peluang untuk bisa mencari waktu membaca dan merenungkan Firman Tuhan itu sangat terbuka luas. Alkitab tidak lagi berbentuk buku, tetapi ada dalam satu genggaman tangan, yaitu pada Handphone atau HP atau Gadget. Kapan pun dan di mana pun kita bisa membuka aplikasi yang memudahkan kita menemukan ayat-ayat suci dari bagian Alkitab. Apakah kita punya alasan yang dapat membenarkan kita untuk tidak membaca dan merenungkan sabda Tuhan? Apalagi gereja katolik, sangat memberikan kesempatan dan kemungkinan untuk membaca dan merenungkan Injil Tuhan. Selama masa Prapaskah ini, gereja menyediakan aktivitas rohani dalam bentuk pertemuan-pertemuan umat dalam rangkah retret agung masa prapaskah. Gereja menyediakan tema-tema pertemuan untuk ibadat sabda dan sarasehan, agar hidup beriman umat ditaburi dengan santapan rohani berupa pewartaan Sabda dan berbagi pengalaman iman. Apakah anda sudah terlibat aktip untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan umat yang dianjurkan tersebut?
Saudara-saudari terkasih,
Perlu mendapat perhatian kita pada hari ini, bahwa “perintah” untuk mendengarkan Yesus dan hanya kepadaNya sajalah kita menyendengkan telinga kita, adalah penyataan dari Allah Bapa sendiri. Allah menghendaki kita untuk “mendengarkan” Tuhan Yesus. Bahwa Yesus itu Anak Allah yang akan menebus dosa-dosa umatNya; Ia mengajarkan kasih Allah kepada semua orang dan menghendaki semua orang diselamatkan oleh Dia. Tuhan Yesus yang disebut “guru yang baik”, ternyata mendapat penolakan dari para pemuka agama Yahudi dan mereka yang menghendaki Dia menjadi raja yang membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Tuhan Yesus diutus untuk menyelamatkan mereka dengan menghendaki mereka untuk bertobat dari dosa-dosa mereka. Para pemungut cukai, orang berdosa dan pelacur mendengarkan Yesus dan bertobat, maka mereka akan menjadi orang-orang terberkati yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Karena penolakan itu, Tuhan Yesus ditangkap, disiksa dan akhirnya digantung di atas kayu salib. Tuhan wafat. Tetapi Ia bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Itulah Paskah kita. Pasa saat itulah kita berseru dan mengulang kata-kata Bapa: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!” Marilah kita mendengarkan Dia dengan rajin membaca dan merenungkan firmanNya.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah meluangkan waktu untuk membaca dan mendengar firman Tuhan?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, terimakasih atas perintahMu untuk mendengarkan AnakMu Yesus. Tambahkanlah iman kami dan kuatkanlah keyakinan kami, bila kami merenungkan sabdaNya, sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.