Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

TIDAK BISA MENERIMA FIRMAN YESUS

BC - 11581G | Sabtu, 20 April 2024

Bacaan Hari ini:
Kis.9:31-42
Mzm.116:112-13.14-15.16-17
Yoh.6:60-69

“Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Maka kata Yesus kepada kedua belas muridNya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”
Yohanes 6:60 & 67

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Satu, dua dan tiga hari ini, kita telah mendengarkan perokop Injil yang bicara tentang penggandaan roti dan tentang roti yang turun dari sorga; dan pula Yesus telah menegaskan bahwa hanya dengan makan roti yang adalah dagingNya dan minum air yaitu darahNya, orang yang percaya akan memperoleh hidup yang kekal. Orang-orang yang tadinya mengikuti Dia mulai goyah pendiriannya; mereka berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Lalu Yesus mempertanyakan apakah firmannya membuat mereka ragu; Dia berkata: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?” Lalu firmanNya pula: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun ddapat datang kepadaKu kalau Bapa tidak mengaruniakan kepadanya.” Yohanes penginjil memberi catatan: “Mulai dari waktu itu banyak murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia.” Lalu secara khusus Yesus “bertanya” kepada kedua belas orang murid pilihanNya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Lalu tampillah Petrus, seorang yang tertua dari antara mereka lalu menjawab: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

Saudara-saudari terkasih,
Pada saat ini Tuhan Yesus juga bertanya kepadamu: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Orang-orang yang mengikuti Yesus, mereka itu sudah “terpesona” oleh pribadi Yesus dan perkataanNya serta mengandalkan Dia yang telah memberi mereka makan roti sampai kenyang. Namun ketika Yesus menyatakan dirinya sebagai “roti hidup” yang bukan hanya mengenyangkan tetapi memberi hidup yang kekal; awalnya mereka minta: “Tuhan berikanlah kami roti senantiasa!” Tetapi ketika Yesus berkata : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tidak mempunyai hidup dalam dirimu.”, mereka “harus berpikir lagi”. Dan karena mereka tidak bisa menalarnya, mereka mengundurkan diri.

Saudara-saudari terkasih,
Tuhan Yesus menyatakan diriNya sebagai roti yang turun dari sorga. Pada waktu itu Ia ingin memurnikan iman semua orang yang mengikuti Dia. Sampai di mana mereka memiliki ikatan kasih kepadaNya dan tetap mengandalkan Dia? Kelompok pertama adalah “orang-orang banyak” dari kalangan bangsa Yahudi; mereka tidak sanggup menerima apa yang diajarkan Yesus bahwa Yesuslah roti yang akan mengenyangkan mereka dan membuat mereka hidup dan tidak mati lagi. Kelompok kedua adalah “para murid Yesus” yang dipilihNya khusus untuk menyertai Dia. Tuhan Yesus juga ingin tahu sikap mereka terhadap firman yang dilkatakanNya tentang “roti hidup itu”. Apakah kedua belas murid itu akan bertahan mengikuti Dia? Simon Petrus mewakili mereka katanya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Dalam pernyataan ini, kita dapat menemukan “credo” atau pengakuan jemaat perdana yang menerima Yesus sebagai “Yang Kudus dari Allah!” Yesus yang mereka Imani, Yesus itulah yang mereka “andalkan”, sebab hanya melalui Dia mereka dapat berjumpa dengan Allah Bapa. Inilah pengalaman iman jemaat perdana yang menerima Yesus sebagai “roti ekaristi” yang mereka percayai sebagai “bekal rohani” untuk memperoleh hidup yang kekal.

Saudara-saudari terkasih,
Apakah hari ini anda sudah merayakan ekaristi? Atau setidaknya pada hari Minggu sebelum ini, apakah anda sudah datang ke gereja untuk merayakan ekaristi dan menerima Tubuh Kristus? Dalam perayaan itu, kita sedang menghadirkan kembali dan menghayati secara personal atau pribadi “iman jemaat perdana” itu bahwa Yesuslah roti yang turun dari sorga. Kita diingatkan kembali akan firman Tuhan Yesus bahwa tubuhNya adalah sungguh-sungguh makanan dan darahNya adalah benar-benar minuman. Apakah kita percaya akan hal itu? Kita sudah mengatakannya. Kapan? Yaitu pada saat imam mengatakan “Tubuh Kristus” seraya membagikan hosti kudus ke tangan atau lidah kita, dan kita berkata “Amin”. Amin artinya “Ya Tuhan aku percaya bahwa ini adalah TubuhMu yang dikorbankan untukku agar aku memperoleh hidup yang kekal!” Dalam kata “Amin” itu kita mengungkapkan “iman kita” akan Yesus sebagai “Yang Kudus” dari Allah. Orang lain yang tidak percaya kepada Yesus, tidak memahami dan tidak bakal mengerti akan iman dan keyakinan kita. Kitalah yang memutuskan menerima Yesus sebagai “roti hidup” yang akan memberikan hidup kekal kepada kita. Setiap kali kami makan roti ini, ya Tuhan, kami mengenang wafat dan kebangkitanMu dan kami menantikan hari kebangkitan kami ketika Engkau datang lagi.


REFLEKSI:
Apakah aku selalu rindu untuk menyambut Tubuh Kristus dalam hidupku?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, tambahkanlah iman kami akan firman PuteraMu yang menghendaki kami makan dan minum Tubuh dan darahNya. Bantulah kami untuk mengandalkan Yesus yang menjanjikan hidup kekal. Dialah Kristus, Tuhan kami. Amin.