Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

YESUS MEMANGGIL PARA MURID

BC - 11860C | Jumat, 24 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Ibr.8:6-13
Mrk.3:13-19
( Pw. St. Fransiskus dr Sales, UskPujG )

Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. 3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.
Markus 3:13-14

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Yesus datang ke dunia dengan tugas utama mewartakan Kerajaan Allah. Orang yang mendengarkan Kerajaan Allah diharapkan percaya dan bertobat. Namun hal itu tidaklah mudah. Untuk itu, Yesus memanggil orang-orang tertentu, guna dididik menjadi murid Yesus. Orang-orang yang dipanggil Yesus adalah Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. Jumlah para murid yang dipilih Yesus adalah dua belas orang. Angka dua belas tentu mempunyai makna. Angkat dua belas bisa kita kaitkan dengan dua belas suku-suku di Israel. Namun para murid tidak hanya dipanggil begitu saja. Para murid diperlengkapi dengan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat sebagai tanda Kerajaan Allah telah hadir. Kehadiran Kerajaan Allah memberi bukti lain bahwa setan takluk kepada kuasa Allah.

Saudara-saudari terkasih,
Ada hal yang menarik dari pilihan Yesus terhadap para murid yang berjumlah dua belas orang. Pertama, Tuhan Yesus tidak memanggil orang-orang yang pintar dan berpengetahuan luas seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Tuhan Yesus justru memilih orang-orang biasa, yang selama ini kurang diperhatikan dan kurang dihargai sesama. Kedua, sebagain besar dari para murid Yesus adalah para nelayan. Para nelayan pasti sudah terbiasa menghadapi ganasnya ombak, resiko tenggelam sampai kematian di tengah laut yang dalam. Namun Yesus malahan berkenan memanggil orang-orang yang berjiwa pemberani dan siap mati demi Kerejaaan Alllah yang Ia wartakan. Yesus tidak memanggil mereka yang kuat dan hebat menurut pandangan dunia, tetapi mereka yang tidak berpikir panjang dan suka menunda pekerjaan. Yesus memanggil orang yang siap bekerja keras, sekaligus mau dipimpin. Sebab jika Yesus memanggil orang-orang besar dan orang terhormat, bisa jadi mereka tidak tunduk dan tidak mau dipimpin Yesus.

Saudara-saudari terkasih,
Kita umat Kristen dan Katolik adalah orang-orang yang dipanggil oleh Yesus. Artinya, Allah sendiri yang menggerakan kita untuk percaya dan menerima Yesus dalam hidup kita. Namun kita juga menyadari bahwa panggilan kita memang berbeda dengan para murid Yesus. Panggilan para murid Yesus adalah sebuah panggilan khusus. Mereka sama dengan para uskup, para imam, biarawan-biarawati yang secara khusus mengabdikan kehidupan mereka hanya untuk Allah. Mereka tidak lagi bekerja untuk mencari uang. Yang menjadi pekerjaan utama mereka adalah mewartakan Kerajaan Allah. Sementara kita yang berada di luar mereka masuk dalam panggilan umum. Kita dipanggil bukan pertama-tama mewartakan Kerajaan Allah. Kita dipanggil untuk menjadi rekan kerja Yesus, sesuai dengan bidang pekerjaan dan tugas kita. Orang yang bekerja sebagai petani, dipanggil Allah untuk mengelola dan menjaga tanah. Tanah tidak hanya dilihat sebagai tempat untuk menanam dan menumbuhkan padi, jagung dan tanaman lain. Namun tanah juga menciptakan banyak keajaiban. Dari dalam tanah bisa muncul banyak tumbuhan yang secara langsung atau tidak langsung mengarahkan kita kepada Allah yang maha ajaib.

Saudara-saudari terkasih,
Allah memanggil semua orang tanpa kecuali. Allah memanggil kaum ibu untuk menjadi rekan kerja Yesus dalam mendidik dan membesarkan anak. Maka pekerjaan seorang ibu dalam mendidik dan membesarkan anak tidak beda dengan tugas seorang dokter yang menyembuhkan orang-orang yang sakit. Demikian pula, tugas mendidik dan membesarkan anak, sama dengan tugas seorang pastor yang mewartakan Kerajaan Allah, berkotbah dan memimpin perayaan ekaristi. Lewat mulut dan kata-kata seorang dari ibu, Allah bisa berbicara kepada anak-anak mereka. Sama halnya dengan tugas bapak-bapak yang bekerja siang dan malam untuk menafkahi keluarganya. Dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, Allah memanggil bapak-bapak untuk menjadi rekan Yesus. Melalui bapak-bapak, Allah menurunkan rejeki kepada setiap keluarga. Sementara para dokter dipanggil untuk menjadi rekan kerja Allah dalam menyalurkan kuasa kesembuhan. Allah juga memanggil para nelayan untuk mengelola lautan dan segala isinya dengan baik.

REFLEKSI:
Apakah selama ini kita sudah menyadari bahwa kita semua dipanggil sesuai dengan tugas kita untuk menjadi rekan kerja Allah?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, dahulu Engkau memanggil para rasul dan kini Engkau memanggil kami umat-Mu untuk menjadi rekan kerja-Mu sesuai dengan tugas dan pekerjaan kami masing-masing. Curahkanlah Roh Kudus-Mu atas kami, supaya kami menjadi peka untuk mendengarkan panggilan-Mu.  Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.