Bacaan Hari ini:
Ibr.13:1-8
Mrk.6:14-29
“Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab namaNya sudah terkenal…Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi.”
Markus 6:14a & 16
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Dalam pewartaan gereja pada hari ini, kita mendengarkan bagaimana “Yohanes Pembaptis dibunuh”, sebagaimana judul ini kita temukan dalam tulisan atau terbitan Injil versi Lembaga Alkitab Indonesia. Namun kalau saya perhatikan sungguh-sungguh, perikop ini menampilkan kesan mendalam seorang Herodes yang sangat terpesona pada Yohanes Pembaptis; ia mengaguminya dan menaruh hormat kepadanya. “Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.” Herodias, isteri yang diambil Herodes dari saudaranya, menaruh dendam kepada Yohanes Pembaptis. Dan karena ada kesempatan, karena sumpah raja Herodes, Herodias menyuruh anak gadisnya minta “kepala Yohanes” pada sebuah talam sebagai hadiah karena ia telah menyenangkan hati Herodes. “Skak Mat!”, Herodes tidak berkutik; ia tidak mau malu, ia meluluskan permintaan puteri Herodias itu.
Saudara-saudari terkasih,
Singkat kata Yohanes Pembaptis menjadi martir pembela kebenaran dan keadilan; ia dibunuh karena seorang raja yang tadinya mengaguminya, sekarang menghempaskannya dengan cara memenggal kepalanya. Yohanes wafat dan para muridNya mengambil jenasahnya dan membaringkannya dalam kuburan. Setelah kematian Yohanes, yang dikagumi oleh Herodes, tampillah Yesus; Dia lebih fenomenal dari Yohanes, sebab Dia bukan saja didengarkan orang banyak, melainkan bahwa Dia juga mengadakan banyak mujizat dan menyembuhkan banyak orang sakit. Orang banyak itu mengira-ira bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang sudah bangkit; ada juga yang mengatakan Dia adalah Elia; ada juga yang mengatakan Dia adalah salah seorang nabi di masa lalu yang bangkit. Jawaban ini juga diucapkan Petrus dan murid lain ketika Yesus bertanya: “Menurut kata orang “Siapakah Aku ini?” (Markus 8:27-30). Herodes teguh dengan kekagumannya, bahwa Yesus itu adalah Yohanes yang telah dipenggal kepalanya dan bangkit dari antara orang mati. (Markus 6:16)
Saudara-saudari terkasih,
Yohanes Pembaptis telah wafat. Ia mati oleh dendam seorang wanita yang bernama Herodias. Kematian Yohanes menggemparkan orang banyak yang mengikutinya. Yesus juga menyingkir ke Galilea dan mewartakan Injil Kerajaan Allah di situ. Yesus mengadakan banyak mujizat dan menyembuhkan orang banyak. Tampilnya Yesus menjadi “sosok baru” yang dikagumi orang banyak. Orang banyak mengira Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dari mati; ada juga yang mengatakan Elia atau salah seorang nabi di masa lalu. Herodes yang terobsesi pada Yohanes, memastikan bahwa Yesus adalah Yohanes yang bangkit dari kematiannya. Kematian Yohanes Pembaptis yang aura-nya sedemikian menyebar di kalangan orang banyak, membawa orang untuk mencari “sosok pengganti” yang baru. Mereka menemukan sosok guru baru, namanya Yesus. Baik orang banyak, Herodes dan murid Tuhan Yesus sendiri “tenggelam” dalam arus pendapat umum, bahwa Yesus itu adalah Yohanes yang bangkit. Dan apa kata mereka ketika Yesus bertanya: “Tetapi apa katamu: Siapakah Aku ini?” Maka Jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” Fakta sejarah, wafatnya seorang Yohanes Pembaptis dengan dipenggal kepalanya itu, menimbulkan multi tafsir tentang Yesus yang tampil di hadapan umum. Yesus disamakan dengan Yohanes karena kotbah-kotbahNya, namun Dia tetap berbeda sebab Dia memiliki kuasa yang tidak dimiliki oleh Yohanes. Injil hari ini mencatat: Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah “sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja dalam Dia.” Yesus memiliki kuasa yang tidak ada pada Yohanes Pembaptis. Dia adalah sosok lain dan baru; dia bukan Yohanes Pembaptis.
Saudara-saudari terkasih,
Kematian atau kemartiran Yohanes Pembaptis yang dipenggal lehernya oleh Herodes, membawa orang banyak mencari sosok pengganti yang lebih “berkuasa” dari padanya. Yesus bahkan disebutkan sebagai “sang bangkit”, meskipun Dia belum dibunuh dan disalibkan; Dia dianggap sudah bangkit, sekalipun Dia belum wafat. Herodes, Yohanes Pembaptis membawa orang banyak untuk memperhatikan kehadiran Yesus yang memiliki kuasa-kuasa yang tidak pernah ada sebelumnya. Kuasa Yesus melebihi kuasa seorang raja Herodes, sebab Dia adalah Anak Raja yang turun ke dunia; Kuasa dan wibawa Yesus melebihi seorang Yohanes, sebab Yohanes berbicara tentang Kebenaran yang harus dihadirkan dan ditegakkan; tetapai Yesus adalah Sang Kebenaran yang datang dari Bapa; Dia adalah yang diurapi; Dia adalah Mesias, Anak Allah, sebagaimana dikatakan BapaNya melalui mulut Petrus. Markus melalui peristiwa kematian Yohanes membawa kita untuk mengagumi sosok Tuhan Yesus sendiri.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah berusaha menemukan sosok Yesus yang adalah sang Kebenaran?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, bantulah kami untuk mencari dan menemukan wajah Yesus sang Kebenaran yang berasal daripadaMu. Ajarilah kami bertekun untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci, agar Yesus hidup dalam diri kami selama-lamanya. Amin.