Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

YESUS PEDULI PADAMU

BC - 11875G | Sabtu, 08 Pebruari 2025

Bacaan Hari ini:
Ibr.13:15-17,20-21
Mrk.6:30-34

“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah orang banyak, maka tergeraklah hatiNya oleh belaskasihan kepada mereka. Karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.”
Markus 6: 34

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Ketika sudah cukup lama hidup di lingkungan masyarakat di pedesaan di Jawa Tengah, saya terbiasa dengan ungkapan dan kata-kata bijak yang biasa diucapkan. Salah satunya adalah ini : “iso rumongso, ora iso rumangsani”, artinya “Bisa merasakan tetapi tidak bisa menjalankan”. Hal itu mau mengungkapkan “perilaku” yang tidak sepatutnya; ada orang yang tahu dan melihat ada saudaranya “berkesusahan”; ia menaruh iba tetapi dia tidak melakukan apa-apa. Mungkin kita pernah mendengar ada firman yang mengungkapkan hal itu dalam Alkitab: Seseorang melihat saudaranya kelaparan, tetapi dia tidak berbuat apa-apa. Tetapi Tuhan Yesus dalam kotbah terakhir justeru mengatakan: “Segala sesuatu yang kauperbuat untuk saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Ketika aku lapar, kamu memberi aku makan; ketika aku haus kamu memberi aku minum; ketika aku telanjang, kamu memberi aku pakaian. Sebuah kritik kepada orang yang tidak memiliki empati kepada saudaranya, terungkap dalam kata-kata bijak Bahasa Jawa ini: “iso rumongso, ora iso rumangsani”. Tidak demikian dengan Tuhan Yesus; Ia tergerak hatiNya karena orang-orang yang mengikuti dan mencari Dia.

Saudara-saudari terkasih,
Ketika Tuhan Yesus dan para rasulNya sudah capai melayani; mereka ingin menyingkir sejenak dan beristirahat. Mereka menyeberangi danau dengan perahu untuk menyendiri, untuk retret sejenak. Mereka tidak ingin diganggu oleh orang banyak yang selalu mencari-cari Yesus. Namun rencana mereka diketahui oleh orang banyak yang sangat ingin menemukan Yesus. Ketika mereka sampai di tempat yang mereka tuju, orang banyak itu sudah lebih dulu sampai dari pada Yesus dan rombongannya. Tuhan Yesus yang melihat hal itu, tergerak hatiNya oleh belaskasihan; Ia melihat mereka itu seperti kawanan domba tanpa gembala. Dikatakan oleh penginjil Markus: “Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Perikop ini berhenti di sini. Tapi sebetulnya ada kelanjutannya: Ketika Yesus selesai mengajar, mereka itu kelaparan dn mereka tidak punya makanan. Tuhan Yesus akhirnya juga memberi mereka makan.

Saudara-saudari terkasih,
Apa yang dikatakan oleh penginjil Markus pada hari ini, mengisahkan bagaimana Tuhan Yesus memiliki “perencanaan” dalam pelayananNya. Ia dan para rasul tetap melaksanakan tugas perutusan mewartakan Injil Kerajaan Allah, tetapi mereka juga membutuhkan waktu untuk beristirahat, retret sejenak agar dapat mengisi diri dan memulihkan tenaga mereka agar dapat melayani lebih baik lagi. Namun “rencana tinggallh rencana”; orang banyak yang menginginkan kehadiran Yesus membuat “buyar” program yang direncanakan Yesus. Tambahan pula, orang banyak itu “tidak hendak” berpisah dengan Yesus, guru muda yang mereka kagumi itu. Yesus dan kawan-kawan maunya “menghindar”, tetapi mereka “dicegat” oleh orang banyak itu. Mereka tidak bisa menghindar lagi. Tuhan Yesus yang baik hatiNya itu, menaruh belaskasihan kepada mereka. Mereka dilihat Yesus seperti kawanan domba tanpa gembala. Yesus sebagai “Gembala yang baik”, menaruh ibah, menaruh kasih dan peduli pada mereka. Mereka membutuhkan Yesus, karena itu mereka mencari Yesus; Yesus memahami hati mereka, lalu Ia mulai mengajarkan banyak hal kepada mereka. Mereka sangat bersungguh-sungguh mendengarkan Yesus, meskipun hari menjelang malam, mereka tidak bergeming dan tidak beranjak pergi dari “mendengarkan” Yesus.

Saudara-saudari terkasih,
Perhatikanlah: Orang banyak itu senang mendengarkan Yesus; mereka berusaha mencari dan mendekati Yesus. Apakah pada masa sekarang ini, kita orang-orang yang percaya kepada Yesus, juga memiliki “kerinduan” dan “gairah kuat” untuk mengikuti Yesus, mencari Yesus dan mendengarkan Dia? Pertanyaan reflektif ini baiklah menjadi “introspeksi” kita hari ini. Perhatikan juga: Tuhan Yesus “tidak berusaha” menolak kehadiran orang banyak itu, padahal Dia dan para rasulNya butuh waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri dari kepenatan melayani mereka. Yesus tidak memikirkan kebutuhanNya, Dia melupakan hal itu; Yesus peduli pada mereka yang mencari Dia. Tuhan Yesus memberikan apa yang dicari mereka. Kepada mereka Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal. Menariknya: mereka itu sangat setia mendengarkan Yesus; hari menjadi malam mereka tidak pikirkan; perut mereka keroncongan mereka tidak rasakan. Tetapi Yesus tahu, mereka tidak hanya butuh pengajaran, mereka juga butuh perutnya diisi. Tuhan Yesus pun memberi mereka makan sampai kenyang dari lima roti dan dua ikan yang diberkatiNya dan digandakanNya. Tuhan Yesus memberikan contoh kepada para muridNya dan kepada kita yang mendengarkan firmanNya hari ini: Kita diutus untuk mewartakan Injil Tuhan, tapi kita juga dididik untuk peduli akan kebutuhan  mereka yang kita layani.

REFLEKSI:
Apakah aku memiliki kepedulian kepada mereka yang berkekurangan dalam hidupnya?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kami untuk memiliki kasih yang berbelarasa, yang peduli dan berempati kepada mereka yang membutuhkannya. Mampukanlah kami untuk berbagi dengan mereka. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.