Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

BAGAIMANA CARA BERALIH DARI TIDAK SADAR MENJADI SADAR?

BC - 11955L | Selasa, 29 April 2025

Bacaan Hari ini:
( Pw. St. Karina dr Siena PrwPujG )

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, … tentang hal-hal sorgawi?  
Yohanes 3: 11 - 12

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.       
Saudara-saudari terkasih.
Bagaimana caranya untuk bisa dilahirkan kembali oleh Roh? Dalam Firman hari ini, Yesus menjawab, caranya ialah dengan menaruh percaya pada kesaksian Yesus dan para rasulNya mengenai jalan salib sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan, maupun kebangkitan badan setelah usai melalui maut. Kepercayaan yang mendalam akan hal ini dapat menguatkan para rasul untuk menundukkan rasa takut akan bahaya maupun dorongan untuk melarikan diri dari kejaran maut. Kepercayaan kepada Tuhan Yesus membuat mereka berani melepas ketakutan dan berserah utuh kepada kuasa Allah Sang Sumber, sehingga mampu menghadapi ancaman penderitaan dan maut di depan mata. Namun, bagaimana kita dapat percaya dan utuh berserah, sementara rasa takut dan ragu terus bergelayut?              

Saudara-saudari terkasih.
Pada momen ingin bisa percaya dan berserah, serta mencari-cari solusi cepat untuk dapat langsung melakukannya, merupakan gambaran dari momen ketidaksadaran. Tanpa sadar, ada hawa nafsu dan kelekatan tidak teratur yang mendorong, mendesak, dan mendikte langkah kita, yaitu untuk bersegera mencari-cari cara untuk menghapus rasa takut berserah, dan menggantikannya dengan rasa percaya yang utuh. Tanpa sadar, kita menolak rahmat kejadian untuk kita alami pada masa sekarang. Kita berpikir, tidaklah mungin rasa takut berserah ini merupakan bagian dari rahmat Ilahi.Kita secara sok tahu menganggap bahwa hanya rasa percaya nan utuh sajalah yang pantas dan layak kita sebut sebagai rahmat Ilahi. Menyadari sikap penghakiman pribadi atas rahmat kejadian di depan mata akan diikuti dengan lumernya sikap penolakan, dan secara almiah tumbuh sikap penerimaan. Alih-alih berusaha mengusirnya pergi, sikap kita menjadi berbelas kasihan dan merangkulnya. Penerimaan diri yang utuh, termasuk menerima sikap penolakan atas ketakutan tersebut, akan membangun kesiapan untuk menyambut rahmat sekarang.

Saudara-saudari terkasih.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang acap kali merasa gelisah pada waktu tidak ada kegiatan alias sekedar diam. Ada saja dorongan untuk mencari-cari aktivitas untuk menenangkan kegelisahan, entah itu dengan cara makan camilan dan meneguk minuman ringan, main HP, nonton TV, atau asyik melamun dalam alam pikirannya. Pada saat sibuk seperti itu, orang menjadi kurang sadar dengan rasa keberadaannya pada momen sekarang; Atau bahkan tanpa sadar, orang sesbenarnya sedang menghindari rahmat kejadian di depan mata yang tersaji dalam situasi diam. Alternatif solusi apa yang perlu kita lakukan saat merasa gelisah dalam diam? Kita dapat menyadari bahwa dorongan untuk bersegera melakukan aktivitas secara acak dalam rangka melarikan diri dari situasi diam yang membuat gelisah merupakan sebuah bentuk dari hawa nafsu. Mawas diri terhadap hawa nafsu tersebut spontan akan meredakan daya desaknya. Napas kita secara alamiah memanjang dan melambat. Tubuh lebih rileks dan tenang menuju sikap diam. Kita menjadi sadar akan tujuan hidup untuk berada di dalam Kerajaan Allah sekarang ini.


REFLEKSI:
Maukah nurani saya bermawas diri mengamati keinginan pribadi & hawa nafsunya?     

MARILAH KITA BERDOA:
Yesus, terima kasih, atas umpan balikMu yang membuka cakrawala iman. Kami akui bahwa hampir sepanjang waktu kami gelisah dan tidak melihat Kerajaan Allah di depan mata, bahkan terburu-buru mencari cara untuk lari dari kesempatan berjumpa denganMu. Berilah kami rahmat untuk percaya dan berserah kepadaMu. Bimbinglah kami untuk berjaga-jaga setiap waktu. Terjadilah selalu kehendakMu. Amin.