Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

BAGAIMANA CARA BEROLEH HIDUP SEJATI?

BC - 11956L | Rabu, 30 April 2025

Bacaan Hari ini:
Kis.5:17-26
Yoh.3:16-21

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, …. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.      
Yohanes 3: 18 - 19

 † Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."                                                     

Saudara-saudari terkasih.
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-muridNya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu


dengar tetapi tidak mendengarkannya “.

Saudara-saudari terkasih.
Allah Bapa, Sang Sumber Kehidupan, mengutus Yesus hidup di dunia, untuk menunjukkan secara nyata bagaimana caranya memperoleh kebahagiaan yang sejati, yaitu dengan menekuni jalan salib sepanjang hidup. Namun orang kaya dan cendekiawan sulit menerima ini karena tidak masuk akal. Bagaimana mungkin menerima penderitaan sampai mati akan menghasilkan keselamatan? Alih-alih percaya, mereka justru berkeyakinan sebaliknya, di mana orang perlu mengandalkan kekuatannya sendiri untuk mengubah nasib derita menjadi bahagia. Mereka lalu melakukan berbagai upaya yang selaras dengan hukum sebab akibat, seperti bekerja keras mengumpulkan uang untuk menjadi kaya, dsb. Tanpa sadar, mereka sedang menciptakan lubang hukuman bagi diri mereka sendiri, karena menjauhkan diri dari Sang Sumber, dan mengeraskan hati untuk tidak berserah hidup ke dalam penyelenggaraan Allah. Pada saat yang sama, mereka menutupi keadaan batinnya dengan pakaian batin normatif, agar lingkungan menilai mereka positif, dan semakin menguatkan ego pribadinya.              

Saudara-saudari terkasih.
Adalah remaja pintar yang tidak suka dengan lingkungan gereja, karena ia menilainya terlalu banyak basa basi busuk. Tanpa sadar, ia merasa dirinya sendiri lebih baik daripada sesamanya. Hatinya membenci terang, karena terang sering kali menegur tindak tanduknya, di mana ia tidak suka bilamana egonya terkena kritik. Ada juga seorang bapak yang tidak mendukung anaknya yang bercerita tentang indahnya kekuatan cinta dalam kesetiaan. Setelah beberapa waktu diketahui bahwa ternyata secara diam-diam, bapak tersebut telah melakukan poligami, sehingga ia merasa diserang / disalahkan oleh prinsip nilai yang dijunjung oleh anaknya. Perasaan takut diserang dan membuat banteng pertahanan sendiri tampaknya wajar secara manusiawi bukan? Memang wajar, namun itu bukanlah cara yang tepat untuk beroleh keselamatan sejati yang dituju. Bukankah mata buruh upah harian lebih berbinar terang saat memperoleh bonus roti tawar selain menerima upahnya, daripada mata orang kaya yang sedang bermalas-malasan memperhatikan aneka macam roti manis di atas meja makannya?


REFLEKSI:
Maukah saya percaya kepada Yesus, Sang Juru Selamat dunia?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus, terima kasih, atas FirmanMu yang menegaskan rahmat kemudahan bagi orang kecil untuk percaya dan berserah hidup ke dalam penyelenggaraan Allah. Kami sadar, otak kami sering kali melihat rahmat kejadian di depan mata sebagai masalah dan ancaman bahaya. Kami kerap tergesa-gesa mencari solusi sendiri dan lalai diam berserah diri kepadaMu. Tuntunlah kami untuk menekuni jalan salib. Amin.