Bacaan Hari ini:
2Kor.3:15 - 4:1,3-4
Mat.5:20-26
“Maka Aku berkata kepadamu: JIka hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Matius 5:20
Saudara-saudari terkasih,
Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus kepada para muridNya yang mantan pemeluk agama Yahudi, itu juga yang dituntutkannya kepada semua orang yang percaya dan menerima dia sebagai Juruselamatnya. Siapa mereka? Kita. Kitalah yang diminta oleh Tuhan Yesus untuk menjadi “orang benar” bukan sekedar menjadi orang baik. Kita bisa menemukan “orang baik” di mana pun kita berada dan ke manapun kita pergi. Orang itu kita sebut baik karena orang itu memberikan kebahagiaan dan kebaikan untuk kita. Baik untuk seseorang ternyata belum tentu baik untuk orang lain. Namun siapakah yang merasa dirinya benar, sehingga orang datang kepadanya untuk menerima dari dia kata-kata bijak dan tuntunan hidup. Tuhan Yesus berkata: “JIka hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Maka kita diminta untuk pribadi “yang berbeda” dari orang Farisi dan ahli Taurat; jadi orang benar.
Saudara-saudari terkasih,
Mungkin ada baiknya kalau saya mengingatkan kita akan firman Tuhan Yesus yang berkata: “Aku adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup” Perhatikan kata “kebenaran”; Tuhan Yesus tidak mengatakan Aku adalah “kebaikan”. Namun itu tidak mengurangi sifat diriNya sebagai Allah bahwa Dia adalah Allah yang mahabaik, sebab dia memiliki semua anugerah yang tersedia secara melimpah dan diberikannya kepada kita dengan penuh kasih. Namun kita tidak memiliki “kebaikan” yang sempurna seperti Allah punyai. Kita memiliki kebaikan secara terbatas. Maka Tuhan Yesus meminta agar kita menjadi “orang yang lebih benar” hidupnya melebihi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Seperti apa itu? Seperti Yesus, jawaban singkatnya. Seperti Yesus kita harus mendengarkan apa yang menjadi kehendak Allah. Mungkin anda bertanya: Kehendak Allah yang mana? Kehendak Allah itu berada tepat pada “mulut” Yesus yang mendidik kita untuk menjadi orang yang benar dan menjadi sempurna seperti BapaNya yang ada di sorga. Bapa yang mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan; mengasihi siapa pun sebab setiap orang adalah “gambaran Allah” sendiri. Bapa yang mengampuni menjadi inspirasi untuk kita juga bisa mengampuni. Itulah juga yang dikatakan oleh Tuhan Yesus kepada Petrus bahwa kalau ia mengampuni bukan hanya tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali. Bukan itu saja , melainkan Tuhan Yesus meminta pengikutNya bukan saja mengasihi orang yang mengasihi dia, melainkan juga mengasihi orang yang memusuhinya dan berdoa untuk mereka agar mereka bertobat dan diselamatkan.
Saudara-saudari terkasih,
Sekarang menjadi jelas mengapa Tuhan Yesus menuntut dan menegaskan bahwa: “JIka hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Saya mengenali dan menyebut hal ini sebagai “identitas” kita sebagai orang Kristen yang percaya kepada Yesus. Identitas orang Kristen adalah perjuangan untuk “menjadi orang benar”: orang yang mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakannya; mengampuni siapapun untuk bertobat dan diselamatkan; mendoakan orang yang membenci kita agar mereka dikasihi Allah; rela berkorban agar orang lain mendapatkan kebahagiaan. Maka saya berpikir, tepatlah kata Yesus bahwa kita harus menghidupi keagamaan kita “lebih benar” dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Maka seorang Kristen yang benar hidupnya akan menarik banyak orang untuk berjumpa dengan Yesus karena teladan hidupnya karena ia sudah menghayati hidup Kristus sendiri. Marilah kita menghadirkan wajah Kristus dalam hidup kita setiap hari.
REFLEKSI:
Apakah aku bangga menjadi pengikut Yesus karena menjadi inspirasi bagi orang lain?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, bantulah kami untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu berusaha meneladani hidup Kristus PuteraMu. Semoga kami kaumampukan oleh anugerahMu untuk hidup seperti Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.