Bacaan Hari ini:
Yes.49:1-6
Mzm.139:1-3,13-14ab,14c-15
Kis.13:22-26
Luk.1:57-66,80
( HR Kelahiran S. Yohanes Pembaptis )
“Dan semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai Dia. Adapun anak itu bertambah besar dan makin makin kuat rohnya.”
Lukas 1:66 & 80a
Saudara-saudari terkasih,
Hari ini gereja kudus memperingati pesta kelahiran santo Yohanes Pembaptis. Dalam liturgi, kelahiran Yohaneslah satu-satunya orang kudus yang dirayakan pesta kelahirannya. Hanya Tuhan Yesus dan Bundanya yang “dirayakan” hari kelahirannya oleh Gereja. Selain itu tidak ada. Mengapa? Itu mau menunjukkan “betapa pentingnya” peran Yohanes Pembaptis dalam sejarah keselamatan bangsa Israel yang digenapi oleh kedatangan Yesus Kristus, Mesias yang dijanjikan. Yohanes selalu meminta perhatian para muridnya untuk mengikuti “Yesus” sang Anak Domba Allah. Sebab dia merasa tidak layak, bahkan untuk membuka tali kasut Yesus sekalipun. “Aku membaptis kamu dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasutNya pun aku tidak layak. “ Tujuan Yohanes membaptis adalah supaya “Yesus” dinyatakan kepada Israel sebagai Juruselamatnya (Yohanes 1:26-27 dan 31b). Karena Yohanes memastikan: “Yesus” harus makin besar dan aku harus makin kecil. (Yohanes 3:30)
Saudara-saudari terkasih,
Yang baru saja saya katakan adalah kesaksian Yohanes. Tetapi faktanya, Tuhan Yesus terlebih lagi memuliakan Yohanes. Yohanes adalah nabi terakhir dan terbesar dari semua nabi yang pernah ada di Israel. Tuhan Yesus berkata kepada orang-orang banyak yang mendengarkan Dia, kataNya: “Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes,...” (Lukas 7:28a). Yohanes memainkan peran yang sangat penting sebelum kehadiran dan tampilnya Tuhan Yesus di hadapan orang banyak di Israel dan Yehuda. Bahkan Yohanes memberikan tuntunan pertobatan kepada mereka. Misalnya ketika prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Yohanes menjawab : “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” Gema himbauan Yohanes ini “harusnya” dapat kita rasakan sampai hari ini. “Jangan Korupsi”, “Say no to Korupsi!” Sebagai “nabi terakhir” Yohanes Pembaptis merupakan bentara atau perintis kehadiran Yesus di tengah bangsaNya Israel. Maka sudah sepantasnyalah kalau “hari kelahiran”-nya dipestakan oleh Gereja dalam liturgi kudusnya. Kelahiran Yohanes tidak hanya menjadi kegembiraan Zakaria dan Elisabeth orang tuanya, melainkan harus menjadi kabar gembira dan sukacita bagi umat Allah, yaitu Gereja yang kudus.
Saudara-saudari terkasih,
Yohaneslah yang pertama-tama mengenalkan Yesus kepada orang banyak, kepada calon murid Yesus dengan menunjuk kepada Yesus katanya: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia, Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan darang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” (Yohanes 1:29b-30). Inilah kesaksian yang menyatakan bahwa Yesus itu “Firman Allah”, dan Firman itu adalah Allah. Apa yang dikatakan oleh Yohanes ini juga ditegaskan oleh Tuhan Yesus ketika Ia bersaksi kepada orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat yang membencinya, kataNya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Penyataan atau pewahyuan Tuhan Yesus ini membenarkan “pemahaman” Yohanes tentang diriNya yang telah ada sebelum Yohanes dilahirkan, sebab Dia adalah Firman Allah yang hidup. Yohanes sangat menghormati dan memuliakan Tuhan Yesus, ia juga mementingkan kepentingan Yesus; dan memastikan bahwa Yesuslah yang harus dikenal dan disanjung banyak orang sebagai Mesias, Anak domba Allah. Maka sudah sepantasnya kalau Tuhan Yesus memuliakan Yohanes sebagai “anak” yang dilahirkan perempuan yang “besar” dan terpuji. Panggilan kita adalah meneladan Yohanes, untuk memuliakan Tuhan Yesus dan menyatakan kepada semua orang: Yesuslah Anak domba Allah!
REFLEKSI:
Apakah aku menyadari bahwa aku dipanggil untuk mewartakan kasih Yesus kepada semua orang? Apakah aku juga sudah menampakkan wajah Yesus dalam hidupku?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, dengan merayakan pesta santo Yohanes Pembaptis, kami diingatkan untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan berusaha untuk mewartakan Tuhan Yesus dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin.