Kami peringati...supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya
Kebanyakan dari kita mengerjakan beragam pekerjaan sepanjang hidup kita sebagian kita sukai, sebagian lainnya tidak begitu suka. Semasa kuliah sampai tamat, saya pernah melakukan beragam pekerjaan ; dari mengumpulkan barang-barang tua, mengirim buklet dari rumah ke rumah, mencuci piring, mengerjakan bangunan, sampai berjualan pakaian.
Bahkan jika kita tidak menyukai pekerjaan kita, itu masih lebih baik daripada menganggur, dan itu masih dapat memberikan tujuan hidup yang nyata. Pekerjaan kita akan menjadi lebih bernilai jika kita bekerja bukan semata-mata untuk mendapatkan uang, tetapi untuk menyenangkan hati Tuhan.
Sebaris kalimat dari penyair Inggris Samuel Taylor Coleridge ; ia menulis, "Pekerjaan tanpa pengharapan bagaikan minuman lezat dalam saringan, dan pengharapan tanpa suatu tujuan tak ada artinya." Ia menasehati, agar nilai pekerjaan tetap terjaga, kita harus memiliki pengharapan. Namun, di manakah kita dapat menemukan pengharapan?
Menurut Kolose 3:23, kita harus bekerja "seperti untuk Tuhan" karena Dialah yang akan memberi upah (ayat 24). Kita harus dikenal sebagai pekerja keras yang tak kenal lelah dalam mengerjakan kebaikan (2Tesalonika 3:6-15).
Hormatilah Allah dan jadilah kesaksian yang baik bagi orang lain saat kita bekerja. Hal itulah yang membuat pekerjaan kita, apa pun itu memilikilah pengharapan yang benar.