"Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus."
Hidup kekinian, penuh krisis dan serba sulit membuat banyak orang terus berusaha mati-matian untuk bisa tetap mencukupi keluarganya. Jam kerja menjadi lebih lama, waktu di jalan juga lebih panjang akibat kemacetan dan lain-lain sehingga sulit bagi kita punya waktu untuk tetangga,bahkan untuk keluarga. Semakin lama, orang hanya akan bertemu atau bertamu apabila punya keperluan saja.
Sadar atau tidak, ada banyak pula motivasi orang untuk mengikut Yesus. Ada yang ingin selamat dari kebangkrutan, ingin sembuh dari sakit penyakit, ingin memperoleh berkat. Akhirnya Yesus bukan lagi menjadi Tuhan, hanya sedikit yang benar-benar mencari Yesus dengan motivasi untuk mengenal pribadiNya yang penuh kasih secara sungguh. Tidak sedikit di antara kita yang rajin mencari Yesus karena motivasi yang keliru.
Mari saatnya kita refleksi diri, apakah motivasi kita sudah benar dalam mencari Yesus? Apakah kita datang hanya membawa daftar permintaan yang sangat panjang. Atau … menjadikan Yesus sebagai pintu gerbang pertolongan terakhir? Milikilah hati yang selalu haus akan hadirat-Nya, mencari Kerajaan-Nya bukan hanya mencari berkat-berkat-Nya saja karena itulah yang menyukakan Tuhan.