Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Dengan mengendarai keledai, Pendeta Gumercindo mengunjungi desa ke desa di Brazil untuk mengabarkan Injil. Menurut penulis Don Hare, dalam suatu perjalanan pulang, sang penginjil begitu kelelahan sampai tertidur di atas pelana.
Beberapa waktu kemudian, karena guncangan keras ia terbangun. Ternyata, ia baru menyadari bahwa ia hampir tiba di desanya. Tiba di gerejanya, ternyata jemaatnya sedang berkumpul untuk mendoakan keselamatannya. Mereka bersyukur kepada Allah yang telah membuat keledai itu mengambil jalan pintas untuk pulang.
Dalam kisah di PL, Allah memakai dan menyelamatkan nyawa Bileam, seorang nabi yang tidak taat dan mata duitan (Bil 22:21-35). Allah berhasil menarik perhatian Bileam, ia kemudian menyampaikan pesan Tuhan kepada orang Moab.
Allah dapat menggunakan apapun untukmelaksanakan rencana-Nya yang baik bagi kita, bahkan jika perlu dengan perantaraan binatang dan orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Pernahkah Allah berbicara atau memperhatikan kita melalui keadaan-keadaan yang tidak biasanya?
Bagaimana caranya? Apa yang membuat kita memuji Dia atas perlindungan dan pimpinan-Nya? Maka kita perlu bersyukur karena Tuhan Allah kita tidak pernah sedetikpun meninggalkan kita. Bersyukurlah.