Bacaan Hari ini:
Yer.31:31-34
Mzm.51:12-15,18-19
Mat.16:13-23
(PW S Yohanes Maria Vianney ,IM)
“Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga.”
Matius 16:15-16
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Kalau pada saat ini, kita memiliki seorang anak yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau jenjang yang lebih tinggi, biasanya kita mencari informasi yang benar mengenai lembaga pendidikan tersebut. Dengan informasi tersebut kita dapat memastikan bahwa anak kita akan mendapatkan hal-hal yang dibutuhkannya kelak di kemudian hari. Demikian juga kalau kita bergaul dengan seseorang, maka kita akan memilih dengan siapa kita akan berkomunikasi. Kita akan melarang anak kita untuk bergaul dengan orang-orang yang dapat menjerumuskan mereka kepada hal-hal yang tidak baik: Pemabuk, pengguna narkoba atau melakukan tindak kejahatan. Pengenalan tersebut kita anggap perlu, penting dan merupakan sebuah keharusan. Hari ini kita mendengar, bahwa Tuhan Yesus ingin tahu apakah para muridNya memiliki pengenalan yang cukup baik tentang diriNya. Siapakah diriNya bagi mereka?
Saudara-saudari terkasih,
Betul dan sungguh tepat, bahwa kita bangga menjadi orang Katolik; kita telah dibaptis, bahkan kita telah menerima sakramen Ekaristi dan sakramen Penguatan atau Krisma, namun sejauh mana kita sudah membangun keimanan kita kepada Yesus? Iman sudah dianugerahkan kepada kita, namun jika anugerah itu tidak kita pelihara dan kita bina serta kembangkan, maka iman itu tidak akan menghasilkan buah-buah kasih dalam kehidupan nyata kita setiap hari. Orang lain berkata: “Orang Kristen itu, orang-orang yang percaya dan menyembah Yesus sebagai Tuhan; padahal Dia itu hanya seorang manusia biasa!” Apa katamu tentang pendapat mereka itu? Aku mau bersaksi kepadamu: “Aku menjadi orang Kristen; aku menerima dan mengakui Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah yang hidup. Sekalipun oleh nama itu aku “dikucillkan”, aku dibenci atau dimusuhi. Itu adalah keyakinanku. Yesus aku mengandalkanMu; sebab Yesus adalah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup.” Kesaksian santo Petrus, sekalipun dianugerahkan dari Bapa, tapi itulah juga yang menjadi keyakinan dan iman umat perdana yang Petrus adalah pemimpinnya. Gereja mau menegaskan dan meneguhkan kepada kita hari ini: Yesus itu adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Sudah saatnya kita bersaksi dan bangga memiliki Yesus sebagai Allah dan Tuhan kita.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah menerima Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah? Apakah aku malu menerima Yesus sebagai Juruselamatku?