Bacaan Hari ini:
Ayb.9:1-12,14,16
Mzm.88:10bc-11,12,13,14-15
Luk.9:57-62
“Berkatalah seseorang kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.”
Lukas 9:57b-58
Saudara-saudari terkasih,
Seseorang lain, bukannya menawarkan diri, melainkan “diajak” oleh Yesus, katanya: “Ikutlah Aku.” Orang ini minta waktu untuk “membereskan” tanggungjawabnya sebagai anak yang baik untuk “menguburkan bapaknya”. Jawabnya Yesus tidak kalah tegas, bahkan terkesan tidak manusiawi, kataNya: “Biarlah orang mati, menguburkan orang mati, tetapi engkau pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Ada seorang lain berjanji akan mengikut Yesus tapi ia minta ijin untuk mendapatkan restu dari keluarganya. Perhatikan jawaban Yesus, tentu di luar dugaan orang ini, kataNya: “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah. Dari tiga orang yang mau mengikuti Yesus atau diajak oleh Yesus untuk mengikuti Dia, rasa-rasanya mereka memiliki “pertanyaan dalam hati” mereka, Yesus itu “maunya” apa ya? Apakah anda sudah mendapat jawaban dari “gumam hati” orang-orang itu, sekiranya anda menjadi “salah seorang” dari mereka? Menjadi pengikut Yesus itu sesungguhnya bukan persoalan mudah; orang harus memiliki komitment; orang harus memiliki sikap;harus ada keputusan yang jelas, betul?
Saudara-saudari terkasih,
Bagaimana? Mengertikah anda akan apa yang baru saja saya katakan tadi? Koq kayaknya anda masih bingung! Jangan bingung. Ini adalah tuntutan Tuhan Yesus untuk semua dan setiap orang yang hendak mengikuti Dia. Gampangannya begini: kalau orang sudah memutuskan untuk mengikuti Yesus, Dia harus “taat” pada apa pun yang diinginkan oleh Yesus untuk dilakukan. Apakah dengan demikian saya sependapat dengan anda bahwa “Yesus itu tidak manusiawi”? Tuhan Yesus itu adalah sosok yang sangat manusiawi: Ia peduli pada penderitaan orang lain, peduli kepada yang sakit, peduli kepada orang-orang yang disingkirkan, bahkan Ia mau menolong janda dari Nain yang anaknya mati dengan membangkitkan puteranya itu. Ini bukan soal manusiawi atau tidak manusiawi, ini adalah soal sebuah komitmen “ya” atau “tidak” yang kita berikan kepada Yesus. “Mengikut Yesus, keputusanku!” adalah lirik sebuah lagu karismatik. Keputusan kita untuk mengikut Yesus dan berpihak kepadaNya itulah “point”-nya. Seseorang yang mau mengikuti Yesus harus “siap” meninggalkan “apa pun” yang dalam pandangannya “masih” penting; artinya dia harus mendahulukan kepentingan Yesus dan bukan kepentingannya sendiri. Pertanyaannya: Siapkah kita untuk melakukan apa saja yang dikehendaki Yesus? “Tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah!”, firmanNya.
Saudara-saudari terkasih,
Suatu hari saya mendengar “percakapan” singkat dua orang bapak yang baru saja selesai mengikuti pembekalan di komisi pewartaan sebuah paroki di kota S. Dalam percakapan itu terselip sebuah “keluhan” kecil ini: “Wah, romo kita menuntut terlalu banyak, waktu kita tersita untuk mempersiapkan banyak hal. Kan urusan kita dalam keluarga masih banyak.” Saya tidak perlu merekam lebih jauh dialog tersebut; namun satu hal yang menjadi “fakta” bahwa beberapa orang merasa “terbebani” ketika diberi kepercayaan untuk melakukan karya pelayanan di lingkungan gereja. Apakah itu manusiawi? Saya pastikan : ya! Namun kalau seseorang sudah memiliki keputusan untuk “melayani”, tentu ia sudah tahu tuntutannya dan segala resiko dari keputusannya itu. Untuk penghiburan saja, saya ingin mengutipkan lirik lagu karismatik lainnya begini: “Melayani, melayani lebih sungguh; Yesus lebih dulu melayani kepadaku, melayani, melayani, lebih sungguh!”’Lirik lagu ini tentunya mendapatkan inspirasinya dari firman Tuhan Yesus sendiri yang bersabda: “Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawaNya bagi penebusan manusia.” (Matius 20:28) Inilah kehendak Tuhan Yesus untuk kita yang mengikuti Dia, supaya kita mengikuti Dia dan mendengarkan juga apa yang menjadi kehendakNya untuk kita kerjakan dan lakukan. Tuhan menantikan keseriusan kita dalam berkomitmen.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah menjadi seorang pengikut Yesus yang taat kepadaNya?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, berilah kami rahmatMu dan pakailah kami sebagai alat di tanganMu, agar kami dapat membantu Engkau menyebarkan Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Demi Kristus,Tuhan dan pengantara kami, Amin.