Bacaan Hari ini:
Ibr.4:1-5,11
Mrk.2:1-12
“Berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu: “Hai anakKu, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
Markus 2:5b-7
Saudara-saudari terkasih,
Sekalipun protes itu “tersembunyi” dalam gumaman hati mereka, Tuhan Yesus mengetahuinya. Tuhan Yesus bertanya kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?” Lalu Tuhan Yesus bertanya kepada mereka, dengan harapan mereka memahami ucapan Yesus kepada orang kusta itu. “Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan : Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tuhan Yesus sedang menyapa hati orang-orang yang paham benar hukum-hukum Tuhan itu, apa pendapat mereka atas tindakan “luar biasa”-Nya: Ia menyembuhkan orang lumpuh itu. Mereka bungkam, dan Markus tidak menulis apa pun tentang jawaban mereka tentang pertanyaan Yesus itu. Lalu Tuhan Yesus berfirman penuh kuasa kataNya: “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!’ Yesus tidak hanya memiliki hak untuk mengampuni dosa orang itu, tetapi Ia juga berkuasa menyembuhkan hambatan fisik pada kaki orang yang lumpuh itu. Ia tidak menghujat Allah. Ia adalah Anak Allah.
Saudara-saudari terkasih,
Peristiwa mujizat orang lumpuh didukung oleh usaha saudara-saudaranya yang membawa dia kepada Yesus; mereka melakukan apa saja untuk bisa bertemu dengan Yesus; mereka mau supaya Yesus menyembuhkan dia. Iman mereka dan iman orang yang lumpuh itu telah menggerakkan Yesus untuk berbelaskasih kepadanya. Namun karena di situ ada orang-orang yang “tidak setuju” pada tindakan Yesus, serta menyebut Yesus adalah seorang yang menghujat Allah, Yesus menyatakan dirinya, firmanNya: “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa!” Penyataan diriNya itu dinyatakan dengan tindakan “penuh kuasa”; dengan firmanNya Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu dengan memerintahkan dia untuk “bangun, mengangkat tilamnya dan berjalan” pulang ke rumahnya. Orang banyak yang berkerumun di dalam dan di luar rumah itu takjub dan memuliakan Allah; mereka memberikan komentar mereka, “Yang begini belum pernah kita lihat!” Sekiranya saya atau anda ada di antara orang banyak itu, kita akan memiliki komentar atau kesan yang “kurang lebih sama”, betul? Melalui peristiwa mujizat orang lumpuh yang dibuat bisa berjalan kembali, Yesus bukan saja menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, tetapi mereka mengalami Allah sedang melawati umatNya dalam diri Yesus.
Saudara-saudari terkasih,
Mujizat penyembuhan orang kusta ini adalah salah satu “tanda-tanda” yang dibuat oleh Yesus; dan dengan cara itu Ia sudah menyatakan diriNya sebagai Allah yang hadir di antara umat pada waktu itu. Mujizat lain yang dibuat Yesus adalah: orang buta dapat melihat, orang sakit pendarahan menjadi sembuh, orang tuli mendengar, bahkan orang mati pun dibangkitkanNya. Banyak mujizat yang telah dikerjakan Yesus. Penginjil Yohanes memberikan catatan menarik tentang Yesus, tulisnya: “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.” (Yohanes 20:30) Saya dan anda tidak hidup di jaman Yesus, namun kita telah percaya kepada Dia dan menerima Yesus sebagai Juruselamat dunia dan penebus dosa-dosa kita. Memang lebih mudah percaya kalau kita bisa melihat dan membuktikan, seperti orang-orang yang hadir dalam peristiwa penyembuhan orang lumpuh itu. Tetapi kita harus percaya akan firman Tuhan sendiri kepada Tomas: “Karena melihat Aku engkau percaya, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya!” Yang dimaksudkan oleh Yesus adalah kita. Kesaksian hari ini adalah : “Yang begini belum pernah kita lihat!” Jadi Yesus itu Anak Allah.
REFLEKSI:
Apakah aku percaya seperti orang lumpuh itu bahwa Dia sanggup menolong aku juga?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, berilah kami iman yang teguh dan tidak kenal ragu seperti orang yang lumpuh dan disembuhkan Yesus. Bantulah kami mewartakan Yesus dalam hidup kami bahwa Dia adalah Anak Allah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.