Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

MASIHKAH KAMU BELUM MENGERTI?

BC - 11150G | Tuesday, 14 February 2023

Bacaan Hari ini:
KEJ.6:5-8: 7;1-5,10
MRK.8:14-21
( Pw. St. Sililus dan Metodius )

“Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kataNya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”
Markus 8:14-15

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Ketika memulai merenungkan perikop Injil hari ini saya bersenandung dalam hati begini: “Tuhan Yesus, sembuhkanlah kami, orang buta orang congkak hati, dari mati hidupkanlah kami, dari dosa bersihkanlah kami.” Lirik lagu ini dapat kita temukan dalam buku Madah Bakti no. 285. Lagu ini menggambarkan pernyataan iman akan ketergantungan kita pada kuasa Allah dalam diri Yesus Tuhan kita, dan kita percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup melakukan apa yang kita pinta dalam lagu tersebut. Pada bacaan hari ini, ketika Tuhan Yesus berada di Betsaida, orang membawa kepadaNya seorang yang buta agar dijamah oleh Tuhan, agar Tuhan Yesus menyembuhkan dia. Mereka percaya bahwa Tuhan Yesus bisa menyembuhkan orang yang buta itu. Yesus seperti seorang dokter meludahi mata orang buta itu dan meletakkan tanganNya atasnya dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?” Sesederhana itu, cara Tuhan Yesus melakukan mujizat penyembuhan. Ada proses yang bertahap untuk menyembuhkan dia: mula-mula ia melihat orang seperti pohon; lalu Tuhan Yesus meletakkan tanganNya lagi, dan orang itu sungguh-sungguh telah dapat melihat.

Saudara-saudari terkasih,
Ada dua hal yang menarik untuk saya bagikan kepadamu pada hari ini: Bahwa iman kepada Tuhan Yesus itu jangan kita miliki sendiri saja, melainkan agar dapat dialami oleh orang lain juga. Orang-orang yang telah mendengar dan melihat Yesus melakukan mujizat di tempat-tempat lain, percaya bahwa Yesus itu orang yang berkuasa untuk menyembuhkan orang sakit. Dan orang-orang itu berusaha untuk mempertemukan saudaranya yang sakit itu dengan Yesus agar dia mengalami Yesus secara pribadi. Yang kedua, Tuhan Yesus dengan senang hati menerima kehadiran orang-orang yang membawa si orang buta itu datang kepadanya. Tuhan Yesus menyatakan kepada mereka bahwa Dia adalah Allah yang sanggup membuat semuanya menjadi “baik” lagi: yang buta dan tidak dapat melihat, diberi kemampuan untuk bisa melihat lagi.

Saudara-saudari terkasih,
Saya dan saudara telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita; kita sudah mengalami Tuhan Yesus yang peduli pada kehidupan kita. KepadaNya kita datang dan menantikan “campur tangan”-Nya atas persoalan-persoalan yang kita hadapi setiap hari. Apakah anda juga datang kepadaNya dalam doa dan memohon pertolongannya untuk kerumitan dalam hidup anda? Sebagai orang-orang yang beriman, saya cukup yakin, anda sudah meluangkan waktu untuk datang kepada Yesus dalam doa. Bukankah kita sudah mendengar firmanNya: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu!”? Melalui  firman Tuhan hari ini kita diingatkan oleh orang yang membawa orang buta kepada Yesus untuk disembuhkan, yaitu agar kita juga “berani” datang kepadaNya dan bernyanyi penuh iman: “Tuhan Yesus, sembuhkanlah kami, orang buta orang congkak hati, dari mati hidupkanlah kami, dari dosa bersihkanlah kami.” Hanya dengan datang kepada Yesus serta mohon belaskasihannya, maka kemurahan dan belaskasihan Tuhan itu akan kita alami setiap hari. Maka “habitus” atau kebiasaan baik yang harus kita pupuk dan kita tekuni adalah meluangkan waktu untuk datang kepada  Yesus, agar Dia berkenan mendengarkan doa-doa permohonan kita.

Saudara-saudari terkasih,
Hari ini kita mengalami kemurahan hati Tuhan dalam diri Tuhan Yesus yang mengabulkan keinginan orang-orang yang membawa saudaranya yang buta kepada Yesus; dan Tuhan Yesus sudah menyembuhkannya. Menarik untuk kita simak di sini, bahwa Tuhan Yesus menunjukkan adanya “proses” yang harus dengan sabar kita tunggu dari Tuhan untuk suatu penyembuhan atau pengabulan doa. Seperti orang buta itu: mula-mula ia hanya melihat orang seperti pohon, baru setelah itu ia benar-benar dapat melihat dengan sempurna. Bahwa kita sudah dengan penuh iman datang kepada Yesus untuk didengarkan doa kita, itu hal yang baik dan harus dipupuk; namun kita juga harus belajar sabar untuk terkabulnya doa-doa kita; Tuhanlah yang memutuskan dengan cara apa dan seperti apa, doa-doa kita itu akan dikabulkan. Dalam perayaan Ekaristi kita juga memanjatkan doa-doa gereja untuk berbagai kepentingan; dalam ibadat sabda kita juga menghunjukkan doa-doa permohonan; di rumah kita ketika mengadakan doa keluarga atau doa pribadi kita juga memohon kemurahan Tuhan untuk mengabulkan doa-doa kita. Dalam doa Bapa kami, khususnya, kita juga mohon agar Tuhan memberi kita rejeki secukupnya, mengampuni dosa kita dan dosa sesama kita; agar kita dijauhkan dari segala pencobaan dan dibebaskan dari pengaruh yang jahat. Marilah kita terus berharap pada kemurahanNya, dan biarkanlah Ia yang memutuskan yang terbaik untuk mengabulkan permohonan-permohonan kita.


REFLEKSI:
Apakah aku sudah meluangkan waktu untuk berdoa dan memohon kemurahan Tuhan?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, terimakasih untuk kemurahan hatiMu dalam Yesus Tuhan kami. Bantulah kami untuk  datang kepada Yesus dan mengandalkan Dia yang sanggup menjadikan semuanya menjadi baik. Terpuji nama Yesus selama-lamanya, Amin.