Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

KARENA YESUS

BC - 11319g | Rabu, 02 Agustus 2023

Bacaan Hari ini:
Kel.34:29-35
Mat.13:44-46

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.”
Matius 13:44

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Perumpamaan tentang harta yang terpendam dan mutiara yang indah diwartakan oleh liturgi gereja suci pada hari ini untuk kita. Kita sudah sering mendengarkannya, bahkan mungkin sudah sering membacanya sendiri.  Ketika merenungkan ayat tentang “harta yang terpendam” itu, aku terdiam dan teringat akan kesaksian seorang teman tentang  perjalanan hidupnya dalam berkeluarga. Gabriel bercerita tentang isterinya kepadaku. “Saya mengenal banyak wanita semasa usia mudaku, dan akhirnya aku menemukan wanita yang ditunjukkan Tuhan kepadaku untuk kucintai selama hidupku. Saya menemukan sebuah mutiara yang indah dalam dirinya. Hidupku sangat berwarna dan aku hidup bahagia bersamanya. Kepada semua orang aku berkata: Isteriku itu seperti mutiara dalam hidupku. Aku meninggalkan semua yang selama ini kuaggap penting untuk memilih dia sebagai isteriku.” Kesaksian itu menginspirasi aku ketika merenungkan perikop hari ini.

Saudara-saudari terkasih,
Aku juga teringat pada kesaksian seorang salah seorang muridku yang kami persiapkan untuk menjadi anggota gereja katolik. Rina, begitu namanya gadis muda itu; ia menjawab pertanyaan kami: mengapa mau menjadi katolik, bukankah anda sudah cukup dengan agama yang anda pegang saat ini. Wanita berparas cantik itu berkata: “Pak, saya membaca perumpamaan tentang “mutiara yang indah”. Dan menurut saya, mutiara itu adalah “Tuhan Yesus” yang akhirnya saya pilih untuk mengenal Dia lebih baik dan percaya kepadaNya saja.” Sebuah kesaksian yang membawa aku kepada sebuah penafsiran alkitabiah yang sangat personal dan menurut feeling imanku: wanita muda itu benar. “Mengikut Yesus keputusanku”, lirik sebuah lagu rohani yang aku dengar dalam kebaktian karismatik katolik itu, dapat membawa aku kepada sikap untuk setia kepada Tuhan Yesus. Menjadikan Yesus sebagai harta terpendam atau mutiara yang indah bagiku harus menjadi cara seorang katolik bersikap kepada Tuhannya.

Saudara-saudari terkasih,
Pengalaman rohani seorang teman tentang isterinya dan kesaksian iman seorang wanita yang memutuskan untuk menjadi seorang kristiani, bagiku cukup untuk bisa sedikit meresapi dan memahami arti dan maksud perumpumaan Tuhan Yesus yang kita dengar pada hari ini. Baik harta terpendam atau mutiara yang indah adalah sesuatu yang sangat mempesona dan menarik minat orang yang menemukan atau pedagang mutiara yang mencarinya. Bukan hanya itu, baginya tidak ada yang lebih berharga dari pada hasil penemuan dan pencariannya. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi menulis seperti ini: “tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Yesus Kristus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus...” (Filipi 3:7-8) Kesaksian santo Paulus yang usianya hampir 2000 tahun-an ini merupakan catatan sejarah perjalanan iman seorang yang bertobat: dari seorang yang sangat membeci Yesus dan para pengikutNya menjadi seorang “Rasul” yang terakhir yang siap mati untuk Yesus yang dibelanya dengan mencurahkan darahnya di Roma. Selanjutnya dalam sejarah gereja kita menemukan banyak orang yang menjadi martir karena imannya akan Yesus Kristus. “Soli Deo”, hanya untuk Allah, hanya untuk Yesus, seorang martir siap membela imannya.

Saudara-saudari terkasih,
Kebanyakan dari kita adalah orang-orang yang telah menjadi kristiani ketika dilahirkan dalam keluarga kristiani. Sebenarnya hal itu merupakan sebuah keuntungan, sebab kita akan mendapatkan pendidikan kristiani melalui contoh dan pendidikan yang diberikan kedua orang tua kita. Namun faktanya sering berbicara lain; apalagi di jaman sekarang ini. Orang tua sibuk mencari uang, anak-anak diasuh oleh baby-sister, yang belum tentu seiman dengan kita. Belum lagi “capai dan lelah” menjadi alasan tidak sempat mengurusi “anak sendiri”. Padahal mereka sudah berjanji akan membesarkan dan mendidik anak-anak itu dalam iman kristiani sebagaimana yang mereka janjikan pada saat “janji perkawinan”. Kita sudah menemukan “harta terpedam dan mutiara yang berharga” itu, tetapi kita tidak siap “berkorban” untuk menjaga dan merawatnya dengan sungguh-sungguh. Iman  krstiani kita terkadang dinilai dari KTP kita atau karena kita terlihat hadir di gereja; tetapi apa yang sudah kita usahakan untuk meneruskan iman itu kepada anak-anak kita. Seorang yang sudah berjumpa dengan Yesus akan bekerja lebih keras untuk memelihara imannya dan meneruskannya juga kepada generasi berikutnya. Mengapa kita melakukan itu? Karena Yesus. Yesus adalah segalanya, dan yang lain kuanggap sampah, kata santo Paulus.


REFLEKSI:
Apakah Yesus sudah menjadi harta terpendam dan mutiara berharga dalam hidupku?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, kami mohon bantulah kami bangga akan pengenalan kami  pada Yesus  PuteraMu. Bantulah kami juga untuk memberikan kesaksian akan iman kami kepadaNya . Sebab Dialah  Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.