Bacaan Hari ini:
Ui.31:1-8
Mat.18:1-5,10,12-14
“Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?”
Matius 18: 12
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Firman Tuhan hari ini menurut penangkapan awalku ketika membacanya, bahwa Allah Bapa peduli akan keselamatan setiap orang. FirmanNya: Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang. Tuhan digambarkan sebagai seorang Gembala yang sangat mengenal dan tahu persis jumlah kawanannya. Sebelum membawa mereka kembali mereka ke kandang, ia harus memastikan bahwa seluruh kawanan utuh dan tidak ada yang tercerai berai. Dia tidak akan kembali ke rumah sebelum semunya terkendali dan baik-baik saja. Penggambaran gembala yang meninggalkan 99 ekor kawanan dan mencari yang terpisah dari kawanan adalah sesuatu kelaziman. Gembala itu tidak menghendaki seekorpun dari kawanan dombanya hilang. Dia mau memastikan semua kawanan ada bersama dengan dirinya hingga ke rumah dan menempatkan mereka kembali di kandangnya.
Saudara-saudari terkasih,
Mungkin kita bertanya: Mengapa harus merepotkan diri dengan seekor domba yang tersesat itu? Bukankah msih ada padanya 99 ekor domba yang lain? Sesungguhnya hal ini akan mengingatkan kita pada sindiran Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa sudah diselamatkan oleh hidup keagamaannya. Mereka keberatan kalau Yesus menerima orang berdosa dan makan bersama dengan mereka. Dengan perumpamaan tentang gembala yang kita dengar hari ini, santo Lukas menjelaskan maksudnya: Tuhan Yesus berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Lukas 15:7). Seperti Bapa, Yesus hadir di antara kita untuk menyelamatkan orang-orang yang tersesat jalan hidupnya, memanggulnya di pundaknya dan dibawanya mereka pulang ke rumahNya, dan sukacita itu diwujudkanNya dengan mengadakan pesta besar atas keberhasilanNya menemukan dombanya yang hilang.
Saudara-saudari terkasih,
Masih ingatkah kita tentang perjumpaan antara Zakeus, si pemungut cukai dan Yesus yang sedang berada di kota Yeriko. Semua orang bergerombol mendekati Yesus dan ingin melihat Yesus. Zakeus yang memiliki keterbatasan fisik – sebab ia pendek – juga berusaha untuk menemui Yesus. Ia tidak kehabisan akal, ia memanjat pohon ara supaya tetap bisa melihat Yesus. Zakeus mencari Yesus, tetapi Yesus yang menemukan dia lebih dulu lalu berkata: Zakeus segeralah turun, sebab hari ini aku harus menumpang di rumahmu.” Peristiwa ini tidak hanya menghentak hati Zakeus melainkan juga mengguncang orang banyak yang ada di situ. Mereka keberatan bahwa Yesus menumpang di rumah orang berdosa; sebab seorang pemungut cukai digolongkan ke dalam kelompok orang-orang berdosa. Tuhan Yesus bergeming; Dia tetap mendatangi rumah Zakeus. Kepada orang-orang banyak itu Yesus bverkata: :Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Dan kita tidak menemukan tanggapan atau komentar orang-orang yang tadinya bersungut-sungut karena Yesus mampir ke rumah seorang berdosa.
Saudara-saudari terkasih,
Tuhan Yesus menyebut dirinya sebagai gembala yang baik. Gembala yang baik bertanggungjawab penuh pada kawanan dombaNya. Bukan hanya itu, Dia siap melakukan apa saja untuk keselamatan domba-dombaNya. Dia bukan seorang upahan dari tuan yang empunya domba. Seorang upahan mencari “selamatnya” sendiri ketika serigala datang; tidak demikian dengan gembala yang empunya kawanan itu. Ia menghadang serigala itu dan berusaha sekuat tenaga untuk membela dan menyelamatkan kawanan dombanya. FirmanNya: Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik; Dia peduli pada keselamatan semua orang dan setiap pribadi. Setiap orang dikasihinya dan Dia mau tak seorang pun yang datang kepadaNya dan percaya kepadaNya binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Hari ini kita disegarkan kembali ingatan kita akan kasih Bapa dan cinta Yesus dalam perumpamaan atau kiasan tentang seorang gembala; Allah itu Gembala yang peduli akan keselamtan kita. Dia yang mencari kita ketika kita tersesat; inilah ironinya: kita tidak mencari Allah ketika kita berada di jalan yang salah. Kita bahkan sering tidak peduli akan kebaikan Tuhan yang mencukupi kehidupan kita. Terkadang kita seperti tidak membutuhkan Allah kalau sudah punya semua. Padahal semua yang kita punya berasal dari Allah. Bertobatlah! Bertobatlah! Bertobatlah! Allah mengasihi kita meskipun kita sesat arah dan berdosa.
REFLEKSI:
Apakah aku menyadari akan kasih Allah kepadaku orang yang berdosa ini?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, betapa berharganya kami di mataMu. Yesus, PuteraMu sudah menunjukkan kasihMu semasa hidupNya di antara bangsaNya. Bantulah kami untuk membalas kasihNya dengan mengasihi Dia, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.