MERASA CEMAS
BC - 11376n
| Kamis, 28 September 2023
Bacaan Hari ini:
Hag.1:1-8
Luk.9:7-9
( Wenseslaus, Laurensius Ruiz )
Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali.
Lukas 9:7.8a
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Herodes adalah pimpinan agama Yahudi. Tetapi saat itu ada banyak nama Herodes. Ada Herodes Agung berkuasa tahun tiga puluh tujuh sampai tahun empat sebelum Masehi, Herodes Arkhelaus berkuasa tahun empat sampai enam sebelum Masehi. Ada pula Herodes Antipas berkuasa tahun empat sebelum Masehi sampai tahun tiga puluh sembilan Masehi dan Herodes Agripa berkuasa tahun empat puluh satu sampai empat puluh empat Masehi. Dan Herodes yang dibahas dalam injil hari ini adalahHerodes Antipas atau disingkat dengan nama Herodes. Herodes inilah yang telah membunuh Yohanes Pembaptis. Dia membunuh Yohanes Pembaptis karena rasa sakit hati dari Herodias, isterinya. Dengan licik Herodias memanfaatkan anak perempuannya untuk meminta Herodes membunuh Yohanes Pembaptis. Herodias, isteri raja Herodes yang saat itu sangat berkuasa, masih menyimpan dendam kepada Yohanes Pembaptis. Sebab Yohanes Pembaptis adalah satu-satu orang yang menentang dan mengeritik keras raja Herodes yang menikahi Herodias.
Saudara-saudari terkasih,
Tindakan Herodes membunuh Yohanes Pembaptis, menjadi duri dalam daging. Sebab dari hati yang terdalam, sesungguhnya Herodes tidak mau membunuh Yohanes Pembaptis. Herodes mengetahui dan memandang bahwa Yohanes Pembaptis merupakan orang benar dan suci. Namun janji Herodes kepada putrinya untuk memberi apa saja yang dia minta jadi awal dari malapetaka yang menimpa Herodes. Setelah menari dan menyukakan hati Herodes dan tamu undangan, putri Herodes minta kepala Yohanes Pembaptis di atas talam. Permintaan putrinya ini dipengaruhi oleh Herodias ibunya, yang sudah lama mencari cara membunuh Yohanes Pembaptis. Maka tidak ada cara lain bagi Herodes untuk membunuh Yohanes Pembaptis sesuai permintaan anaknya. Namun setelah peristiwa pembunuhan itu terjadi, hati Herodes malahan tidak dapat tenang. Ditambah lagi adanya berita tentang kemunculan seorang tokoh yang mirip Yohanes Pembaptis. Artinya, raja Herodes masih terbawa dengan perasaan bersalah dan takut ada upaya balas dendam.
Saudara-saudari terkasih,
Berita munculnya Yesus, ternyata mengingatkan Herodes akan Yohanes Pembaptis yang telah ia bunuh. Mendengar kabar berita itu, Herodes Antipas dihinggapi perasaan cemas. Perasaan cemas yang dialami Herodes bisa berarti dua hal. Pertama, Herodes cemas Yohanes Pembaptis muncul kembali dengan tujuan balas dendam. Kedua, Herodes cemas kehilangan jabatannya. Sebab dari berita yang Herodes dengar, kehadiran Yesus berpeluang menjadi pemimpin bangsa Israel. Jika ada pemimpin baru, tentu Herodes kehilangan kekuasaan. Ketika seseorang kehilangan kekuatan dan kekuasaan, orang itu mudah dimusnahkan dan diruntuhkan. Namun sesungguhnya, perasaan cemas yang dialami Herodes dipengaruhi kejahatan dan dosa yang telah dia lakukan di masa lalu. Hal ini menyadarkan kita bahwa kejahatan dan dosa apa pun bentuknya, akan terus menghantui kita. Dosa dan kejahatan membuat kita menjadi cemas dan tidak damai. Bahkan jabatan raja yang disandang raja Herodes tidak serta merta membuat raja Herodes terbebas dari rasa cemas akan masa lalunya maupun rasa cemas akan kehilangan jabatannya.
Saudara-saudari terkasih,
Perasaan cemas dialami setiap manusia. Namun ada perasaan cemas yang biasa dan ada yang tidak biasa. Perasaan cemas yang biasa, dipengaruhi hal-hal yang kecil dan sederhana. Karena berasal dari sesuatu yang kecil dan sederhana, maka akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan berjalannya waktu. Misalnya, orang tua cemas ketika anaknya belum pulang dari sekolah. Pada saat anaknya pulang dari sekolah, perasaan cemas itu akan hilang. Sebaliknya ada perasaan cemas yang tidak biasa. Perasaan cemas yang tidak biasa ini, dipengaruhi hal-hal besar dan penting. Karena dipengaruhi sesuatu yang besar dan penting, perasaan cemas jenis ini tidak mudah hilang dalam waktu singkat, seperti yang dialami Herodes. Perasaan cemas jenis ini hanya akan hilang bila kita mencari tahu penyebabnya dan mencari jalan keluarnya. Dan bagi kita umat Katolik, jika perasaan cemas dipengaruhi dosa dan kejahatan, maka kita dapat mengatasinya dengan mengakui dosa-dosa kita lewat sakramen tobat. Pengakuan dosa secara jujur dan tulus akan menyembuhkan kita dari perasaan cemas yang mengganggu kita dalam hidup sehari-hari.
REFLEKSI:
Apakah selama ini hidup kita lebih banyak dipengaruhi perasaan cemas, ataukah hidup kita dipenuhi oleh kedamaian dan sukacita?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia mewartakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah yang Engkau wartakan bertujuan untuk membebaskan kami umat-Mu dari dosa, termasuk perasaan cemas yang diakibatkan dosa. Buka mata hati kami, agar bisa melihat dosa kami dan mengakuinya. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.