Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

MENGINGKARI JANJI

BC - 11379P | Minggu, 01 Oktober 2023

Bacaan Hari ini:
Yeh.18:25-28
Flp.2:1-11
Mat.21:28-32

Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Matius 21:31b

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Injil hari ini, menampilkan sifat manusia. Yesus bertanya: "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.

Saudara-saudari terkasih,
Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, terdapat sebuah kenyataan yang tidak dapat ditolak atau dibantah oleh siapapun bahwa bangsa Israel menjadi satu-satunya bangsa di muka bumi ini yang secara langsung dipilih dan dikasihi oleh Allah melebihi semua bangsa, suku dan kaum yang ada di muka bumi ini. Kenyataan ini selayaknya menjadi sebuah kebanggaan yang harus disyukuri oleh bangsa Israel. Sebab Allah memilih mereka bukan karena mereka lebih baik atau lebih suci dari bangsa lain. Sebaliknya, Allah memilih bangsa Israel menjadi milik dan kepunyaan-Nya, semata-mata karena kemurahan dan kehendak bebas Allah. Allah bebas memilih suatu bangsa yang hendak dijadikan-Nya sebagai alat atau tanda untuk menyatakan kebaikan dan kuasa-Nya. Melalui bangsa Israel yang sangat kecil, Allah ingin menunjukkan kekuasaan-Nya, bahwa bangsa Israel yang kecil bisa menang dalam peperangan melawan bangsa yang besar dan pasukannya yang banyak melebihi bangsa Isarel karena Allah yang maha besar dan maha kuasa menyertai Israel.

Saudara-saudari terkasih,
Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah, rupanya lupa diri. Mereka tidak lagi besyukur dengan bersandar dan menyembah kepada Allah. Sebaliknya, bangsa Israel menjadi sombong dan tinggi hati. Selain itu, bangsa Israel juga merasa diri mereka lebih baik dan lebih suci dari bangsa lain. Pikiran atau perasaan lebih baik dan lebih suci dari bangsa lain, tentu saja bertentangan dengan rencana dan kehendak Allah. Allah menghendaki umat manusia termasuk orang Israel untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak memandang rendah orang lain. Untuk meluruskan cara berpikir orang Israel yang salah dan tersesat itulah, Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan seperti dalam bacaan injil pada hari ini. Anak pertama, yang menjawab YA tetatapi tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh ayah atau bapaknya adalah gambaran untuk orang Israel. Orang-orang Israel sudah terlebih dahulu menerima Sabda atau Firman Allah. Tetapi mereka tidak melakukannya. Sementara anak kedua, yang mengatakan TIDAK tetapi justru melakukan apa yang diperintahkan oleh ayah atau bapaknya adalah gambaran untuk bangsa non Yahudi.

Saudara-saudari terkasih,
Anak pertama dan anak kedua dalam perumpamaan injil hari ini tidak hanya menggambarkan sifat atau karakter bangsa Israel dan bangsa lain di luar bangsa Israel. Anak pertama dan anak kedua juga secara tepat menggambarkan sifat dan perilaku kita umat Katolik dewasa ini. Terkadang kita seperti anak pertama yang mengatakan YA tetapi kita tidak melakukannya. Contoh, ketika kita dibaptis kita berjanji untuk menolak godaan-godaan setan dalam bentuk takhayul, perjudian, dan hiburan yang tidak sehat? Dan kita menjawab Ya, saya menolak atau saya sanggup. Tetapi kenyataannya, banyak orang Katolik yang tidak setia atau tidak melakukan apa yang sudah kita ucapkan. Ada orang Katolik yang terjerat atau terjebak dalam tindakan kejahatan yang tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga merugikan orang lain. Demikian juga dengan pasangan yang menikah. Ketika pria dan wanita menikah secara Katolik, di depan altar Tuhan mereka berjanji setia seumur hidup sampai maut memisahkan. Namun dalam kenyataannya, ada suami isteri yang tidak setia dengan janjinya dan meninggalkan pasangannya. 


REFLEKSI:
Apakah selama ini kita sudah berusaha setia dengan janji baptis dan janji perkawinan atau kita justru mengingkari janji kita kepada Allah?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki kami supaya hidup dalam pertobatan dari waktu ke waktu dengan senantiasa membuka diri terhadap bimbingan dan tuntunan Roh Kudus-Mu. Bantulah kami juga supaya kami tidak mengingkari janji sebaliknya kami berusaha setia kepada-Mu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.