Bacaan Hari ini:
1 Sam..24:3-21
Mzm.80:2-3.5-7
Mrk.3:20-21
( Hr ke 3 ,Pekan Doa Sedunia )
“Yesus memanggil orang-orang yang dikehendakiNya dan mereka pun dating kepadaNya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutusNya memberitakan Injil dan diberiNya kuasa untuk mengusir setan.”
Markus 3:13b-15
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Siapakah di antara kita hafal ke 12 nama rasul atau murid Tuhan Yesus. Pertanyaan ini biasanya ditanyakan oleh seorang katekis atau pendidik agama Kristen atau Katolik kepada anak didik mereka. Bolehlah kalau saya hari ini menanyakan hal yang sama kepadamu. Saya pastikan kalau anda kenal dengan Yudas Iskariot; sebab dia yang mengkianati Yesus. Anda juga pasti tahu dengan Petrus; sebab dia yang menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok. Anda tentu kenal beberapa nama murid yang lain. Ada tiga nama penting yang sering disebutkan dalam injil bersama-sama yaitu: Petrus, Yakobus dan Yohanes. Mereka ini sering disebut gereja sebagai tiga sosok penting yang berada dekat dengan Yesus dalam berbagai kesempatan. Sekarang kalau Tanya sekali lagi: Apakah masih ada nama lain yang bisa anda sebutkan dari nama 12 murid Tuhan Yesus? Mungkin nama mereka adalah nama anda: Filipus, misalnya, Matius, Tomas atau yang lain. Orang-orang ini “dikehendaki” oleh Tuhan Yesus setelah Ia berdoa di atas bukit untuk berbicara dengan BapaNya.
Saudara-saudari terkasih,
Menarik untuk diperhatikan dalam perikop Injil yang diwartakan oleh gereja hari ini. Meskipun terkesan datar-datar saja, saya ingin kita memperhatikan beberapa kata kunci yang digunakan penginjil Markus pada pewartaannya. Mereka itu “ditetapkan” oleh Yesus, untuk “menyertaiNya”, untuk “diutus mewartakan Injil” dan untuk menerima kuasa agar mereka dapat mengusir setan-setan. Dua belas murid ini bukan asal comot saja, tetapi sudah terseleksi oleh Yesus dari sebegitu banyak orang yang mengikuti Dia ke mana-mana. Ada yang sudah tua dan berkeluarga, seperti Petrus; ada yang sangat muda, seperti Yohanes; ada dari latar belakang nelayan, ada juga dari kalangan “pemungut cukai”, Lewi atau disebut juga Matius; ada juga seorang yang tak terduga sepak terjangnya seperti “Yudas Iskariot”; juga ada Tomas yang sangat kuat pendiriannya dan tidak mudah dibuat percaya kalau hal itu hanya kata orang. Dari orang-orang yang memiliki latar-belakang yang beragam inilah Tuhan Yesus menetapkan kedua belas muridNya itu.
Saudara-saudari terkasih,
Mari kita telaah maksud Tuhan Yesus menetapkan 12 orang muridNya tersebut. Pertama: Ia menghendaki supaya mereka “menyertai” Dia dalam karya pastoral atau pelayananNya di antara orang-orang Yahudi dan orang banyak lainnya seperti Orang Samaria dan mereka yang berasal dari Tirus dan Sidon. Mereka disertakan oleh Tuhan Yesus dalam pelayananNya supaya mereka tidak hanya mendengar dari kata orang tetapi mereka harus mengalami secara langsung apa yang dikatakan dan diperbuat oleh Yesus. Pengalaman melayani bersama Yesus inilah yang akan membentuk kepribadian mereka tentang “jati diri” seorang hamba Tuhan yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani; mereka harus mengalami secara langsung bagaimana Yesus peduli dan berbelaskasih kepada orang-orang yang hidup dalam kesusahan, yang sakit, yang buta, yang lumpuh, yang mati dan yang dikucilkan dari pergaulan umum karena “kusta, penyakit yang diderita mereka”, entah karena mereka dicap sebagai orang berdosa seperti “para pelacur dan pemungut cukai. Dari pengalaman hidup bersama dengan Yesus ini mereka akan diutus mewartakan Injil, kabar sukacita seperti yang telah dicontohkan oleh Yesus. Tidak hanya sampai di situ, Tuhan Yesus menghendaki mereka juga memiliki kuasa seperti yang dipunyaiNya, yaitu mampu mengalahkan kuasa kegelapan: mereka diberi kuasa untuk mengusir setan-setan.
Saudara-saudari terkasih,
Pesan apa yang dapat kita petik dari pewartaan liturgy gereja hari ini? Bahwa Tuhan Yesus menetapkan pilihannya dengan pertimbangan yang sangat serius; Ia melibatkan banyak orang dari berbagai ltar belakang. Dialah yang “melayakkan” setiap orang dari muridNya untuk menjadi “orang dekat dan terpilih” bagi diriNya. Dia tidak memilih seseorang karena “kata orang”, melainkan menurut ketetapanNya yang didoakanNya bersama BapaNya. Bahwa kemudian Dia harus mendidik mereka dengan susah payah, itu memang tanggungjawabNya sebagai seorang guru; bahwa ada yang kemudian berkhianat kepadaNya, itulah proses yang terjadi pada orang yang seharusnya belajar “setia” pada komitmennya. Dari kedua belas murid ini kita belajar tentang arti menjadi pengikut Yesus yang setia: selalu berusaha dekat dan mendekat pada Yesus, dengan mendengarkan firmanNya, agar kita dibentuk dan didewasakan. Bahwa ada saja orang yang akhirnya memutuskan tidak “setia” pada Yesus, itu bukan urusan kita. Tuhan Yesus mau kita terus menerus belajar menjadi murid yang baik, yang mendengarkan didikan guruNya dan melakukan juga apa yang dicontohkannya. Tuhan Yesus mau kita menjadi “mitra” dalam karya pelayananNya dan supaya kita hanya setia kepada Dia.
REFLEKSI:
Apakah aku menyadari bahwa aku dipilih Tuhan untuk setia dan melayani Yesus?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, hari ini kami tahu bahwa Tuhan Yesus menghendaki kami menjadi pengikutNya yang baik dan setia, mendengarkan Dia dan bersekutu denganNya. Bantulah kami mengandalkan Dia, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.