Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

YESUS ADALAH TUHAN YANG BANGKIT

BC - 11575G | Minggu, 14 April 2024

Bacaan Hari ini:
Kis.3:13-15.17-19
Mzm.4::2.4.7-8.9(7a)
1Yoh.2:1-5a
Luk.24:35-48



“Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!”  Mereka terkejut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.”
Lukas 24:36-37

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Perikop Injil Lukas yang menjadi pusat pewartaan gereja kudus pada hari Minggu ke 3 Paskah ini, merupakan kelanjutan kisah “penampakkan Yesus kepada dua orang murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus”. Dalam kisah ini, dijelaskan bahwa Yesus bagaikan orang asing yang tidak tahu menahu akan terjadinya kisah menggemparkan bahwa Yesus, orang yang mereka andalkan itu dibunuh dan disalibkan; dan bahwa disaksikan oleh perempuan-perempuan Yesus itu hidup dari kematiannya. Lalu Tuhan Yesus menegur mereka, karena mereka “lamban hati” dan tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Kitab Suci. Mereka baru mengenali bahwa ternyata “orang asing itu” adalah Yesus yang mereka perbincangkan selama di jalan, yaitu ketika Ia memecah-mecahkan roti. Yesus lenyap dari hadapan mereka. Peristiwa itulah yang dibawa kedua murid itu ke Yerusalem dan mereka perbincangkan di sana. “Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!”  Mereka terkejut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.”

Saudara-saudari terkasih,
Inilah kesaksian penginjil Lukas: “Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka”. Kapan Dia masuk ke dalam rumah dan bagaimana kejadiannya, Lukas tidak menjelaskan apa-apa. Yesus yang sudah bangkit itu, ragaNya mengatasi ruang dan waktu. Bahkan ketika pintu-pintu terkunci Yesus dapat masuk ke dalam ruang itu. Ketika Tuhan Yesus menemui Tomas yang tidak mau percaya, Yohanes penginjil menulis: “Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bresama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang  dan berdirii di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagimu!” (Yohanes 20:26). Kenyataan dan fakta yang ditulis oleh penginjil Lukas dan Yohanes itu bukanlah hal yang biasa mereka alami sebelumnya. Itulah sebabnya mereka terkejut: koq bisa. Itulah sebabnya mereka takut dan mengira Dia hantu. Sebab hanya hantu yang bisa menembus dinding-dinding.  Fakta ini menjadi kesempatan bgi Tuhan Yesus untuk memastikan dan meyakinkan para murid yang berkumpul bahwa Dia adalah Yesus yang sama yang selama ini mereka telah ikuti dan dengarkan.

Untuk meyakinkan mereka yang terkejut dan masih takut karena tidak percaya akan peristiwa itu, meskipun dua murid Emaus sudah menceritakan pengalamannya, Yesus berkata: “Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabahlah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu.” Apakah mereka percaya pada penyataan Yesus yang sudah bangkit itu. Belum sungguh-sungguh percaya; mereka masih ragu-ragu. Untuk memastikan bahwa Dia sungguh yang mati dan kini hidup kembali, berkatalah Yesus: “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepadaNya sepotong ikan goreng. Yesus mengambilnya dan memakannya di depan mereka. Menarik cara Yesus membuat mereka untuk menerima dan meyakini bahwa Dia adalah Sang bangkit. Keterangan santo Lukas lebih lanjut adalah bagaimana Tuhan Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Itu semua telah dikatakanNya kepada mereka bahwa tentang Mesias sudah dikatakan baik oleh Kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Yesus adalah pribadi ilahi yang diutus Allah, bukan hanya menjadi manusia lemah, tetapi juga sebagai pribadi ilahi yang mengalahkan “kematian” dan hidup selamanya serta memberikan pengharapan “akan kehidupan kekal” setelah kematian kepada siapa saja yang percaya kepadaNya.

Saudara-saudari terkasih,
Pada hari ini pewartaan gereja mau mengarahkan perhatian kita pada iman akan kebangkitan, yang adalah pusat dari iman kekristenan kita. “Sebab jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pewartaan kami dan sia-sialah iman kamu!” kata santo Paulus. Memang terkesan kita merayakan Hari Raya Natal sedemikian meriah dan megah, sedangkan Hari Raya Paskah tidak semeriah hari kelahiran Yesus. Yang perlu mendapat perhatian kita bahwa Natal, hari raya kelahiran Yesus itu akan menemukan maknanya jika dilihat dalam terang kebangkitan. Apa arti kelahiran itu jika Yesus yang disalibkan itu wafat dan selesai. Untuk apa Dia lahir ke bumi? Yesus memang lahir untuk kita, Dia juga mati untuk kita. Tapi jangan lupa dan jarus diiimani: Yesus bangkit untuk menyelamatkan kita, agar kita tidak mati dan binasa, melainkan bangkit dan menerima hidup yang kekal, karena percaya kepada Anak Allah. “Sebab barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia akan memperoleh hidup yang kekal!” Peristiwa kebangkitan Yesus coba dijelaskan oleh para penginjil suci dengan “kisah-kisah” kebangkitan untuk memastikan bahwa kebangkitan itu bukan mitos, bukan karangan, bukan isapan jempol. Yesus itu lahir, dia menyapa manusia, dia menderita dan wafat, tetapi Dia bangkit pada hari ketiga. Dia bangkit supaya kita percaya dan tidak binasa.

REFLEKSI:
Apakah aku masih ragu akan imanku: bahwa Yesus wafat dan bangkit bagiku?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik,  sembah dan pujian bagiMu. Sebab Engkau memberikan AnakMu yang tunggal untuk kami. Ia lahir, Ia hidup, Ia menderita, Ia wafat, tetapi bangkit kembali. Teguhkan iman kami pada Yesus, PuteraMu dan Tuhan kami. Amin.