Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

MENGAPA MEREKA MENCARI YESUS?

BC - 11577G | Senin, 15 April 2024

Bacaan Hari ini:
Kis.6:8-15
Mzm.119:23-24.26-27.29-30
Yoh.6:22-29




“Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepadaNya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu melihat tanda-tanda, melainkan kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.”
Yohanes 6:25-26

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Seorang penyanyi lagu rohani. Lydia Nursaid, adalah seorang mualaf yang akhirnya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Dalam kesaksiannya, ia mengatakan “sudah berusaha keras” untuk tidak menerima Yesus sebagai Tuhan karena dididik oleh kedua orang tuanya begitu. Bahkan ia berusaha untuk mmpengaruhi “calon suaminya” untuk berpindah agama. Tetapi ternyata dia yang “menyerah” dan menerima Yesus menjadi Juruselamatnya, karena Dia adalah “jalan dan kebenaran dan hidup”. Mengapa engkau menjadi orang Kristen? Mungkin pertanyaan ini tidak sempat kita pikirkan apalagi kita renungkan, bukan? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan gereja perdana kepada orang-orang yang menjadi pengikut Tuhan Yesus. Mengapa engkau percaya kepada Yesus dan mencarinya? Sebuah kritik yang tajam dan lugas dilontarkan oleh Tuhan Yesus hari ini: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu melihat tanda-tanda, melainkan kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.”

Saudara-saudari terkasih,
Kalau hari ini ditanyakan kepadamu, mengapa engkau memilih menjadi orang Kristen? Mungkin ada yang berkata: saya sudh dibaptis sejak lahir oleh kedua orang tuaku. Jadi aku jalani saja apa yang sudah diwariskan oleh mereka. Baik. Ada juga yang berkata: saya menjadi katolik, karena suamiku yang sekarang sudah katolik dan aku menyesuaikan. Baik. Ada lagi yang berkata: saya menjadi katolik karena saya mengalami kebaikan-kebaikan Tuhan melalui temanku yang adalah orang Kristen. Saya juga ingin seperti mereka menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Baik. Yang jelas, saat ini kita sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita, betul? Inilah saat yang tepat untuk mulai “mempertanyakan” dan memurnikan “motivasi” hidup kita sebagai orang Kristen. Sekalipun aku juga telah dibaptis sejak lahir dari keluarga katolik, tetapi aku terus berusaha mencari informasi tentang imanku itu. Aku membaca buku dan terutama membaca Kitab Suci juga.

Saudara-saudari terkasih,
Menarik untuk memperhatikan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus kepada orang-orang yang mencari Dia dengan susah payah itu. Mereka mencari Yesus karena mereka “sudah diberi makan roti” dan menjadi kenyang. Mereka sangat menginginkan “kebahagiaan” seperti itu lagi dan lagi. Mereka “tidak perlu bekerja” lagi, karena Tuhan Yesus yang mereka cari dan ikuti, pasti akan menyediakan lagi makanan untuk mereka. Orang seperti ini “yang kita nantikan”, kata mereka; Orang ini harus menjadi raja untuk kita, sebab Dia adalah pribadi yang memikirkan kesejahteraan rakyatnya dengan menyediakan makanan yang berlimpah. Tuhan Yesus kecewa dengan cara berpikir mereka yang hanya memikirkan “masalah perut” semata. Mereka tidak melihat Dia, sebagai pribadi yang diutus Allah dan telah mengadakan tanda dan mujizat di antara mereka. Tanda dan mukjizat itu adalah tanda kehadiran kuasa Allah; Yesuslah yang mengadakan tanda dan mujizat itu. Mereka mengenali Yesus bukan sebagai Tuhan, tetapi sebagai “raja” yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka. Kepada orang-orang ini Tuhan Yesus menghendaki mereka mengubah “pola pikir” mereka, katanya: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahakan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu.” Apa itu? FirmanNya: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”

Saudara-saudari terkasih,
Tanda dan mujizat yang diperbuat oleh Tuhan Yesus dimaksudkan agar mereka menerima Dia dan percaya kepadaNya sebagai Anak Allah. Apa pun yang terjadi pada setiap orang Kristen yang mengikuti Yesus dan telah dibaptis, ia harus memiliki “iman” dan menerima Yesus sebagai Juruselamat “pribadi”-nya. Dia bukanlah orang Kristen karena tradisi yang diwariskan; bukan juga karena orang lain sudah lebih dahulu menjadi Kristen, semisal suami atau istrinya; melainkan supaya dia mengalami Yesus secara pribadi dan memiliki “iman pribadi” yang didasarkan pada pengalaman akan “cinta Allah” kepadanya. Maka pertanyaan Yesus kepada para muridNya: “Siapakah Aku menurut kamu?” Kita harus “sampai” pada keputusan pribadi untuk mencari dan menemukan Yesus sebagai pribadi yang “penting dan baik” atas hidup kita masing-masing. Ada yang berkata: Yesus adalah Gembalaku; atau Yesus adalah Pokok Anggur; atau Yesus adalah terang dunia. Atau juga seperti Petrus bersaksi: Engkau adalah Anak Allah yang hidup. Marilah kita menjadi orang Kristen bukan karena pentingan sesaat di dunia ini, melainkan percaya karena Yesus adalah jaminan hidup kekal untuk kita. Dia adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup bagi kita.


REFLEKSI:
pakah aku sudah menetapkan imanku untuk menerima Yesus sebagai Anak Allah?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, terimakasih atas teguran Tuhan Yesus, supaya kami mengikuti Dia tidak asal-asalan dan untuk kepentingan keduniawian semata. Tambahkan iman kami untuk menerima Dia sebagai PuteraMu, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.