Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

BUKAN URUSANMU

BC - 11609n | Sabtu, 18 Mei 2024

Bacaan Hari ini:
Kis..28:16-20.30-31
Mzm.11:4.5.7
Yoh.21:20-25

“Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan apakah yang akan terjadi dengan dia ini?. Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: Ikutlah Aku.”
Yohanes 21:21-22

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Dalam hidup kita di tengah masyarakat, kita berkomunikasi dengan banyak orang; kita berinteraksi dan berdialog dengan berbagai pihak. Ada saja orang yang begitu sibuk mengurusi apa yang menjadi masalah orang lain. Tidak pelak, yang terjadi justeru munculnya “gossip” dan membicarakan kesalahan atau kehidupan orang lain. Ada orang yang tidak terima kalau ditegur, karena membicarakan persoalan orang lain; mereka berdalih karena “kami” peduli, maka kami mempersoalkan peristiwa atau kejadian yang sedang marak dibicarakan. Orang-orang bukan Indonesia berkata kepada lawan bicaranya begini: “It is not your business!” Ini bukan urusanmu; uruslah dirimu dan persoalanmu sendiri. Jangan “cawe-cawe”, seperti kurang kerjaan aja loe! Petrus bertanya kepada gurunya Yesus tentang nasib atau masa depan “murid yang dikasihiNya”, yaitu – menurut tradisi – Yohanes. Tuhan Yesus menegaskan kepada Petrus, bahwa Tuhanlah yang memiliki keputusan tentang masa depan murid yang dikasihi itu; itu bukan urusannya.

Saudara-saudari terkasih,
Menarik untuk kita perhatikan, bahwa Tuhan Yesus tidak hanya mengingatkan Petrus untuk sibuk dengan hal-hal yang bukan wilayah kepentingannya; Petrus harus tetap fokus pada pesan terakhir Yesus yang sudah menetapkan dia sebagai “gembala” bagi domba-domba Yesus yang dipercayakan kepadanya. Yesus mengulangi kata-katanya dan mengingatkan Petrus tentang hal itu, katanya: “Tetapi engkau: Ikutlah Aku.” Dalam renungan kemarin kita sudah mendengar teguran Yesus ini. Tuhan Yesus mau agar Petrus tidak merepotkan diri dengan hal-hal yang bukan urusannya; Tuhan mau Petrus fokus pada panggilannya untuk mengikuti Tuhan Yesus. Petrus sepertinya agak terganggu dengan kehadiran murid yang dikasihi Yesus itu; dan ia ingin mengetahui tentang nasibnya. Tuhan Yesus memastikan bahwa Dialah yang menetapkan “apakah dia akan hidup terus sampai Dia datang.” Lalu tersiar berita seolah-olah murid itu tidak akan mati. Yesus ternyata “lagi-lagi” disalah-mengerti oleh para muridNya sendiri. Tuhan Yesus sedang menyatakan diriNya sebagai Allah yang berkuasa.

Saudara-saudari terkasih,
Dengan mengatakan kepada Petrus bahwa “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu!”, Tuhan Yesus menyatakan diriNya bahwa hidup seseorang dan hari esoknya “Dia-lah yang menentukan, sebab pada saat ini Dia sedang berbicara sebagai Tuhan yang menentukan nasib setiap orang. Untuk memahami itu semua, hal yang harus dilakukan Petrus adalah mengikuti Yesus saja. Apakah murid yang dikasihi Yesus itu tidak mengikuti Yesus? Dia berjasa untuk memperkenalkan kepada kita bahwa Yesus adalah Firman hidup, dan oleh Firman itu segala sesuatu telah dijadikan. Tentang murid yang dikasihi Yesus ini, murid dari Yohanes memberikan catatan sangat penting dan harus kita perhatikan, tulisnya: Dialah murid yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.” Murid yang dikasihi Yesus itu telah menjalankan tugas panggilannya dengan menuliskan dan memperkenalkan Yesus kepada semua orang. Tugas Petrus adalah menggembalakan” domba-dombanya. Bapa suci, Paus Fransiskus, pengganti Petrus bertanggungjawab penuh atas penggembalaan umat Allah di seluruh dunia. Beliau dibantu oleh para Kardinal, Uskup Agung, Uskup, Imam. Bersama beliau ada biarawan-biarawati serta rasul awam. Masing-masing memainkan perannya, agar peng-gembalaan gereja dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri.

Saudara-saudari terkasih,
Pesan penting apa yang mau disampaikan kepada kita pada hari ini. Bahwa di dalam gereja katolik, dipastikan bagi setiap anggotanya, baik klerus maupun kaum awam, kepada mereka diberi tanggungjawab sesuai dengan talentanya untuk memastikan bahwa mereka “mengikuti” Yesus dan bukan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna dan bukan menjadi urusannya. Just do it yours; lakukan saja bagianmu, sisanya adalah “urusan Tuhan” yang akan melengkapi dan menyempurnakannya. “Jikalau Aku menghendaki…”, firman Tuhan Yesus, menegaskan kepada setiap orang yang percaya, agar mereka “mengerjakan” panggilannya dengan bersungguh-sungguh dan fokus saja. Panggilan kita semua sama : kita dipanggil untuk menjadi kudus, menjadi sempurna seperti Bapamu yang di sorga adalah kudus dan sempurna (Matius 5:48). Yang harus diutamakan adalah melaksanakan kehendak Bapa, seperti Yesus juga datang bukan “untuk melakukan kehendakKu, melainkan kehendak Bapa yang telah mengutus Aku.” Urusan kita bukan sibuk menilai atau menghakimi orang lain; itu wilayah Tuhan. Tugas kita adalah mendengarkan Yesus dan mengikuti panggilanNya: Ikutlah Aku! Cara terbaik untuk itu adalah “melaksanakan perintah-perintahNya!”


REFLEKSI:
Apakah aku sudah melakukan bagianku untuk menjadi murid Yesus yang setia?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, kami seringkali sibuk dengan urusan orang lain, dan kurang memperhatikan tanggungjawab kami. Bantulah kami untuk fokus untuk melaksanakan kehendakMu agar menjadi sempurna seperti Bapa. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.