Bacaan Hari ini:
BcE 2Raj.25:1-12Mzm.137:1-2.3.4-5.6
Mat.8:1-4
( Pw.S.Ireneus,UskMrt )
Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada Yesus, lalu sujud menyembah Yesus dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Matius 8:1-2
† Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Injil Matius bab lima sampai bab tujuh berisi kotbah Yesus di bukti. Sesudah Yesus menyelesaikan kotbah, Yesus turun dari bukit. Banyak orang datang mengikuti Yesus. Yesus pun melanjutkan karya pelayanan-Nya di Kapernaum. Pengajaran Yesus ternyata memikat banyak orang untuk datang kepada-Nya.Ini adalah salah satu ciri pelayanan Yesus di Galilea. Dan dalam bacaan Injil Matius pada hari ini menuliskan bahwa setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada Yesus, lalu sujud menyembah Yesus dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Saudara-saudari terkasih,
Pada waktu berkotbah di bukit, Yesus tampil sebagai seorang pengajar yang mengajar dengan penuh kuasa. Hal ini memberi perbedaan antara Yesus dengan para pengajar Yahudi. Mereka mengajar tanpa kuasa yang menyertai pewartaan mereka. Setelah tampil sebagai seorang pengajar yang penuh kuasa, kini Yesus tampil seorang yang juga memiliki kuasa untuk melakukan mukjizat. Dengan melakukan mukjizat, Yesus menampilkan kuasa Allah yang Dia miliki. Dalam injil Matius bab delapan dan bab sembilan, setidaknya Tuhan Yesus melakukan sembilan mukjizat. Rinciannya adalah dalam bab delapan terdapat lima mukjizat, yakni menyembuhkan seorang yang sakit kusta, menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain, Angin ribut diredakan dan Dua orang yang kerasukan disembuhkan. Sementara dalam bab sembilan terdapat empat mukjizat. Rincian keempat mukjizat dalam bab sembilan adalah Orang lumpuh disembuhkan, Anak kepala rumah ibadat Perempuan yang sakit pendarahan, Yesus menyembuhkan mata dua orang buta, Seorang bisu disembuhkan.
Saudara-saudari terkasih,
Kisah Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta adalah salah satu dari sembilan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus dan tercatat secara rapi dalam injil Matius bab delapan dan bab sembilan. Dan kalau kita memperhatikan, kesembilan mukjizat dalam bagian ini dibuat oleh Yesus dengan bersabda. Sebelumnya diakhir bab tujuh sekaligus menutup bagian kotbah Yesus di bukit dikatakan bahwa setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,sebab Yesus mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. Artinya dalam hal mengajar, Tuhan Yesus sudah memberikan kesan yang sangat mendalam kepada para pendengarnya. Orang-orang Israel pun yang telah mendengar pengajaran Yesus mampu merasakan perbedaan yang sangat besar antara apa yang Yesus ajarkan dengan apa yang diajarkan oleh orang Farisi dan ahli Taurat. Oleh karena itu, ketika Yesus turun dari bukit, orang-orang berbondong-bondong mengikuti Yesus. Di sini terlihat ada daya tarik yang begitu kuat dari pribadi Yesus. Orang-orang itu tidak memandang latar belakang Yesus.
Saudara-saudari terkasih,
Mereka yang datang kepada Yesus bukan hanya orang sehat tetapi juga orang sakit. Salah satu orang sakit adalah seorang yang sakit kusta seperti yang diceritakan dalam bacaan injil hari ini. Orang yang sakit kusta ini meminta kepada Yesus untuk disembuhkan. Menderita kusta berarti menderita sakit dalam segala dimensinya. Dengan kata lain, orang yang menderita sakit kusta dapat merasakan penderitaan dari berbagai segi atau aspek. Pertama, aspek fisik atau tubuh. Orang yang sakit kusta pasti menderita secara fisik. Orang yang sakit kusta akan terlihat dari kulit yang bersisik-sisik. Penyakit ini tak terobatkan. Dikalangan orang Ibrani penyakit ini dianggap najis dan berbahaya, karena dapat menular. Oleh sebab itu, orang yang sakit kusta harus diasingkan dari masyarakat. Karena harus diasingkan atau dipisahkan dari keluarga dan masyarakat, maka orang kusta akan penderitaan yang kedua, yakni secara sosial. Orang kusta tidak bisa bebas bergerak dan bergaul. Kenyataan inilah yang mendorong orang sakit kusta itu memohon dengan sangat agar Yesus menyembuhkannya. Yesus pun berkenan menyembuhkan orang kusta itu.
REFLEKSI :
Apakah selama ini kita benar-benar percaya kepada Yesus bahwa Ia dapat menyembuhkan segala sakit dan penyakit yang kita derita?
MARILAH KITA BERDOA :
Tuhan Yesus Kristus, Engkau maha baik dan penuh belas kasih kepada kami. Oleh karena kebaikan dan belas kasih-Mu, Engkau berkenan menyembuhkan orang yang sakit kusta. Bantulah kami umat-Mu supaya kami pun Engkau sembuhkan dari berbagai sakit dan penyakit yang kami derita.Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.