Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

YANG MELAKUKAN KEHENDAK BAPA

BC - 11675G | Selasa, 23 Juli 2024

Bacaan Hari ini:
Mi.7:14-15.18-20
Mzm.85:2-4.5-6.7-8
Mat.12:46-50

“Lalu kataNya, sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku .”  
Matius 12:49-50

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Kita sudah sering mendengar wejangan atau pidato seperti ini: Saudara-saudara sebangsa dan setanah air….atau saudara-saudari seiman di dalam Yesus Kristus. Karena saya pernah bergaul dengan orang Batak, saya mengenal ungkapan ini: Dongan sa-marga atau dongan sahuta; artinya saudara satu marga atau saudara sekampung. Kita juga tahu apa artinya saudara sekandung, saudara jauh atau saudara dekat; tetapi juga kita pernah dengar tentang “saudara angkat”, artinya kita menjadikan orang lain dan memperlakukannya sebagai saudara. Alasan kita memutuskan untuk menjadikan orang itu sebagai saudara tentu memiliki latar belakang dan alasan yang kita anggap cukup dan memberikan rasa nyaman kalau berkomunikasi atau hidup bersama orang itu. Hari ini kita mendengar orang banyak mengatakan kepada Yesus bahwa ibu dan saudaraNya mencari dan ingin bertemu denganNya. Namun katanya kepada mereka : “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku .”

Saudara-saudari terkasih,
Apakah dengan berkata seperti itu, Tuhan Yesus tidak menghargai atau menerima kehadiran mereka? Para penafsir Kitab Suci justru menemukan nilai “lebih” dan “mulia” dari perkataan Yesus itu. Tuhan Yesus mau mengatakan dua hal: pertama, betul mereka itu adalah keluargaKu, bukan hanya karena mereka punya hubungan kekerabatan dengan Aku, tetapi mereka sudah melakukan kehendak BapaKu. Yang kedua, jika kalian ingin menjadi keluargaku, ibuKu dan saudaraKu, syarat yang Aku minta dari kamu hanya satu, ini: Lakukanlah apa yang menjadi kehendak BapaKu, seperti Aku selalu melakukannya dan seperti ibuKu yang berkata penuh percaya: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu itu.” Perjumpaan Yesus dengan keluarganya, juga dengan para murid yang sedang mendengarkan Dia, disatukan oleh firmanNya: mereka mendengarkan Yesus dan mereka harus menerima tuntutanNya: menjadi bagian dari keluargaNya karena melaksanakan kehendak Bapa.

Saudara-saudari terkasih,
Baru saja menyebutmu dalam sapaan ini: Saudara-saudari terkasih, …artinya saya sedang menyatakan bahwa anda adalah saudaraku juga. Alasanku ini: karena kita bersama-sama telah menyediakan  waktu untuk mendengarkan Sabda Yesus dan merefleksikannya bersama-sama. Ungkapan ini terkesan “biasa-biasa” saja dan dari satu hari ke hari berikutnya selalu sama. Tapi apakah anda tergetar hatimu ketika aku menyebutmu sebagai saudara dan saudariku? Hanya anda yang bisa menjawabnya. Jujur kukatakan kepadamu, yang menjadi saudaraku – normalnya – adalah mereka yang terlahir dari rahim ibuku. Karena arti saudara dalam Bahasa Sansekerta adalah Satu Kandungan. Sehingga kita lalu mengenal ungkapan  yang membedakannya seperti: saudara sepupu, saudara kandung atau saudara tiri. Namun tanpa kita sadari, kita telah menempatkan mereka sebagai “saudara” yang artinya saudara sekandung. Kita seharusnya memperlakukan setiap dari mereka sebagai saudara yang seolah-olah dilahirkan dari rahim ibu yang sama. Apakah dia saudaramu? Ya, tetapi beda ayah; ya tetapi beda ibu. Tuhan Yesus dalam masa hidupnya tentu mengenal paham seperti itu; misalnya Ia bersaudara dengan Yohanes Pembaptis, karena ia adalah putera dari kakak ibuNya. Namun hari ini, Tuhan Yesus mau memberi makna lebih dalam: siapapun orang itu, apa pun latar belakangnya, dari suku atau bangsa manapun, mereka bisa menjadi saudaramu, sebab mereka taat pada kehendak BapaKu.

Saudara-saudari terkasih,
Dengarlah sekali lagi kata Yesus ini: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku .” Saya dan anda telah percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima pembaptisan dalam ”nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” dan dijadikan “anggota gereja” dan kita disebut “anak-anak Allah”. Seperti Yesus yang adalah Anak Allah dan melakukan kehendak BapaNya dan bukan kehendakNya sendiri, kita diingatkan dan disadarkan kembali pada keputusan kita untuk mengikuti Tuhan Yesus. Mengikuti Yesus berarti menjadi kembaran Yesus dan itulah sebabnya kita disebut umat Kristen atau Kristiani. Santo Paulus menegaskan hal itu ketika ia menuliskan suratnya kepada umat di Filipi: “Hendaklah kamu dalam kehidupanmu bersama menaruh pikiran dan perasaan  yang terdapat juga dalam Kristus Yesus…(Filipi 2:5) Persaudaraan kita dengan Yesus telah disatukan oleh iman kepadaNya dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita; di atas itu semua kita harus menempatkan “kehendak Allah Bapa” untuk didengarkan dan dikerjakan dengan setia.


REFLEKSI:
Apakah aku sudah membuktikan diriku sebagai saudara Yesus dengan mendengarkan FirmanNya dan melaksanakan kehendak BapaNya?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, PuteraMu Tuhan kami Yesus telah menetapkan kami yang percaya kepadaNya sebagai saudara-saudariNya, asalkan kami melaksanakan kehendaku ya Bapa. Bantulah kami setia pada Tuhan Yesus, Juruselamat kami. Amin.