Bacaan Hari ini:
Yoh.12:1-12
Mzm.78:56-57.58-59.61-62
Mat.18:21-19:1
“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?.” Yesus berkata kepadanya: “Bukan ! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”
Matius 18:21-22
Saudara-saudari terkasih,
Saudara-saudari kita umat Islam mengucapkan : “Mohon maaf lahir dan batin” kepada sesamanya umat muslim pada hari raya Idhul Fitri dan Idhul Adha. Apakah hal seperti itu ada dalam “tradisi” atau kebiasaan kita orang Kristen? Setahu saya tidak ada. Namun kita justeru “mendoakan” hal itu setiap hari, setiap kali kita berdoa “Bapa kami”, yaitu doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Sekarang pertanyaannya: Seberapa relevan-kah pertanyaan Petrus kepada gurunya: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?.” Coba kita telisik; mengampuni “sekali saja” susahnya minta ampun. Petrus menawar: Sampai tujuh kali-kah? Angka tujuh menunjukkan kesempurnaan tindakan baik seorang Petrus yang taat pada didikan “untuk mengampuni”. Namun jawaban gurunya sungguh di luar dugaan Petrus yang sudah bersemangat itu.
Saudara-saudari terkasih,
Perhatikan apa yang dikatakan Yesus kepada murid tertuanya yang bernama Petrus itu: “Bukan ! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Secara matematis dapat dihitung dengan mudah, apalagi kalau pakai kalkulator; yaitu sebanyak 490 kali harus bisa mengampuni. Sudah saya katakan tadi: mengampuni sekali saja, susahnya minta ampun; Petrus menawar untuk mengampuni sebanyak tujuh kali; lha, ini Tuhan Yesus minta sebanyak 70 kali lipat dari penawaran Petrus. Yang benar aja! Mungkin itu kata Petrus dalam hatinya. Menarik untuk dikaji bahwa Petrus tidak menanggapi pernyataan gurunya itu, tetapi Tuhan Yesus coba menjelaskan pendapatnya itu dengan perumpamaan tentang seorang raja yang sedang membuat perhitungan dengan hamba-hambanya. Seorang hamba punya hutang sepuluh ribu talenta, tetapi karena tidak sanggup membayar dan ia minta tempo dan berniat untuk mengembalikannya kelak, raja itu berbelaskasih kepadanya dan membebaskannya. Lebih menarik lagi apa yang dilakukan “hamba” yang sudah mendapat belaskasihan itu. Apa itu? Ada temannya yang hanya berhutang seratus dinar kepadanya; ketika temannya minta tempo untuk melunasi hutangnya yang tidak seberapa itu, dia menjebloskan temannya ke dalam penjara. Ketika mendengar berita ini, murkalah raja yang telah bermurah hati kepadanya. Maka hamba yang jahat itu diserahkan kepada algojo untuk dihukum. Perumpamaan ini disimpulkan oleh Yesus sendiri: “Maka BapaKu yang disorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hati.”
Saudara-saudari terkasih,
Sikap Tuhan Yesus jelas: kamu harus mengampuni saudaramu. Titik. Tidak ada pertanyaan : Sampai berapa kali? Tidak tujuh kali? Bahkan lebih dari pada itu. Tujuh puluh kali tujuh kali adalah ungkapan kepastian yang tidak berbatas. Kita diminta untuk mengampuni orang yang datang minta ampun kepada kita; seberapa seringnya dan dalam kurun waktu mana pun. Memang ada pertanyaan kecil yang sering mengganggu pikiranku: Bagaimana kalau orang yang bersalah itu tidak mau minta maaf atau minta ampun? Apakah Tuhan juga mengampuni orang berdosa yang tidak bertobat dan mohon ampun kepadaNYa? Ini masalah “kemahakuasaan” dan “kerahiman” Allah. Itulah dosa yang tidak terampuni; dosa melawan Roh Kudus. Dosa tidak terampuni bagi mereka yang tidak mau “minta ampun” kepada Tuhan atas dosa-dosanya. Apalagi jika orang itu berbuat dosa terus menerus dan tidak punya rasa takut kepada Allah yang selalu menantinya pulang untuk diampuni. Kita harus menjadi seperti Allah, harus bisa mengampuni saudara yang datang minta ampun atas dosanya kepada kita.
REFLEKSI:
Bersedia dan sanggupkah aku mengampuni saudaraku seperti Allah Bapa di sorga?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, berilah kami rahmat yang Bapa anugerahkan kepada kami yang selalu mohon pengampunan dan kerahimanmu dalam doa Bapa kami. Bantulah kami untuk bisa mengampuni yang bersalah kepada kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.