Bacaan Hari ini:
Yeh.47:1-2.8-9.12
Mzm.46:2-3.5-6.8-9
1Kor.3:9-11.16-17
Yoh.2:13-22
(Ps.Pemberkatan Gereja Basilika Lateran)
“Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari ini, jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku.”
Yohanes 2:16-17
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Hari ini gereja katolik merayakan pesta pemberkatan Gereja Basilika Agung Lateran. Di kota Roma ada empat basilica besar yang dibangun: Basilika Agung Santo Yohanes Lateran, Basilika Santo Petrus, Basilika Santo Paulus di luar tembok dan Basilika Santa Maria Maggiore. Karena posisinya yang istimewa dalam sejarah kekatolikan Roma, “hanya” Basilika Santo Yohanes Lateran yang disebut Basilika Agung. Di Basilika agung ini terdapat “Cathedra” atau tahta uskup Agung Roma. Banyak orang mungkin mengiraBasilika santo Petrus di Vatikan sebagai gereja katedral Sri Paus, karena seringnya Paus tampil dalam berbagai acara di Vatikan. Tetapi kedudukan uskup Agung Roma yang resmi adalah di Basilika Agung santo Yohanes Lateran. Bisa dikatakan Basilika ini “menjadi INDUK” untuk semua gereja baik di Roma maupun di seluruh dunia. Karena kedudukannya yang istimewa, kita umat Katolik di seluruh dunia menyatu bersama dengan induk Gereja yang ada di Roma. Kita semua adalah anggota Tubuh Mistik Kristus yang diikat dalam kepemimpinan Paus, sebagai uskup Roma.
Saudara-saudari terkasih,
Dalam injil yang kita dengar pada hari ini, Tuhan Yesus melakukan tindakan simbolik untuk mengembalikan roh Gereja sebagai tempat bertemu antara manusia dan Tuhan. Tuhan Yesus sungguh menghendaki agar Bait Suci, Rumah Tuhan sungguh menjadi tempat Allah bertahta, bukan tempat untuk melakukan transaksi ekonomi demi kepentingan pribadi atau segelintir orang saja. Tindakan Yess yang mengusir para pedagang itu juga memiliki pesan simbolik bahwa Gereja itu bukan melulu bangunan fisik semata, melainkan bahwa Gereja adalah sesungguhnya merupakan persekutuan Umat Allah yang percaya pada Kristus Tuhan.Membangun gereja bukan melulu membangun gedungnya, melainkan terutama membangun Umat Allah. Dari dalam Bait Suci ini Tuhan Yesus mau mengajarkan bahwa Gereja harus menjadi persekutuan umat beriman yang memancarkan wajah kasih Allah. Hidup Gereja harus menampakkan kasih Kristus yang telah mengorbankan diriNya bagi manusia; yaitu Hidup baru yang menampakkan semangat Kristus bagi kita semua.
Saudara-saudari terkasih,
Santo Caesarius dari Arles dalam kotbahnya berkata: Saudara terkasih, karena kasih karunia Yesus Kristus, kita dapat merayakan “hari jadi” gereja ini. Dengan rasa syukur dan bahagia. Tetapi sebenarnya kita harus menjadi kenisah Allah yang sejati dan hidup. Sebelum dibaptis, kita semua adalah kediaman setan, setelah dibaptis kita menjadi kenisah Kristus. Semakin dalam kita merenungkan keselamatan kita, semakin kita menyadari, bahwa kita ini sesungguhnya kenisah-knisah Allah yang hidup. Tuhan tidak hanya hidup di dalam kenisah buatan manusia, yang dibangun dari kayu dan batu,melainkan lebih-lebih tinggal di dalam jiwa yang diciptakan menurut citra Allah; gereja yang dibangun dengan tangan ahli bangunan sendiri. Itulah sebabnya santo Paulus berkata: “Bait Allah itu suci, dan kamulah Bait Allah itu” (1 Korintus 3:16-17) Oleh karena itu, pada hari yang berbahagia ini, kita merayakan “induk dari semua gereja” di seluruh dunia ini dengan hati yang gembira. Pesan yang dapat kita petik dari Injil hari ini, bahwa kita tidak boleh merusak Bait Suci Allah yang hidup dalam diri kita dengan perbuatan dosa yang mendukakan hati Allah. Bait Allah ini suci, artinya apa? Janganlah kita mencemari jiwa kita dengan kotoran dosa. Inilah yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus ketika Ia berkata: “…jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan.” Rumah Bapa, Bait Suci atau kita menyebutnya Gereja adalah tempat Allah hadir dan menyapa UmatNya dari waktu ke waktu: dalam gereja diperdengarkan Firman Allah, terutama Injil Suci; di dalam gereja kita mengenangkan dan menghadirkan kembali pengorbanan Tuhan kita Yesus Kristus dalam perayaan Ekaristi; daripadanya kita semua dikenyangkan oleh Sabda dan Tubuh serta DarahNya, agar kita menjadi kudus seperti BapaNya yang di sorga adalah kudus.
Saudara-saudari terkasih,
Setiap kali kita merayakan Ekaristi kudus, dalam Doa Syukur Agung kita mendoakan persekutuan Umat Allah yang digembalakan oleh Bapa Suci di Roma dan dibantu oleh Bapa Uskup di tempat kita masing-masing. Pesta Gereja atau Basilika Agung santo Yohanes Lateran, yang merupakan katedral Uskup Agung Roma dan sekaligus Paus atau Bapa Suci ini, mempersekutukan seluruh umat Katolik di seluruh dunia. Pesta ini mengingatkan kita sebagai Umat Allah yang “satu, kudus, katolik dan apostolik”. Pesan penting yang diwartakan pada hari ini, agar kita memelihara kesucian gereja, baik itu gedungnya, tetapi terutama semua anggotanya, yaitu kita agar memelihara hidup suci seturut kehendak Yesus: mendengarkan firmanNya dan melaksanakan kehendak BapaNya dalam kesetiaan yang teruji baik dan benar. Selamat pesta!
REFLEKSI:
Apakah aku sebagai anggota gereja sudah memelihara hidup suci untuk memuliakan nama Bapa di sorga?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, kami bergembira bersama Bapa Suci, para Uskup, Imam dan seluruh umat Allah atas pesta Basilika Lateran. Mampukanlah kami untuk memelihara hidup suci yang berkenan di hatiMu, demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.