Bacaan Hari ini:
lbr.2:14-18
Mrk.1:29-39
“…waktu menemukan Dia, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” JawabNya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.”
Markus 1:37-38
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Dalam sebuah pertemuan di lingkungan ada percakapan yang sempat menarik perhatianku. Beberapa ibu berkata seorang kepada yang lain begini: Bu, sayang sekali ya…romo paroki kita dipindah. Dia itu imam yang baik, kotbahnya menarik dan sangat dekat umat. Anak-anak muda dekat dengan romo kita; anak-anak pun tidak takut dengan beliau. Sayang sekali. Coba beliau bisa lebih lama lagi berada di paroki kita. Seorang imam yang ditempatkan di sebuah paroki itu, ditempatkan berdasarkan Surat Keputusan atau SK Bapa Uskup setempat. Biasanya jangka waktunya 4 tahun dan bisa diperpanjang sekali yaitu 4 tahun lagi. Setelah itu SK itu ditarik dan diberikan kepada pastor pengganti; romo yang lama dimutasi sesuai kebutuhan dan juga dengan diterbitkan SK yang baru oleh bapa Uskup. Saya coba memahami ketetapan yang berlaku untuk semua imam ini berkaitan dengan perikop Injil ini. Petrus berkata kepada Yesus: Semua orang mencari Engkau, tetapi Tuhan berkata: kita harus ke tempat lain.
Saudara-saudari terkasih,
Apa yang dirasakan oleh para ibu yang merasa “kehilangan” karena imam “idola”-nya harus dimutasi ke tempat lain. Orang-orang yang ada di sekitar rumah mertua Petrus pun merasa nyaman, karena Yesus menjadi seseorang yang membuat mereka bahagia: ia mengajar baik, menyembuhkan juga orang yang sakit. “Orang banyak mencari Yesus”, kata Petrus; karena mereka ingin “memiliki” Yesus yang sangat membuat mereka bahagia. Tapi Tuhan Yesus tidak mau “terikat” pada suatu tempat tertentu dan dikagumi oleh orang-orang yang ingin “memanfaatkan”-Nya. Yesus menegaskan: : “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Tujuan Yesus jelas, Ia diutus untuk memberitakan Injil kepada orang banyak; makanya Ia mengajak para muridNya untuk melangkah ke kota-kota terdekat yang mudah dijangkau dan murah. Inilah yang dilakukan Yesus: pergilah Ia ke seluruh Galilea, dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. Tuhan Yesus datang untuk banyak orang di tempat-tempat yang harus dikunjunginya.
Saudara-saudari terkasih,
Pada masa yang lalu presiden Republik Indonesia berkuasa tidak terbatas; bahkan dapat menjadi presiden seumur hidup. Setelah masa reformasi, presiden dipilih langsung, bukan oleh MPR dan hanya bisa berkuasa 2 x 5 tahun paling banyak. Ketika masa pemerintahan presiden Soekarno, masa penuh pergolakan itu berlangsung dari tahun 1945 sampai 1966-an; setelah itu presiden Soeharto berkuasa hingga lengser pada tahun 1998. Para pengagum presiden Soeharto membuat tulisan : “Masih lebih enak pada zamanku to!” Sebuah nostalgia, yang mungkin dirindukan oleh sejumlah masyarakat Indonesia. Tidak ubahnya dengan kerinduan para ibu katolik yang akan segera “kehilangan” romo idolanya. Tiap-tiap pemimpin dikagumi, bahkan merasa sudah melakukan banyak hal; namun setiap jaman perlu perubahan dan perlu inovasi. Bahaya yang muncul adalah keterlekatan pada suatu tempat atau seseorang atau kelompok orang. Para murid Tuhan Yesus merasa bahagia dan nyaman ketika Tuhan Yesus dikagumi oleh sejumlah orang. Namun misinya yang tidak lama di antara mereka haruslah dimaksimalkan. Ia harus mewartakan Injil ke tempat-tempat lain juga. Sepengetahuanku, Tuhan Yesus baru tampil di hadapan umum pada usia 30 tahun-an dan setelah tiga tahun-an Ia telah purna bakti dalam tugas perutusan BapaNya. Dalam waktu yang singkat itu Tuhan Yesus ternyata telah berkeliling ke daerah orang Samaria, Galilea, Gerasa dan Gedara, daerah Siro Fenesia, Yerusalem dan lain sebagainya. Dan orang mengenalnya sebagai orang baik, guru yang bijak, orang yang berkuasa, orang yang berbelaskasih; orang banyak datang kepadaNya. Tetapi Tuhan Yesus harus terus bergerak untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah sudah dekat .
Saudara-saudari terkasih,
Dunia ini sangat luas; masih banyak daerah yang belum mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia. Para imam misionaris diutus ke berbagai penjuru dunia. Bahkan di negeri kita sendiri: imam diosesan atau praja, dikirim juga ke keuskupan yang imamnya masih kurang untuk melayani umat di sana. Misionaris SVD, MSF, SVD, OFM, MSC, SMM, Karmel, Jesuit dan lain-lain; para suster dan bruder dari berbagai konggregasi juga dikirim ke tempat-tempat yang belum mengenal Injil. Banyak hal yang harus dikerjakan oleh para murid Tuhan Yesus dewasa ini. Betul kita mengharapkan imam atau pelayan Tuhan yang baik dan mumpuni, rajin dan bijakasana, sederhana dan kudus; namun kita juga harus ikut memikirkan pewartaan Injil Tuhan di tempat-tempat lain. Apakah ada anakmu yang siap dipersembahkan untuk melayani Tuhan di kebun anggurnya. Apakah sebagai rasul awam, engkau mau terlibat dalam karya Tuhan? Keterlibatan setiap orang beriman sangat dinantikan.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah melibatkan diri dalam karya pelayanan Tuhan di tempatku berada?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, Tuhan Yesus sungguh bersemangat untuk mewartakan Injil kabar keselamatan kepada semua orang. Berilah semangat yang sama kepada para imam, biarawan dan awam kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.