Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

BAGAIMANA CARA BERBELAS KASIH?

BC - 11870L | Monday, 03 February 2025

Bacaan Hari ini:
lbr.11:32-40
Mrk.5:1-20

…"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan …, dan mereka semua menjadi heran.
Markus 5: 19 - 20

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Pada suatu hari, Yesus dan para murid tiba di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"                                                  

Saudara-saudari terkasih.
Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.

Saudara-saudari terkasih.
Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran. Belas kasihan Allah kepada manusia papa begitu nyata dan terasa luar biasa bagi orang banyak karena mereka sendiri tidak berlaku demikian.                                  

Saudara-saudari terkasih.
Hari ini, Gereja memperingati teladan hidup Santo Gilbertus, yang sebagian besar penghasilannya dibagikan kepada masyarakat miskin, sementara ia sendiri mencukupkan biaya hidupnya dengan sedikit uang yang tersisa di kantong. Profesinya adalah seorang imam paroki dan guru. Ia membimbing umat untuk membentuk komunitas dan menerapkan aturan hidup Santo Benediktus untuk tekun berdoa dan bekerja, serta dengan rendah hati menolong sesama. Ia juga menerapkan Kanon Santo Agustinus yang menekankan semangat persaudaraan dengan berbagi milik pribadi untuk kepentingan bersama. Komunitas-komunitas di paroki tersebut bahkan kemudian berkembang menjadi ordo baru, yakni ordo Gilbertin, di mana para suster, bruder, dan imam menjalankan karya pelayanan di bidang kesehatan, penampungan dan pendidikan anak-anak yatim piatu, serta pelayanan orang-orang miskin dan para tawanan. Saat berusia 90 tahun, Gilbert ditangkap dan dipenjarakan karena dituduh mengungsikan Thomas dari Canterbury. Ia tidak pernah menyanggah tuduhan tersebut meskipun ia tidak pernah terlibat dalam peristiwa yang dituduhkan kepadanya. Ia meninggal pada usia 186 tahun dan digelari kudus 13 tahun kemudian setelah ia tutup usia.           


REFLEKSI:
Maukah saya menerobos takut kekurangan dan berbelas kasih kepada kaum papa?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus, terima kasih, atas teladan hidup untuk berbelas kasih. Kami sadar, seringkali kami terhambat dan menunda pemberian diri karena refleks masih takut kekurangan dan mengamankan pemenuhan kebutuhan pribadi terlebih dahulu. Curahkanlah rahmat dalam hati kami. Ciptakanlah hati dan semangat hidup baru. Ambillah hati kami yang beku dan kaku. Kami mau belajar mengikutiMu. Amin.