Bacaan Hari ini:
Kej.1:1-19
Mrk.6:53-56
( Pw. St.Skolastika,Prw )
“Ke manapun Yesus pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepadaNya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubahNya saja, Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.”
Markus 6:56
Saudara-saudari terkasih,
Mujizat itu masih ada sampai hari ini. Mujizat yang setiap orang alami ini adalah: pagi ini aku masih bangun dari tidur dan tidak tertidur selamanya. Aku melihat orang-orang yang aku kasihi; aku menghirup udara segar. Dan apakah aku menyadari hal itu? Aku biasakan diriku untuk hening sejenak dan berdoa: Terimakasih Tuhan, karena hidupku telah kautambahkan sehari ini. Berkatilah hari ini agar aku menjadi berkat untuk orang lain dan memberikan kesaksian kasihMu ini kepada banyak orang. Amin. Tuhan Yesus hari ini menyembuhkan banyak orang sakit. Injil mencatat, bahwa setiap orang yang menjamah ujung jumbai jubahnya disembuhkan dari penyakit yang dideritanya. Bukankah itu adalah iman seorang ibu yang sakit pendarahan yang sudah menahun? “Asal kujamah ujung jumbai jubahNya, aku akan sembuh!” Wanita itu sembuh dan Yesus merasakan ada kuasa yang keluar daripadaNya. Imannya menyembuhkannya.
Saudara-saudari terkasih,
Apa yang dicatat oleh penginjil Markus ini memberikan kesaksian untuk kita, bahwa orang-orang yang percaya pada Yesus dapat mengandalkanNya. Bukan hanya seorang wanita yang sakit pendarahan yang sembuh karena menyentuh ujung jumbai jubah Yesus, tetapi banyak orang sakit yang dibaringkan di pasar tempat Yesus lewat, mereka disembuhkan oleh aktivitas iman dengan menyentuh ujung jumbai jubah Yesus. Apa yang dialami oleh seorang ibu muda yang tadi kukatakan kepadamu, itu sangat menginspirasi aku ketika aku diminta “seseorang” untuk mendoakannya atau orang lain yang sedang sakit. Aku pun selalu belajar dari iman seorang kusta yang “berdoa” kepada Yesus katanya: “Tuhan, kalau Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan aku.” Pada saat aku mengatakan ini kepadamu, aku juga berdoa untuk seorang adik yang sedang sakit dan tidak berdaya. Dalam perayaan ekaristi harian yang kuikuti, aku berdoa kepada Yesus dengan meminjam kata-kata penuh iman, doaku kepadaNya: Tuhan Yesus, kalau Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan adikku ini. Bukan kehendakku ya Tuhan, melainkan kehendakMu-lah yang terjadi. Aku tidak henti-henti terus berdoa, dengan harapan yang ada di dalam hatiku, bahwa Tuhan Yesus pasti mendengarkan doaku; aku percaya bahwa Yesus akan memberikan yang terbaik dalam setiap doaku. Keinginanku seperti ini Tuhan, tapi terjadilah kehendakMu saja. Mujizat itu nyata dan masih ada. Hanya saja kita sering tidak menyadari; dan sedihnya kita lupa mensyukuri “rahmat” Tuhan yang selalu memberkati hidup kita.
Saudara-saudari terkasih,
Di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. Seorang imam, pastor parokiku, dalam kotbah misa harian mengatakan: Raden Ajeng Kartini berkata: “Habis gelap terbitlah terang!”, artinya apa? Bahwa ia masih memiliki pengharapan akan sesuatu yang lebih baik. Kita sebagai orang beriman, harus memiliki pengharapan akan kebaikan dan kemurahan Tuhan. Kadang orang berkata: “Sudahlah, serahkan saja kepada kehendak Tuhan!” Tapi aku berkata: Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, mujizatNya masih terjadi sampai hari ini. Kepada pasangan hidupku aku berkata: Dahulu Tuhan mendengarkan doaku, ketika seorang anak dilahirkan dalam keluarga yang telah lama menantikanya.. Aku berdoa untuk seseorang yang sakit dan aku percaya Tuhan akan mendengarkan doaku. Dengan iman sebesar biji sesawi, kuasa Tuhan akan kita alami. Tuhan tahu apa yang terbaik dalam hidup kita. Tapi apakah jawaban kita atas pertanyaan Tuhan Yesus ini: Kalau anak Manusia datang kembali kelak, apakah Ia akan menemukan iman di bumi. Yesus sanggup, aku percaya Tuhan! Dengar doaku!
REFLEKSI:
Apakah aku percaya akan kuasa Yesus yang dapat melepaskan aku dari deritaku?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, sungguh besar kasihMu kepada kami yang mengandalkan dan percaya pada Yesus. BerkatMu selalu melimpah setiap hari. Ajarilah kami bersyukur untuk setiap campurtanganMu dalam hidup kami. Demi Yesus Kristus PuteraMu dan Tuhan dan Pengantara kami. Amin.