Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

TETAP MENGASIHI SEKALIPUN DIBENCI

BC - 11883G | Minggu, 16 Pebruari 2025

Bacaan Hari ini:
Yer.17:5-8
1Kor.15:12,16-20
Luk.6:17,20-26

“Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.”
Lukas 6:22

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Kemarin sore, saya menonton video pendek tentang percakapan dua orang wanita yang mempersoalkan istilah kafir. Orang yang bukan muslim itu kafir dan tidak akan masuk sorga. Apakah begitu itu, ibu? Wanita berjilbab itu berkata: Apa yang dimaksud dengan kafir? Menurut pendapat saya orang kafir itu adalah orang yang menutup diri pada perintah Allah, bukan orang yang non muslim. Sekalipun ia muslim, kalau ia korupsi, dia tergolong orang kafir, karena ia tidak taat pada perintah Allah dan melanggar larangannya. Masih ada kita dengar beberapa orang yang berkata: orang Kristen itu orang kafir. Celakanya lagi, mereka mengatakan begitu karena kita dianggap kafir karena mengakui Yesus sebagai Anak Allah. Beberapa orang membenci kita dan ada juga yang tidak mau bergaul dengan kita. Penolakan pembangunan gereja masih terjadi di negara kita ini; pembubaran doa lingkungan atau doa kelompok orang katolik atau Kristen dibubarkan. Jadi firman Tuhan Yesus masih berlaku sampai hari ini: “Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.”

Saudara-saudari terkasih,
Menariknya, sekalipun kita ditolak dan dibenci karena menjadi pengikut Yesus, Tuhan menyebut kita sebagai orang-orang yang berbahagia. Darimana hal ini bisa meyakinkan kita? Tuhan berfirman: Barang siapa mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Tugas kita “mengikuti Yesus”, dan harus menjadi pilihan kita begini: “Keputusanku mengikuti Yesus, aku tidak akan pernah mengingkariNya.” Sebab barangsiapa malu mengakui Anak Manusia di hadapan manusia, Anak Manusia juga akan malu mengakui dia di hadapan BapaNya. Bertahan dan berpegang teguh pada iman akan Yesus sebagai sang Juruselamat adalah pilihan yang tepat. Apakah engkau merasa bahagia menjadi pengikut Yesus?

Saudara-saudari terkasih,
Saya yakin seyakin-yakinnya, bahwa kita merasa bahagia karena terpilih menjadi pengikut Yesus dan digolongkan sebagai anak-anak Allah. Namun pilihan kita dan keputusan kita untuk menjadi pengikut Yesus itu bukan tanpa tantangan, hambatan atau resiko. Ada orang yang cari aman dengan menyembunyikan identitasnya sebagai orang Kristen supaya bisa diterima di mana-mana, tetapi ada juga orang yang dengan gembira dan bersaksi bahwa dia adalah seorang Kristen, seorang Katolik. Ia tidak malu berdoa dengan membuat “tanda salib” waktu hendak makan, sekalipun ia sedang berada di keramaian restoran atau rumah makan atau jamuan undangan yang dihadiri juga oleh orang-orang yang bukan Kristen. Saya pun melakukan hal itu, sebagai bentuk kesaksian dan bentuk pernyataan bahwa aku memang seorang pengikut Yesus. Mungkin ada di antaramu malu melakukannya, mungkin juga takut menunjukkan identitasmu? Pertanyaannya: Mengapa? Jawablah sendiri. Memang tidak enak dikucilkan dan apalagi dibenci orang banyak. Namun jangan sampai kita dikucilkan atau dibenci orang karena perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji atau perbuatan jahat. Tetaplah berbuat baik dan bersemangatlah membagikan cinta, perhatian dan tanda kasih kepada mereka yang membutuhkan uluranmu. “Sebab segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang  saudaraKu yang hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Jangan berhenti berbuat baik, sekalipun ada selentingan: mereka sedang melakukan kristenisasi. Kita mencintai seseorang bukan untuk mengkristenkan orang, tetapi untuk mencintai Yesus dalam diri mereka yang kita tolong. Kalau mereka membenci dan menolak kita, itu urusan mereka. Kita harus lebih taat kepada  Yesus daripada sibuk dengan sikap penolakan mereka.

Saudara-saudari terkasih,
Hal yang harus membuat kita taat kepada Yesus adalah kita dianggap dan disebut “orang-orang” yang beruntung kalau kita dibenci dan ditolak. Yesus mengatakan: “Berbahagialah kamu….”, bukan celakalah kamu, betul? Kita pasti ingin hidup dalam suasana penuh damai dengan semua orang, juga dengan mereka yang tidak menerima dan mengakui Yesus sebagai sang Juruselamat. Tetapi jikalau ada penolakan, sabarlah! Yesus sendiri dibenci dan ditolak oleh bangsaNya sendiri. Apakah Tuhan Yesus berhenti berkarya? Tidak! Apakah Tuhan Yesus berhenti mewartakan Injil kabar gembira? Tidak! Apakah Yesus berhenti berbuat baik dan mengadakan banyak mujizat? Tidak! Apakah Yesus membenci dan menghukum mereka yang membenciNya? Tidak! Tuhan Yesus mengasihi mereka, mendoakan mereka dan mengampuni mereka, sebab mereka tidak tahu akan apa yang mereka lakukan. Kita?


REFLEKSI:
Apakah aku sanggup menjadi seperti Yesus yang tetap mengasihi meskipun dibenci?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, ajarlah kami untuk belajar dari Tuhan Yesus tetap mengasihi semua orang, termasuk mereka yang menolak kehadiranNya. Mampukanlah untuk setia padaNya sekalipun dibenci dan ditolak. Demi Yesus Kristus Tuhan kami.  Amin.