Bacaan Hari ini:
Kej.4:1-15,25
Mrk.8:11-13
“Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta daripadaNya suatu tanda dari sorga. “Mengapa angkatan ini meminta tanda?”
Markus 8:11 & 12b
Saudara-saudari terkasih,
Penginjil sendiri memberi keterangan bahwa mereka bertanya hanya untuk mencobai Yesus. Apakah tujuan mereka? Who knows? Siapa yang bisa menjawab? Tuhan Yesus saja tidak menggubris pencobaan mereka, dan Ia berkata : “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Tuhan Yesus tidak berkenan pada kepura-puraan mereka yang memiliki niat tidak baik, yaitu untuk mencobai Dia. Masalahnya sesungguhnya ini: Mereka itu tidak mau dan tidak bisa menerima Yesus sebagai utusan Allah, sebagaimana disaksikan oleh seorang nabi yang bernama Yohanes Pembaptis. Sesungguhnya orang-orang Farisi ini sedang menanyakan “legalitas” atau bukti daripadaNya, siapakah diriNya sesungguhnya. Mereka mencari-cari alasan untuk “mengetahui” siapa Yesus sebenarnya. Jadi mereka minta Yesus memberikan “tanda dari sorga”, yang dapat mengatakan kepada mereka bahwa Dia memang Mesias yang sedang diutus oleh Yahweh, sesembahan mereka. Yesus tahu hal itu. Yesus tidak perlu membuktikan apa-apa lagi kepada mereka; orang banyak yang mengikuti dan melihat karya-karyaNya adalah saksinya, bahwa Dia adalah utusan dari Allah.
Saudara-saudari terkasih,
Memang tidak banyak yang dikatakan penginjil Markus tentang “penyelidikan” yang dilakukan oleh orang-orang Farisi ini tentang “siapa Yesus” sesungguhnya. Tuhan Yesus tidak mau memberi “angin” kesombongan kepada mereka. Ia meninggalkan mereka. Mereka itu sesungguhnya sudah tahu dari kesaksian Yohanes Pembaptis dan dari kesan-kesan orang banyak tentang Yesus, kalau Dia adalah utusan Allah. Dengan kata lain, Yesus tidak mau berurusan dengan orang-orang yang pura-pura “bodoh” dan tidak tahu bahwa “Dia-lah” sesungguhnya “tanda yang dari sorga”. Yesus itu tanda yang sangat jelas dan sudah berada di tengah-tengah mereka. Orang-orang Farisi ini menempatkan dirinya sebagai orang-orang penting dalam masyarakat Yahudi; mereka merasa diri sebagai pemimpin dan pengajar bangsa Yahudi; apa urusan Yesus sehingga Ia juga mengajar bangsa Yahudi ini? Mereka tidak bisa menerima hal itu. Kalau Yesus mau menjadi seperti mereka, Yesus harus membuktikan dirinya berhak untuk mengajar bangsaNya; Yesus harus memiliki “sertifikasi” yang menjadikan diriNya seorang guru yang memenuhi syarat untuk melakukan hal-hal sebagai pengajar bangsa Yahudi. Namun Tuhan Yesus tidak “ambil pusing” dengan sikap dan perilaku mereka. Ia menjauh dan meninggalkan orang-orang yang merasa lebih berhak mengajar daripadaNya.
Saudara-saudari terkasih,
Apa sebenarnya yang mereka cari dengan meminta Yesus memberikan tanda dari sorga? Kalau pun Yesus mengajar dan menjelaskan kepada mereka, mereka tidak mau mendengarNya; kalau Yesus mengadakan mujizat, apakah mereka akan percaya? Bukankah mereka yang mencurigai Yesus: Yesus dapat mengusir setan atas kuasa Beelzebul, penghulu setan? Di mata mereka Tuhan Yesus “tidak ada benarnya” sedikitpun. Apa pun yang dikerjakan oleh mereka, tidak bisa mereka terima; mereka lebih suka mencari-cari kesalahanNya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia melakukan sesuatu yang dilarang pada hari Sabat; mereka keberatan kalau Yesus menyembuhkan orang di kolam Siloam, yang kebetulan hari itu adalah hari Sabat. Singkat kata, tujuan mereka meminta tanda kepada Yesus, untuk lebih “dalam” lagi mempersalahkan Yesus. Yesus “capai” dengan sikap mereka ini. Lupakan, tinggalkan kedegilan hati mereka! Tuhan Yesus itu tanda yang turun dari sorga, kita percaya akan hal itu. Bahwa hari ini kita melihat ada orang-orang Farisi yang “ngeyel” dan “ngotot” meminta tanda dari sorga, Tuhan Yesus tidak peduli. Kita pun harus bisa bersikap tegas kepada orang yang mencobai kita. Satu hal yang harus tetap kita lakukan: mendengarkan Yesus dan melakukan apa yang diperintahkanNya dengan setia.
REFLEKSI:
Apakah aku mau belajar dari Tuhan Yesus untuk melakukan kehendak Allah saja?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, kami percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang turun dari sorga. Berilah kami kemampuan dan kemantapan iman untuk mengandalkan Dia ketika kami dicobai. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.