Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

SYARAT-SYARAT MENGIKUTI YESUS

BC - 11888N | Jumat, 21 Pebruari 2025

Bacaan Hari ini:
Kej.11:1-9
Mrk.8:34-9:11

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Markus 8:34

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Banyak orang yang tertarik dan terpukau melihat kehebatan Yesus dalam menyembuhkan orang-orang yang mengalami sakit, penyakit dan membuat banyak keajaiban lainnya. Namun demikian, Tuhan Yesus tidak ingin para murid dan orang-orang Israel lainnya, memiliki pemikiran yang salah dan keliru tentang siapa Yesus yang sesungguhnya. Yesus tidak ingin para murid dan orang Israel lainnya, yang sudah mulai tertarik untuk mengikuti Yesus, tidak menyadari bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, tidaklah mudah. Oleh karena itu, dalam injil hari ini, Yesus dengan amat tegas dan jelas mengatakan kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, bahwa setiap orang yang mau mengikut Yesus, harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus. Ajaran Yesus ini, tentu bertentangan dengan kenyataan dimana Yesus mampu melenyapkan segala sakit, penyakit dan roh jahat. Tetapi perlu kita memahami bahwa, menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus, adalah syarat yang Yesus tetapkan bagi setiap orang-orang yang mau mengikuti-Nya.

Saudara-saudari terkasih,
Tuhan Yesus ingin mengatakan kepada kita bahwa untuk memperoleh keselamatan, tidaklah mudah. Yesus sendiri tidak hanya berbicara betapa sulitnya menjadi pengikut Yesus. Tetapi sesungguhnya Yesus telah memberikan sebuah contoh dan teladan yang sangat bagus dan sempurna melalui cara hidup-Nya. Kita semua dapat melihat bagaimana Yesus menderita sengsara, diolok-olok, dihina, dicaci-maki, dipukul sampai wafat di atas kayu salib. Inilah cara menyangkal diri. Dengan menyangkal diri, kita memberi kesaksian kepada dunia, bahwa kebahagiaan duniawi tidak memberi jaminan bagi manusia untuk masuk surga. Sebaliknya dengan mengabaikan kebahagiaan duniawi dan mencari kebahagiaan surgawi, manusia justru sedang berjalan menuju keselamatan. Dan ketika manusia menyangkal kebahagiaan dunia, manusia banyak menderita. Karena di satu sisi, manusia membutuhkan kebahagiaan dunia. Namun di sisi lain, kalau manusia tidak hati-hati dan waspada, kebahagiaan duniawi yang dicari justru menjauhkan manusia dari Tuhan.

Saudara-saudari terkasih,
Menyangkal diri adalah tindakan melawan keinginan daging dan kecenderungan hidup dalam kenikmatan yang membawa dosa. Misalnya, saat hari Minggu. Kita sebenarnya ingin terus tidur dan bermalas-malasan di rumah. Tetapi pada waktu bersamaan ada keinginan untuk pergi ke Gereja mengikuti perayaan Ekaristi. Tindakan yang kita lakukan untuk melawan kemalasan dan keinginan untuk tetap tidur-tiduran atau bermalas-malasan di rumah adalah sebuah bentuk penyangkalan diri. Kita tahu bahwa tidur pada hari Minggu itu penting. Tetapi ada yang paling penting yakni pergi ke Gereja untuk bertemu dan bersyukur atas kebaikan dan kemurahan Tuhan. Sementara orang yang terus tidur dan bermalas-malasan, padahal seharusnya saat itu harus Gereja, adalah contoh orang yang tidak bisa menyangkal dirinya. Contoh lain, kita diajak mencuri uang. Kita tahu bahwa saat itu kita memang membutuhkan uang. Tetapi kita sadar bahwa mencuri tidak baik. Kerena itu, kita menolak ajakan tersebut. Inilah contoh sikap orang yang menyangkal diri. Meskipun dia butuh uang, namun dia tidak mau mendapatkan uang dengan cara tidak baik. 

Saudara-saudari terkasih,
Sikap bermalas-malasan dan keinginan untuk tetap tidur di hari minggu bisa menjadi sebuah salib. Bagi orang tertentu, bisa dengan mudah melawan sikap malas dan keinginan untuk terus tidur. Tetapi bagi orang tertentu, sangat sulit untuk melawan kemalasan dan keinginan untuk terus tidur. Demikian juga dengan kecenderungan kita mengikuti ajakan orang lain untuk berbuat dosa, seperti mencuri uang, melakukan suap atau tindakan korupsi. Ada umat beriman yang dengan mudah menolak ajakan berbuat jahat. Sementara ada orang lain yang amat sulit untuk melawan ajakan untuk berbuat jahat. Apalagi disertai dengan ancaman dan tekanan yang membahayakan hidup kita. Sebab terkadang kita melihat dan mengalami, bahwa ketika kita menolak ajakan untuk berbuat jahat, kita bisa dimusuhi, dijauhi dan dikucilkan. Dan hal ini bisa menjadi salib bagi kita. Kita menderita dan dibenci justru pada saat kita berjuang melawan kejahatan dalam diri kita dan masyarakat. Namun itulah syarat yang Yesus berikan kepada kita para pengikut-Nya. Tidak ada cara lain, yang lebih baik selain menyangkal diri, memanggul salib dan mengikuti Yesus.


REFLEKSI:
Apakah kita sudah mengikuti syarat-syarat yang Yesus ajukan yakni menyangkal diri, memanggul salib dan mengikuti Yesus?


MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajukan syarat kepada kami untuk menyangkal diri, memanggul salib dan mengikuti Engkau. Sebab jalan menuju keselamatan tidak mudah. Kami mohon, semoga kuasa Roh Kudus-Mu memberi kepada kami keberanian untuk mau menderita dan menyangkal diri. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.