Bacaan Hari ini:
YI.2:12-18
2Kor.5:20 - 6:2
Mat.6:1-6,16-18
( RABU ABU Pantang & Puasa )
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Matius 6:18
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Hari ini adalah Hari Rabu Abu Tahun dua ribu dua puluh lima yang bertepatan dengan tahun Yubileum, tahun rahmat Tuhan yang ditawarkan oleh Allah sendiri melalui Gereja-Nya untuk semua umat Katolik di seluruh dunia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bacaan injil pada hari ini berbicara tentang berbagai kewajiban agama yang perlu kita jalani. Namun Yesus mengingatkan kita tentang tata cara dalam melakukan kewajiban agama kita. Yesus berkata: "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Saudara-saudari terkasih,
Dalam kaitan dengan doa, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita semua dengan berkata : Dan apabila kamu berdoa, janganlah seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doa dengan berdiri dalam rumah ibadat dan pada tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Sementara dalam kaitan dengan kebiasaan kita dalam hal berpuasa, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita, kata-Nya : Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Saudara-saudari terkasih,
Penerimaan abu didahi kita menjadi tanda pertobatan. Namun penerimaan abu tidak cukup. Penerimaan abu harus disertai pertobatan. Pertobatan akan menghasilkan buah bila didukung puasa, pantang, bersedekah dan berdoa sesuai ajaran Yesus. Menurut hukum Gereja, berpuasa berarti kita hanya makan satu kali sehari. Berpuasa minimal kita lakukan pada hari Rabu Abu, hari ini dan hari Jumat Agung. Yang diwajibkan untuk berpuasa adalah umat Katolik yang berusia delapan belas tahun sampai enam puluh tahun. Sedangkan pantang berarti tidak makan atau tidak melakukan sesuatu yang biasa atau sering kita lakukan. Contoh pantang daging, pantang rokok, pantang garam atau pantang jajan. Pantang dilakukan pada hari Rabu Abu, Jumat Agung dan hari Jumat lain selama masa Pra Paskah. Yang diwajibkan untuk berpantang adalah umat yang berusia minimal empat belas tahun. Namun yang paling penting dan utama adalah bukan soal kita sukses dalam pantang dan berpuasa, melainkan mutu hidup yang lebih baik. Misalnya kita semakin sabar, mengendalikan diri, mengurangi kebiasaan buruk dan lebih peka kepada kehendak Allah.
Saudara-saudari terkasih,
Selama masa Pra Paskah ini, kita diharapkan lebih giat dalam berdoa. Dengan berdoa kita dibantu untuk dapat melakukan puasa dan pantang dengan lebih baik. Kalau kita hanya berpantang dan berpuasa tanpa berdoa, maka kita tidak beda dengan orang yang diet. Orang yang melakukan diet biasanya tidak makan makanan tertentu atau berpuasa dengan tujuan untuk dirinya. Dia ingin lebih sehat dan ingin agar penampilannya lebih segar. Sementara kita puasa dan berpantang untuk kemuliaan Allah. Namun sesungguhnya dengan berpantang dan berpuasa, kita mendapatkan dua manfaat sekaligus, yakni badan sehat serta roh yang menyala-nyata dan terarah kepada Allah. Selain berdoa, pada masa Pra Paskah ini, kita juga diajak untuk bersedekah. Sedekah yang kita kumpulkan dalam bentuk derma atau kolekte APP bukan hanya menjadi tanda pertobatan, tetapi menjadi tanda kepedulian kita kepada sesama yang miskin dan tak berdaya. Dengan demikian, masa Pra Paskah yang diawali dengan hari rabu abu di satu sisi mendekatkan kita dengan Allah, sementara di sisi lain mendekatkan kita dengan sesama kita.
REFLEKSI:
Apakah kita sudah menyadari bahwa dengan menerima Abu kita diajak untuk bertobat dengan lebih dekat kepada Allah dan sesama kita?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur dan berterima kasih atas masa penuh rahmat, masa Pra Paskah yang ditandai dengan penerimaan abu di dahi kami. Dengan penerimaan abu kami disadarkan bahwa kami adalah orang-orang berdosa dan hidup kami di dunia ini hanyalah sementara. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.