Bacaan Hari ini:
Yes.61:1-3a,6a,8b-9
Why.1:5-8
Luk.4:16-21
( Kamis Putih )
Yesus berkata: Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu."
Yohanes 13:13-14
Saudara-saudari terkasih,
Saat hendak membasuh kaki Petrus, Petrus berkata kepada Yesus: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Yesus tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Sesudah Yesus membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu.
Saudara-saudari terkasih,
Kamis Putih merupakan rangkaian dari dari Trihari Suci yang akan dilanjutkan dengan Jumat Agung dan Sabtu Suci. Dari peristiwa Kamis Putih, ada banyak makna dan nilai yang bisa dipetik. Pertama, terkait perayaan Kamis Putih. Perayaan ini merupakan sebuah kesempatan untuk mengenang peristiwa-peristiwa di mana Yesus mendekati masa kematian-Nya. Pada waktu itu, Yesus menggelar penjamuan malam untuk terakhir kalinya bersama dengan kedua belas rasul-Nya. Pada malam itu, Yesus berbagi roti Paskah sebagai lambang Tubuh-Nya dengan kedua belas rasul-Nya. Yesus juga memberikan anggur sebagai lambang Darah-Nya kepada para murid-Nya sebelum penyaliban. Tindakan Yesus yang memecah-mecahkan roti dan memberikan anggur kepada kedua belas rasul-Nya merupakan sebuah tindakan simbolis atau sebuah lambang. Artinya, dengan memberikan roti dan anggur kepada para rasul, Yesus mau memberikan sebuah pesan yang jelas dan tegas bahwa Yesus telah menyerahkan diri-Nya secara total kepada umat manusia. Pemberian diri Yesus yang total, penuh dan utuh bisa kita lihat saat Yesus wafat di salib.
Saudara-saudari terkasih,
Hal kedua yang dapat kita petik dari makna Kamis Putih adalah peristiwa pembasuhan kaki. Dalam perayaan Kamis Putih juga dilaksanakan upacara pembasuhan kaki. Dari cara pandang orang Israel pada waktu itu, tindakan Yesus yang membasuh kaki para murid-Nya dinilai sebagai sesuatu yang hina. Sebab tindakan membasuh atau mencuci kaki biasanya dilakukan oleh budak atau hamba. Budak atau hamba pada waktu itu, statusnya hampir sama dengan benda atau binatang yang dapat diperjual-belikan. Namun Yesus yang adalah seorang Guru dan Tuhan mau melakukan hal itu kepada murid-muridnya. Hal tersebut pun menjadi simbol tauladan untuk merendahkan diri dan mau melayani. Yesus yang adalah Putra Tunggal Allah mau merendahkan diri dengan menjadi seorang hamba atau budak. Inilah tindakan yang hanya dilakukan oleh Yesus Kristus. Dari tindakan Yesus ini, kita belajar untuk berkorban dan memberi diri demi kebaikan dan keselamatan orang lain dengan semangat kerendahan hati. Maka, perayaan Kamis Putih hendaknya selalu menyadarkan kita untuk mau berkorban dan memberi diri dengan semangat rendah hati.
REFLEKSI:
Apakah selama ini kita sudah berusaha untuk berkorban dengan memberikan diri bagi keselamatan sesama dengan semangat rendah hati?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, pada malam ini kami semua umat Kristiani mengenangkan peristiwa malam perjamuan dan pembasuhan kaki. Bantulah kami umat-Mu supaya kami belajar untuk berkorban dan berbagi demi kebaikan dan keselamatan sesama kami dengan semangat rendah hati. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.