Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

JUMAT AGUNG

BC - 11945N | Jumat, 18 April 2025

Bacaan Hari ini:
Yes.52:13- 58:12
lbr.4:14-16:5:7-9
Yoh.18:1-19:42
( Jumat Agung )
( Pantang dan puasa )

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Yohanes 19:25

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Jumat Agung merupakan satu-satunya perayaan dan hari besar keagamaan dalam Gereja Katolik yang dilaksanakan tanpa misa atau tanpa liturgi ekaristi. Maka dalam perayaan Jumat Agung tidak ada Doa Syukur Agung. Nama resmi untuk perayaan Jumat Agung adalah Ibadat Jumat Agung. Tubuh Kristus yang dibagikan dalam Ibadat Jumat Agung sudah dipersiapkan satu hari sebelumnya. Dan Ibadat Jumat Agung yang di rayakan setiap tahun terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, Liturgi Sabda. Liturgi sabda menjadi bagian penting untuk menghidupkan iman atas kekuatan wafat Yesus. Dalam setiap ibadat Jumat Agung, selalu ada pasio. Pasio adalah kata dalam bahasa Latin yang berarti "penderitaan" atau "sengsara". Dalam agama Katolik, Pasio merujuk kepada Kisah Sengsara Yesus Kristus. Pasio atau kisah Sengsara Yesus yang selalu dipakai dalam ibadat Jumat Agung diambil dari Injil Yohanes bab delapan belas dan sembilan belas. Dalam kedua bab ini dikisahkan drama yang dimulai dari penangkapan Yesus sampai kepada Yesus wafat di atas kayu Salib. Dalam drama itu ada beberapa tokoh yang menarik untuk kita renungan.

Saudara-saudari terkasih,
Tokoh pertama dalam sengsara Yesus adalah Yudas Iskariot. Ia merupakan orang terdekat. Yudas Iskariot termasuk lingkaran pertama. Yudas Iskariot hampir setiap hari ada bersama Yesus. Maka Yudas Iskariot tahu kebiasaan Yesus. Dari sosok Yudas Iskariot kita belajar bahwa kedekatan seseorang dengan Yesus atau dengan Allah tidak serta-merta membuat seseorang menjadi baik dan jauh dari hal-hal yang jahat. Semakin kita dekat dengan Allah, kekuatan jahat justru bekerja semakin giat. Maka kita perlu senantiasa berjaga-jaga dan waspada terhadap kekuatan jahat. Yudas Iskariot memiliki kelemahan yakni serakah, cinta akan uang dan mengabaikan keselamatan dirinya dan keselamatan orang lain. Kita pun bisa seperti Yudas Iskariot yang serakah dan cinta akan uang sampai kita tidak memikirkan akibat dari perbuatan kita. Ada banyak contoh di sekitar kita dimana perilaku jahat salah satu anggota keluarga yang dampaiknya menghancurkan semua anggota keluarga. 

Saudara-saudari terkasih,
Tokoh kedua yang tampil dalam kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus yang dibacakan dalam injil hari ini adalah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Imam-imam kepala, orang-orang Farisi dan ahli Taurat menjadi kelompok penting yang menentang dan menolak kehadiran Yesus di tengah-tengah umat Israel. Ibarat pepatah, kehadiran Yesus dengan kuasa-Nya yang sungguh luar biasa telah merusak pasaran. Sebab telah bertahun-tahun keberadaan para imam kepala, orang-orang Farisi dan ahli-Taurat seperti tidak tersentuh oleh siapa pun. Namun kehadiran Yesus mengubah semua kebiasaan yang telah lama dianggap baik. Contoh, Yesus mengusir pedagang yang berjualan di Bait Allah. Hal ini tentu saja mengusik keberadaan para imam termasuk imam kepala. Yesus juga membiarkan para murid-Nya untuk melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat. Termasuk tindakan Yesus yang menyembuhkan orang pada hari Sabat. Selain itu, tindakan Yesus yang membuat banyak mukjizat telah membuat Yesus semakin terkenal, dikagumi, dipuja dan dicintai banyak orang. Akibatnya, Imam kepala, orang Farisi dan ahli Taurat iri hati kepada Yesus. Mereka pun mencari cara untuk melenyapkan Yesus.

Saudara-saudari terkasih,
Kita pun bisa menjadi seperti orang Farisi, imam kepala dan ahli Taurat. Terpengaruh oleh iri hati dan kebencian kepada seseorang, kita bisa menyebarkan berita bohong atau menjelekkan seseorang karena kita tidak menyukai orang tersebut. Dan tokoh ketiga yang terlibat dalam drama sengsara dan wafat Yesus adalah Bunda Maria dan para rasul. Dalam situasi yang penuh ketakutan dan mengancam keselamatan nyawa, kita pun bisa seperti para rasul yang meninggalkan Yesus. Hanya ada dua yang setia menyertai Yesus sampai di kayu salib, yakni Bunda Maria dan Rasul Yohanes. Bunda Maria dan rasul Yohanes merupakan dua orang pribadi yang menjadi teladan untuk kita semua. Bunda Maria dan rasul Yohanes melaksanakan perintah Yesus untuk berani menyangkal diri, memanggul salib dan mengikuti Yesus. Selain liturgi sabda, ada dua lagi bagian penting dalam Ibadat Jumat Agung, yakni Penghormatan Salib, untuk memusatkan perhatian pada salib sebagai sumber kebahagiaan dan Penerimaan Komuni sebagai buah dari salib Yesus.

REFLEKSI:
Apakah kita menyadari bahwa sebagai pengikut Yesus kita dituntut untuk menyangkal diri, memanggul salib setiap hari dan mengikuti Yesus?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, kami mohon ampun sebab selama ini kami tidak mampu mengamalkan sabda-Mu untuk menyangkal diri, memanggul salib setiap hari dan mengikuti Engkau. Bantulah kami agar perayaan Jumat Agung ini mendorong kami berkorban dan berbagi dengan sesama. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.