Bacaan Hari ini:
Kis.11:19-29
Yos.10:22-30
Yesus bersabda: “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”
Yohanes 10:29-30
Saudara-saudara terkasih
Dari bacaan Injil di atas kita mengetahui bahwa Yesus menyatakan siapa Dirinya melalui dua cara, yaitu melalui karya yang dilakukan Yesus dan melalui hubungan Yesus dengan Bapa-Nya. Karya yang dibuat Yesus tertulis dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, khususnya dalam keempat Injil. Karya utama Yesus adalah mengajar. Tindakan ini sudah dilakukan Yesus sejak kanak-kanak, ketika Ia ditemukan sedang berdebat dengan para Imam di Bait Allah. Yesus mengajar murid-murid-Nya di berbagai kesempatan. Karya kedua Yesus adalah menyembuhkan penyakit fisik, seperti buta, lumpuh, bahkan orang meninggal dibangkitkan-Nya. Namun, penyembuhan yang terutama adalah untuk menguatkan iman seseorang. Yesus seringkali bersabda, “Imanmu telah menyelamatkanmu.” Karya Yesus yang tertulis dalam Injil tersebut dilanjutkan Gereja Katolik dan para murid-Nya hingga hari ini. Melalui para biarawan-biarawati yang mendirikan sekolah, rumah sakit, panti asuhan. Melalui gereja paroki ajaran iman disampaikan. Melalui berbagai kelompok kategorial iman umat diperkuat. Karya Yesus terutama dilanjutkan di dalam keluarga-keluarga, di mana pengajaran iman, pendidikan, pengasuhan dilakukan.
Saudara-saudara Terkasih
Kesaksian kedua tentang siapakah Yesus itu dinyatakan sendiri oleh Yesus, yaitu Aku dan Bapa-Ku adalah satu. Misteri iman ini sampai sekarang tidak bisa dipahami dengan akal budi manusiawi. Gereja Katolik mengajarkan tentang Tri Tunggal Maha Kudus yang diwujudkan dalam doa “Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus”. Kehadiran Yesus di dunia ini bukanlah karena kehendak-Nya sendiri, tetapi karena ketaatan-Nya kepada Bapa. Jika bukan karena kehendak Bapa, siapa yang mau merendahkan dirinya, dari Allah Putra yang bertahta di surga menjadi manusia berdarah daging yang hidup di dunia. Siapa yang mau menderita melebihi semua penderitaan manusia, jika bukan karena demikianlah tugas Yesus di dunia. Setelah wafat, tiga hari kemudian Yesus bangkit dari antara orang mati. Hanya Yesuslah manusia yang bangkit lagi dari kematian. Bukankah hanya Allah Bapa yang berkuasa atas hidup dan mati seseorang? Jika bukan karena Yesus adalah Allah Putera, bagaimana mungkin Ia bisa membangkitkan Lazarus dari kuburnya, demikian juga dengan anak dari janda di Nain. Yesus pun berkuasa atas hidup dan mati seorang manusia.
Saudara-saudara Terkasih
Semua pekerjaan Yesus sudah disaksikan oleh orang-orang Yahudi. Demikian pula hubungan Yesus dengan Bapa di surga sudah dijelaskan. Namun, mereka tetap mempertanyakan, siapakah Yesus itu. Sabda Yesus, “Karena kamu tidak percaya!” Inilah dosa terbesar manusia, yaitu tidak beriman akan Yesus Allah Putra dan akan Allah Bapa, serta Allah Roh Kudus. Karena itu, apapun yang kita alami dalam hidup sehari-hari tidak akan pernah tertangkap sebagai karya Yesus. Kegembiraan, kesuksesan, kepemilikan, kekuasaan, maupun kesedihan, kegagalan, kebingungan bukanlah seratus persen disebabkan perbuatan manusia belaka, tetapi Allah bertindak di situ. Jika demikian, tidak ada lagi sesuatu hal yang dapat kita banggakan sebagai hasil usaha kita. Tidak ada lagi yang dapat kita puji dari diri kita. Allah lah sumber hidup kita. Kepada-Nya segala hormat dan pujian. Kini dan sepanjang masa. Amin.
REFLEKSI
Apakah kita sudah beriman akan Yesus Allah Putera?
Apakah kita sudah menyerahkan hidup kita kepada penyelenggaraan Tuhan?
MARILAH KITA BERDOA
Ya Tuhan, selama ini kami masih sibuk mempertanyakan ke-Allah-an Yesus Putera-Mu. Padahal sepanjang hidup-Nya Yesus telah menunjukkan karya kasih-Nya, terlebih dalam hidup kami. Melalui Gereja Katolik, Yesus telah mengajarkan bahwa Allah Putra dan Allah Bapa adalah satu. Kasihanilah kami ya Tuhan, karena begitu lembah iman kami. Engkaulah Tuhan kami. Kini dan sepanjang masa. Amin.