Bacaan Hari ini:
Kis.1:15-17,20-26
Yos.15:9-17
( PS. St. Matias,Ras )
Yesus bersabda: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu. Tinggallah di dalam kasih-Ku itu.”
Yohanes 15:9
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Pada suatu ketika Yesus mengajar para murid-Nya demikian: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu. Tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Saudara-saudara terkasih
Bagi masyarakat umum, mengasihi seseorang itu didasarkan atas etiket atau nilai-nilai kebaikan. Kasih itu bersifat mencakup banyak orang, karena terdapat pada semua masyarakat. Walaupun cara mengasihi seseorang bisa berbeda-beda bentuk dan caranya, tapi nilai kasih itu diajarkan turun-temurun. Kasih itu dilaksanakan di antara anggota keluarga, teman, rekan kerja, tetangga, atau dengan siapapun juga yang kita jumpai. Namun, di dalam ajaran Yesus kasih itu bersifat perintah. Sabda Yesus: “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Kasih menjadi penanda bahwa kita adalah murid Yesus. Kasih itu tidak hanya kita berikan kepada orang lain ataupun kita terima dari orang lain, tetapi kita semua wajib saling mengasihi. Kelihatannya mudah untuk mengasihi, tetapi dalam kenyataannya, perlu usaha yang sungguh-sungguh untuk mengasihi orang lain. Bahkan untuk menyapa ‘Selamat Pagi’ saja kita sering malas melakukannya. Padahal sapaan itu adalah salah satu wujud kasih yang paling sederhana dalam hidup sehari-hari.
Saudara-saudara Terkasih
Mengapa Yesus memberi perintah agar kita saling mengasihi? Apakah ada keuntungan yang didapat? Apakah karena terpaksa? Apakah karena aturan masyarakat belaka? Tidak! Yesus bersabda bahwa Allah yang memulai mengasihi dan kita wajib melanjutkannya. Sabda Yesus: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu.” Bisa dirumuskan bahwa perintah untuk saling mengasihi itu adalah perintah Ilahi, karena bersumber dari Allah Bapa. Allah adalah kasih. Dari-Nya kasih itu menyebar ke seluruh alam raya dan makhluk ciptaan yang hidup di dalamnya. Manusia lah yang mendapatkan kasih terbanyak, karena manusia adalah citra Allah. Selayaknyalah manusia membagikan kasih itu sebanyak yang dilakukan Allah. Bagaimana kasih itu dibagikan? Sabda Yesus, “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Ternyata kasih yang sungguh harus mengorbankan nyawa. Sanggupkah kita kehilangan nyawa demi orang yang kita kasihi?
Saudara-saudara Terkasih
Yesus memerintahkan manusia untuk mengasihi karena Yesus menganggap manusia sebagai sahabat. Sabda Yesus, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Menjadi seorang sahabat berarti mengetahui apa yang dilakukan sahabatnya dan akan melakukan seperti dan bersama sahabatnya itu. Di sinilah perintah untuk saling mengasihi itu berasal. Karena Allah mengasihi, Yesus mengasihi, maka manusia pun harus saling mengasihi. Tindakan kasih inilah yang membedakan seorang murid Yesus dengan orang lain. Kasih yang dibagikan tidak bersifat eksklusif, tetapi inklusif. Siapapun akan mendapatkan kasih itu dari para murid Yesus. Bahkan Yesus memberi perintah yang tidak mungkin dilakukan orang lain. Sabda Yesus: “Kasihilah musuh-musuhmu, orang yang membencimu.” Jelaslah, bahwa tindakan kasih, kita tidak layak disebut sebagai murid Yesus.
REFLEKSI
Apakah kita sudah mengasihi sesama manusia? Apakah kita sudah bersyukur atas kasih dari Yesus?
MARILAH KITA BERDOA
Ya Tuhan, Engkau telah memberi tugas kepada kami untuk mengasihi sesama manusia untuk melanjutkan kasih-Mu kepada kami. Namun, kami lebih sering mengasihi diri kami sendiri. Kami menuntut orang lain untuk mengasihi kami. Ajarlah kami untuk bertobat dan mengalihkan hidup kami bagi orang lain dan bagi Tuhan. Engkaulah Tuhan kami. Kini dan sepanjang masa. Amin.