Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

ORANG PILIHAN

BC - 11971C | Kamis, 15 Mei 2025

Bacaan Hari ini:

Kis.13:13-25

Yoh.13:16-20

Yesus bersabda: “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah  mengangkat tumitnya terhadap Aku.”
Yohanes 13:18

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus 
Pada suatu ketika Yesus bersabda,  “ Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba  tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua itu, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah  mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”

Saudara-saudara terkasih 
Banyak agama mengajarkan bahwa semua manusia itu sama sejajar di hadapan Allah. Tidak ada yang lebih tinggi ada yang lebih rendah. Tidak ada yang dihormati, dan yang lain dihina. Tidak ada si Kaya dengan si Miskin. Namun, benarkah demikian kenyataannya di masyarakat? Bukankah sejarah manusia menuliskan tentang para raja, kaisar, sultan yang begitu berkuasa dan memiliki harta benda yang tidak akan habis tujuh turunan. Bukankah manusia miskin yang tinggal di gubug reot  tidak pernah tertulis dalam buku sejarah, walaupun benar-benar ada. Kenyataan sejarah inilah yang hendak diangkat Yesus, bahwa masyarakat itu terbagi-bagi dalam tingkatan kekuasaan dan kekayaan. Sabda Yesus, “Seorang hamba  tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya.” Apakah dengan sabda-Nya tersebut, Yesus menyetujui sistem feodal tersebut? Tidak. Bukan itu yang dimaksud Yesus. Yesus lebih menekankan agar kita taat kepada seseorang yang memiiki kedudukan sosial yang lebih tinggi daripada kita. Mengapa demikian? Yesus hendak mengajaran bahwa seseorang yang memiliki status sosial lebih tinggi, tetap selayaknya dihormati dan ditaati, karena mereka memiliki pengalaman, pendidikan, pengetahuan daripada orang kebanyakan. Mereka juga memiliki tanggungjawab yang lebih luas dan lebih berat daripada kita. Bukankah seorang presiden harus memikirkan sebuah negara, sedangkan seorang warga negara hanya mengurusi keluarganya saja?

Saudara-saudara Terkasih
Tentu saja di dalam Kitab Suci tadi Yesus tidak sedang membahas tentang sejarah ataupun  keadaan sosial-politik saat ini. Yesus menyatakan tentang diri-Nya. Memang, orang Yahudi saat itu berhadapan langsung dengan Yesus sebagai anak Yusuf tukang kayu dari Nazareth yang saudara-saudaranya mereka kenal. Namun, orang-orang Yahudi tidak mengenal Yesus sebagai Allah Putra yang diutus Allah Bapa untuk turun ke dunia. Walaupun Yesus sering mewartakan siapakah Diri-Nya sebenarnya, tapi orang-orang Yahudi tidak mau membuka diri untuk memahami dan mengakui hal itu. Itulah sebabnya Yesus bersabda, “Jikalau kamu tahu semua itu, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya”. Ketika berhadapan dengan orang Yahudi, Yesus menyadari betapa keras kepalanya mereka, sehingga Yesus bersabda, “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih.” Yesus sudah memiliki umat yang akan menerima-Nya sebagai Allah Putra, yaitu Gereja Katolik yang dibangun di atas iman para Rasul.

Saudara-saudara Terkasih
Kepada Para Rasul yang dipilihnya, dan kemudian meluas kepada Gereja Katolik, melalui para imam, misionaris, biarawan-biarawati, katekis, prodiakon, ketua lingkungan, kelompok-kelompok kategorial, Yesus mewartakan diri-Nya kepada seluruh dunia. Sabda Yesus, “Akulah Dia”. Apa tujuan Yesus mewartakan diri-Nya tersebut? Sabda Yesus, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.” Yesus hendak menugaskan umatnya untuk mewartakan siapakah Diri-Nya. Mereka yang mengenal Yesus akan mengenal Bapa yang mengutus Yesus. Mereka akan mengerti apa yang dikehendaki Bapa kepada Yesus, sehingga mereka juga akan melakukan tugas itu. Apa tugas yang dikehendaki Bapa? “Kasihilah Tuhan Allah-Mu. Kasihilah sesamamu manusia seperti Engkau mengasihi dirimu sendiri”. Mereka yang menerima Yesus  akan menerima tugas tersebut dan melaksanakannya. Banyak orang telah menunjukkan kasihnya, bahkan hingga kehilangan hidupnya, sama seperti Yesus yang wafat di salib demi keselamatan umat manusia.


REFLEKSI
Apakah kita sudah menerima Yesus sebagai Allah Putra?
Apakah kita sudah menjalankan perintah Yesus untuk mengasihi?

MARILAH KITA BERDOA
Ya Tuhan, kami masih sering ragu-ragu untuk menerima Yesus sebagai Allah Putra. Kami pun tidak taat untuk menjalankan perintah-Nya untuk berbagi kasih kepada sesama kami. Bukalah mata iman kami akan Yesus Putra-Mu yang telah turun ke dunia bagi keselamatan kami. Engkaulah Tuhan kami. Kini dan sepanjang masa. Amin.