Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

HARI RAYA KELAHIRAN SANTO YOHANES PEMBAPTIS

BC - 12012P | Selasa, 24 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Yes.49:1-6
Kis.13:22-26
Luk.1:57-66,80
( HR Kelahiran ST. Yohanes Pembabtis )

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet  untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laiki-laki. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya.
Lukas 1:57.63

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Pada hari ini, Gereja Katolik di seluruh dunia merayakan hari Raya Santo Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis merupakan tokoh besar yang mengawali Perjanjian Baru. Dengan kata lain, Yohanes Pembaptis adalah pintu masuk menuju Perjanjian Baru yang berbicara tentang Yesus dan karya-Nya. Yohanes Pembaptis pula yang diutus Allah membuka jalan, memperkenalkan dan memberi kesaksian tentang Yesus kepada orang Israel. Karena itu, kelahiran Yohanes Pembaptis menjadi satu peristiwa penting bagi Gereja. Dan dalam pengertian tertentu, Gereja Katolik menjalankan peran Yohanes Pembaptis, yakni membuka jalan bagi Yesus, memberi kesaksian dan memperkenal Yesus kepada manusia dari masa ke masa. Di sini menjadi jelas bahwa ada benang merah atau keterkaitan antara Gereja dengan sosok Yohanes Pembaptis. Maka dengan merayakan hari kelahiran Yohanes Pembaptis, Gereja yakni semua umat beriman Kristiani diingatkan bahwa usaha dalam mewartakan dan memperkenalkan Yesus kepada dunia belum selesai.   

Saudara-saudari terkasih,
Sebagai orang pilihan Allah, kelahiran Yohanes Pembaptis sangat istimewa. Orang tuanya, yakni Elisabet dan Zakaria, sudah lanjut usia. Dari sudut pandang manusia, Elisabet, ibunda dari Yohanes Pembaptis sudah tidak mungkin lagi untuk memiliki anak. Namun hal itu tidak berlaku bagi Allah. Allah mempunyai kuasa yang mampu bekerja melampaui akal budi dan pikiran manusia. Dan berkat kuasa Allah, Elisabet pun bisa mengandung dalam usia yang sudah tua. Peristiwa ini tentu saja mengundang tanda tanya dan membuat orang-orang yang mengenal Elisabet dan suaminya, Zakaria menjadi heran. Sebab bagaimana mungkin, seorang perempuan yang sudah tua dan menopause, masih bisa mengandung dan melahirkan anak. Peristiwa lain yang tak kalah anehnya adalah Zakaria, ayah Yohanes Pembaptis yang tiba-tiba menjadi bisu selama isterinya mengandung. Zakaria baru bisa berbicara pada saat hendak memberi nama kepada anaknya. Selain itu, Zakaria memberi nama yang tidak biasa kepada anak tunggalnya, yakni nama Yohanes.

Saudara-saudari terkasih,
Pemberian nama Yohanes Pembaptis mempunyai makna. Nama Pembaptis, berkaitan dengan tugas Yohanes yang telah membaptis Yesus dan banyak orang Israel. Sementara Yohanes artinya Tuhan sudah melimpahkan rahmat. Ini berarti kelahiran dan kehadiran Yohanes semata-mata anugerah atau rahmat Tuhan. Sebab Elisabet dan Zakaria yang sudah dalam usia tua, pasti tidak lagi berharap untuk memiliki anak. Harapan dan keinginan mereka untuk mendapat keturunan telah sirna. Mungkin mereka sudah berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan hidup yang mereka alami. Maka ketika Elisabet mengandung, Zakaria dan isterinya mampu melihat bahwa peristiwa itu, terjadi semata-mata karena kebaikan dan kemurahan Tuhan. Dalam keterbatasan mereka sebagai manusia, Zakaria dan Elisabet telah melihat karya Tuhan yang luar biasa dalam hidup mereka. Tuhan ternyata tidak membiarkan Elisabet dihina dan dianggap orang sebagai perempuan mandul. Sebaliknya, Tuhan memperlihatkan dan memberi bukti kepada manusia, bahwa orang-orang yang percaya dan terus berharap kepada Tuhan tidak akan dikecewakan.

Saudara-saudari terkasih,
Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis mengandung dua hal penting, yaitu rahmat dan kuasa Tuhan. Rahmat dan kuasa Tuhan bekerja melewati atau melampaui kemampuan manusia yang terbatas oleh fisik, umur dan cara kerja anggota tubuh yang terus menurun seiring bertambahnya usia. Berkat dan kuasa Tuhan tidak bisa dibatasi oleh kelemahan manusia. Justru dalam kekurangan dan kelemahan kita, kuasa dan rahmat Allah menjadi nyata. Pada titik inilah kita menjadi sadar, bahwa kita tidak boleh sombong dan mengandalkan kemampuan kita sendiri. Selain itu, kita belajar untuk tidak pernah meragukan kebaikan dan kuasa Tuhan. Sebab terkadang Tuhan memberikan sesuatu yang kita minta dan inginkan pada saat kita sudah pasrah dan menyerah secara penuh kepada rencana dan penyelenggaraan Tuhan. Saat kita merasa seakan-akan semuanya telah hilang dan tak berdaya, Tuhan malahan hadir menolong kita. Dengan demikian, kita tahu bahwa Tuhan tidak mau diatur oleh manusia. Tuhan tidak bisa diperintah dan diubah manusia melalui doa-doa kita. Sesungguhnya pada saat kita berdoa, kitalah yang diubah oleh Tuhan.


REFLEKSI:
Apakah kita sudah sungguh-sungguh percaya kepada kuasa dan rahmat Tuhan, ataukah kita masih mengandalkan diri kita sendiri?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyatakan kuasa dan rahmat-Mu melalui kelahiran Yohanes Pembaptis. Lewat kelahiran Yohanes Pembaptis, Engkau mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Semoga kami umat-Mu senantiasa berpegang tuguh dalam iman kami kepada-Mu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.