Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

BERANI MENGAMBIL SIKAP

BC - 12047g | Senin, 30 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Kej.18:16-33
Mat.8:18-22

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama  harta yang terpendam di dalam ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya, pergilah ia menjual  seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.”
Matius 13:44

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Dalam pewartaan gereja pada hari ini ditampilkan dua perumpamaan yang sama kualitas dan maknanya. Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga. Bicara tentang harta yang terpendam, tidak sulit untuk orang-orang yang memiliki lahan yang digarap sebagai ladang. Tidak demikian untuk orang-orang yang tinggal diperkotaan, khususnya untuk para pebisnis. Akan lebih mudah kalau yang ditawarkan adalah mutiara yang berharga. “Setelah ditemukannya mutiara yang berharga itu, ia pun pergi menjual seluruh hartanya untuk membeli mutiara itu.” Pointnya sama: Ada barang “bagus” dan tak ternilai harganya: harta terpendam dan mutiara yang berharga. Untuk memiliki barang “istimewa” itu maka diambillah tindakan “ekstrim” yaitu menjual “apa pun” yang dipunyai, asalkan bisa mendapatkan “harta yang terpendam” atau “mutiara yang berharga” itu.

Saudara-saudari terkasih,
Saya kira tidaklah sulit untuk mengerti “jalan pikiran” Yesus yang dikemas dalam perumpamaan ini sehubungan dengan hal Kerajaan Sorga. Masihkah kita ingat akan firman Yesus ini: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33) Untuk mendapatkan itu dibutukan pengorbanan yang tidak mudah dan perjuangan batin yang tidak biasa. Mau mendapatkan harta terpendam yang tak ternilai harganya itu, ia harus merogo kantongnya dalam-dalam sebelum kedahuluan orang lain; untuk mendapatkan mutiara yang berharga itu, pedagang atau pebisnis itu harus menggelontorkan “fulus” yang tidak sedikit. Tujuannya yang penting jelas: mendapatkan harta terpendam itu atau mutiara yang berharga itu. Dibutuhkan sikap yang berani untuk mengambil keputusan; perlu pengorbanan yang bukan hanya dipikirkan tetapi yang harus segera dieksekusi supaya tidak kehilangan kesempatan yang sangat berharga itu. “Menemukan” harta dan mutiara yang sangat berharga itu, adalah kesempatan emas yang langkah dan harus segera disikapi dengan keberanian dan keputusan yang penuh resiko. Berapapun harganya, saya akan perjuangkan, supaya saya mendapatkannya, betul?

Saudara-saudari terkasih,
Seorang penyanyi rohani Kristen, yang akhirnya menjadi murtadin, memberikan kesaksian bahwa ia telah menemukan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamatnya. Ia bersaksi bahwa tak seorang pun dari keluarganya adalah pemeluk agama Kristen. Ayah dan ibunya mengucilkannya, tetapi ia bergeming untuk tetap “ikut Yesus”. Alasannya cuma satu: karena Yesus menjanjikan tempat di sorga bagi mereka yang percaya kepadanya. Hanya Yesus “nabi” yang mengatakan janji seperti itu di kehidupan yang akan datang. Aku punya saudara angkat. Dia menjadi Kristen sendirian. Si bungsu dan wanita satu-satunya itu akhirnya memeluk katolik. Ia sempat menjadi biarawati namun tidak lanjut, dan akhirnya menikah dengan seorang pria dan dia dikaruniai dua putri yang cantik-cantik. Ia menjadi seorang ibu yang baik dan aktip di lingkungan gereja. Ada juga para baptisan dewasa, yang kepada mereka aku diberi kesempatan untuk mempersiapkan iman mereka dengan katekese. Banyak hal yang menarik dari kesaksian mereka ketika memutuskan menjadi orang katolik. Ada yang berkata: saya menemukan calon isteri saya sudah katolik, dan menjadi sosok yang sangat saya kagumi; jadi saya memutuskan “ikut Yesus” sebelum menikah dengan dia nantinya. Ada juga yang berkata: saya ingin menjadi imam, Tapi saya belum katolik. Saya akan mencoba meraih mimpi saya itu. Menarik juga untuk saya ceritakan bahwa ada seorang imam yang ditahbiskan dari seorang ibu yang muslim. Mengapa mereka mengambil keputusan seperti itu?

Saudara-saudari terkasih,
Dari beberapa contoh yang saya ungkapkan tadi, menjadi cukup jelas, bahwa mereka masing-masing mempunyai sikap dan keberanian untuk “membeli” iman kekristenan dengan segala kemampuan yang mereka miliki. Apapun siap mereka lakukan dan korbankan, asal dapat menjadi “milik Kristus”. Terkadang kita mendengar bahwa perlu “kalkulasi” yang rigit sebelum membuat keputusan, namun dalam mengikuti Yesus dan mendapatkan “jaminan keselamatan” yang dibutuhkan hanya satu: keberanian untuk memutuskan terhadap tawaran “harta terpendam” dan “mutiara yang berharga” yang telah ditemukan. Harta itu ditemukan seseorang ketika membaca firman Tuhan Yesus dalam Alkitab begini: “Aku adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Firman itu menggetarkan jiwanya, dan ia mengambil sikap tegas: aku percaya dan aku mau dibaptis dan menjadi orang Kristen. Kita yang telah percaya dan telah menemukan Yesus sebagai harta terpendam, marilah kita mempertahankan iman itu dan membantu orang lain yang ingin datang kepada Yesus untuk diselamatkan.


REFLEKSI:
Apakah aku meyakini bahwa Yesuslah harta terpendam dan mutiara yang berharga?

MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, kami bersyukur karena telah menjadi pengikut Yesus. Kami bahagia menjadi murid-muridNya. Bantulah kami untuk bersaksi tentang Dia, agar semakin banyak orang percaya kepada Dia, Yesus PuteraMu, Tuhan kami. Amin.