Bacaan Hari ini:
Ef.2:19-22
Yoh.20:24-29
“KataNya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah bergantung daripada kekayaannya itu.”
Lukas 12:15
Saudara-saudari terkasih,
Menarik untuk kita perhatikan, bahwa dalam injil hari ini ada contoh soal tentang hal “pembagian hak waris”. Yesus diminta bantuannya, katanya: “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku!” Tuhan Yesus merasa ada yang aneh, koq orang ini minta Yesus menjadi hakim atau pengantara soal bagi waris. Tuhan Yesus tidak bicara dan menjawab pertanyaan orang itu, melainkan Ia mengingatkan hal yang lebih penting, firmanNya: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah bergantung daripada kekayaannya itu.” Tuhan Yesus memahami kegelisahan orang yang datang kepadanya dan minta ditolong, namun Tuhan Yesus bukan saja memberikan jawaban, melainkan Ia memberikan “panduan” yang harus dipegang: bahwa uang, harta dan warisan bukanlah segala-galanya. Uang, harta, dan warisan memang dibutuhkan, tapidia harus tahu, hidupnya tidak ditentukan olehnya.
Saudara-saudari terkasih,
Untuk membuka mata dan hati orang itu Tuhan Yesus memberikan gambaran dalam perumpamaan “orang kaya yang bodoh”. Orang kaya ini berkata kepada dirinya: “Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya, beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah.” Perhatikan apa yang dikatakan Yesus tentang orang kaya ini? “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?” Bagaimana? Mengertikah kita akan maksud firman ini? Kita diingatkan akan sesuatu hal yang mendasar dan penting pada hari Minggu ini. Kita diberi waktu untuk datang ke rumah Tuhan, mendengarkan didikanNya, dan supaya kita tidak mengandalkan apa pun di dunia ini. Kita harus mengandalkan Tuhan. Betul kita butuh uang, namun uang dan harta bukan segalanya. Alangkah baiknya kalau kita menggunakan uang dan harta itu untuk berbagi dengan sesama. Apakah yang bisa bawa kalau kita mati? Tidak ada; kecuali perbuatan amal-kasih kita.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah berusaha mencukupkan diriku dengan rejeki yang dari Tuhan?