Bacaan Hari ini:
Kid 3:1-4a atau 2 Kor.5:14-17
Yoh.20:1,11-18
( Pesta St. Maria Magdalena )
“Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria berkata kepadaNya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di manakah tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.”
Yohanes 20:15
Saudara-saudari terkasih,
Saya mengenal Maria Magdalena sebagai sosok wanita yang telah “jatuh cinta” pada Tuhan Yesus; ia tidak bisa hidup jauh dari padaNya. Ia tidak peduli apa yang terjadi pada Yesus, bahkan dia tidak takut pada para pemuka agama Yahudi dan orang banyak serta bala tentara dan algojo yang siap menyalibkan Yesus. Ia mendampingi ibu Yesus dan murid yang dikasihi Yesus sampai di bawah kaki Yesus. Tidak hanya sampai di situ. Ketika Yesus sudah dimakamkan dan setelah hari Sabat lewat, dialah wanita yang segera bergegas ke makam Yesus untuk melihat keadaan di sana. “Pada hari pertama Minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia segera memberitakan hal itu kepada para murid Yesus. Dan kita mendengar dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menampakkan diri secara langsung kepadanya.
Saudara-saudari terkasih,
“Kata Yesus kepada Maria Magdalena: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Inilah sapaan Yesus yang bangkit kepadanya, meskipun Maria mengenali Dia sebagai tukang kebun. Spontan Maria berkata kepada Yesus: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di manakah tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.” Perhatikan betapa besar kerinduan Maria Magdalena kepada Yesus yang sangat dicintaiNya. Sekalipun Dia sudah dikuburkan, ia tidak mau kehilangan jenazahNya; ia mau mengamankan jenazahnya kalau diperbolehkan. Tuhan Yesus melihat ketulusan dan kejujuran hati seorang Maria Magdalena, lalu Ia menyatakan dirinya dengan sebuah sapaan familiar yang sangat dikenal wanita itu, kataNya: “Maria!”. Suara khas itu hanya milik Yesus; suara itu merasuk telinganya dan menusuk ke dalam hatinya dan ia mengenali, itu adalah suara gurunya, Yesus; kata Maria: “Rabuni!” Marialah orang pertama yang mengetahui kehadiran Yesus yang mulia setelah Ia bangkit; ia ingin menyentuh Yesus, namun Yesus melarangnya, sebab Ia belum pergi kepada Bapa. Maria “diutus” Yesus untuk mengabarkan pengalaman “sukacita”nya melihat Yesus yang bangkit kepada para murid-muridNya. Maria Magdalena menjadi sosok penting dalam pertumbuhan iman gereja, meskipun awalnya para murid meragukan berita yang dibawanya itu.
Saudara-saudari terkasih,
Pada hari ini saya ingin saudara tahu dan menjawab pertanyaan Yesus kepada Maria Magdalena dalam judul renungan kita : “Siapakah yang engkau cari?” Pertanyaan ini memang ditujukan kepada Maria Magdalena yang sedang mencari Yesus di makamNya. Ia melakukan hal itu karena sedemikian besarnya cintanya kepada Yesus yang disaksikannya sungguh-sungguh wafat di kayu salib. Cinta telah menggerakan langkah Maria dan memacu rasa di hatinya untuk menemui Yesus yang sudah mati. Namun pertanyaan itu mendapat jawaban yang melampaui harapannya. Maksud hati melihat makam, atau kalau kita sekarang menabur bunga atau membakar lilin di pusaraNya, yang didapatnya justeru “Yesus” sudah bangkit dan menyapanya seperti ketika Ia masih hidup sebelum wafat; Yesus menyapa dia dengan namanya serta dengan getaran yang paling ia dapat rasakan. Untuk menemukan Yesus yang hidup diperlukan cinta yang tulus, yang jujur dan yang besar. Kita yang hidup sekarang dan telah percaya kepada Yesus dapat belajar dari Maria Magdalena untuk memiliki hati yang mencintai Yesus. Yesus hanya dapat ditemui oleh mereka yang memiliki cinta yang suci dan tulus kepadaNya. Kita dapat belajar dari Maria Magdalena, yaitu memupuk cinta yang besar pada Yesus agar Yesus mau hadir dalam kehidupan kita.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah dengan sungguh-sungguh mencintai Yesus dalam hidupku?
MARILAH KITA BERDOA:
Bapa, yang Mahabaik, Engkau telah menghadirkan seorang Maria Magdalena yang mencintai PuteraMu. Yesus telah mengubahnya menjadi manusia baru. Tambahkanlah cinta kami kepada Yesus, yang mencintai kami, kini dan sepanjang masa. Amin.