Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

ALLAH YANG MURAH HATI

BC - 12068N | Wednesday, 20 August 2025

Bacaan Hari ini:
12068N

Hak.9:6-15Mat.20:1-18a( Pw. St. Bernadus  AbasPujG )
Matius 20:14-15

† Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Injil Matius bab dua puluh diawali dengan perumpamaan seperti dalam bacaan injil hari ini. Tuhan Yesus hendak menjelaskan hal Kerajaan Allah lewat perumpamaan, yakni perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur. Diceritakan bahwa ada seorang tuan rumah, yang memiliki kebun anggur. Tuan itu pergi mencari para pekerja untuk bekerja di kebun anggurnya. Ada pekerja yang bekerja mulai jam enam pagi, hingga pekerja yang mulai bekerja pukul lima sore. Tuan dan para pekerja itu telah sepakat bahwa para pekerja akan mendapat upah satu dinar sehari. Satu dinar adalah upah atau gaji harian yang diterima seseorang. Kalau dihitung dengan uang rupiah, satu dinar kira-kira seratus ribu atau tergantung besarnya upah yang berlaku di suatu daerah. Sebab ada orang yang bekerja di kota, gaji hariannya bisa sampai seratus lima puluh ribu. Sementara di daerah lain, ada orang yang mendapat gaji harian kurang dari lima puluh ribu. Yang pasti besarnya gaji harian sesuai dengan kesepakatan antara pekerja dengan pemiliki dari pekerjaan tersebut. 

Saudara-saudari terkasih,
Yang menjadi pokok persoalan bagi para pekerja dalam perumpaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus melaui perumpamaan di atas adalah upah yang mereka terima. Sebab pekerja yang bekerja sekitar dua belas jam dalam satu hari, yakni mulai jam enam pagi sampai jam enam sore, mendapat upah yang sama dengan pekerja yang bekerja hanya satu jam, yakni mulai jam lima sore sampai jam enam sore. Para pekerja menilai bahwa tuan mereka berlaku tidak adil. Sementara tuan mereka berpendapat bahwa upah satu dinar yang mereka terima adalah hasil kesepakatan bersama. Tuan itu justru menegur para pekerja yang tidak menghargai kebaikan dan kemurahan hati dari tuan mereka. Sebab berkat kemurahan hati dari tuan itu, para pekerja bisa memperoleh uang. Uang yang mereka terima itu bisa mereka gunakan untuk keperluan mereka sendiri dan anggota keluarganya. Selain itu, dengan bekerja, para pekerja memiliki harga diri. Sebaliknya, jika tuan itu tidak bermurah hati, para pekerja akan jadi penganggur, yakni tidak memiliki pekerjaan.

Saudara-saudari terkasih,
Tuan yang bersikap murah hati sebagaimana kita dengar dalam perumpamaan Yesus adalah Allah sendiri. Namun kita umat Kristiani sering bersikap sama dengan para pekerja dalam perumpamaan Yesus. Kita protes dan mengomel kepada Allah. Kita menganggap Allah tidak adil. Kita iri hati melihat sesama kita yang sukses. Kita merasa bahwa kita sudah bekerja keras. Tetapi mengapa ada orang yang bekerja asal-asalan, bisa hidup enak dan berhasil. Kita sudah berusaha berbuat baik sambil berdoa setiap hari, tetapi kehidupan kita selalu susah dan tidak mengalami perubahan yang berarti. Kita iri hati melihat orang yang berbuat jahat, namun bisa menikmati hidup yang enak dan menyenangkan. Dengan bersikap demikian, secara tidak langsung kita mau mengatur Tuhan. Kita ingin Tuhan berbuat baik kepada kita dan berbuat jahat kepada orang lain terutama orang-orang yang kita musuhi dan kita anggap jahat. Kita ingin Tuhan menolong kita saat mengalami masalah dan membiarkan sesama kita berada dalam kesulitan. Saat kita berbuat salah, kita ingin dimaafkan. Sebaliknya kita sulit untuk memberi maaf kepada orang lain.

Saudara-saudari terkasih,
Pemikiran manusia berbeda dengan pemikiran Allah. Ada manusia yang bangga dan bahagia bila dirinya sukses sementara yang lain gagal. Ada pula manusia yang bangga dan bahagia bila dirinya selamat, sementara yang lain mengalami kecelakaan dan terkena bencana. Bahkan ada manusia yang berusaha membuat sesama hidup menderita dan sengsara. Sedangkan Allah memiliki pemikiran yang kudus, suci dan mulia. Allah tidak tega dan sedih melihat manusia yang gagal. Allah juga sedih dan tidak tega melihat manusia yang hidup menderita dan sengsara. Allah pun sedih melihat perilaku manusia yang bangga melihat manusia lain yang hidup sengsara. Allah bertambah sedih manakala melihat manusia menghalangi atau berusaha menjerumuskan sesamanya kepada kejahatan dan kehancuran. Sementara melalui perumpamaan yang ditampilkan dalam bacaan injil padda hari ini, Allah menunjukkan sifat-Nya yang murah hati dan membuka jalan bagi setiap manusia untuk mengalami kasih-Nya. Selain itu, sifat Allah yang murah hati, mendorong manusia untuk tidak putus asa dan tidak iri hati dengan sesama.


REFLEKSI:
Apakah selama ini kita sudah bermurah hati kepada sesama kita dan menolong mereka untuk mengalami kasih dan kemurahan Allah?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas kemurahan hati-Mu kepada kami umat manusia. Kemurahan hati-Mu mendorong kami supaya tidak mudah putus asa saat kami jatuh dalam dosa. Berilah kami rahmat-Mu agar kami pun mampu menunjukkan kemurahan hati-Mu kepada sesama kami. Doa ini kami persembahkan dalam namaMu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.