Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

MENCINTAI TUHAN DAN SESAMA

BC - 12070N | Friday, 22 August 2025

Bacaan Hari ini:
Rut.1:1,3-6,14b-16,22
Mat.22:34-40
(Pw. SP Maria,Ratu )





















Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Matius 22:37.39:

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Tuhan Yesus senantiasa dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kesulitan. Salah satunya adalah upaya dari para pemuka agama Yahudi yang menguji dan menjebak Yesus dengan berbagai pertanyaan. Para ahli Taurat yang merasa dirinya pintar dan menguasai kitab suci, kalah dan tak berdaya saat berhadapan dengan Yesus. Demikian pula dengan kelompok Saduki, mereka yang tidak percaya akan kebangkitan dari antara orang mati. Setelah mereka bertemu dan bertanya menyangkut keyakinan mereka, Yesus memberi penjelasan bahwa apa yang mereka yakini itu salah. Kini giliran seorang Farisi yang juga ikut bertanya kepada Yesus. Meskipun pada dasarnya, sebagian pertanyaan yang mereka ajukan terutama dari ahli Taurat dan orang-orang Farisi, lebih banyak bertujuan untuk menjebak dan menjatuhkan Yesus. Salah seorang dari orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang hukum yang utama. Yesus pun menjawab bahwa hukum yang terutama dan pertama adalah mencintai Tuhan Allah dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Saudara-saudari terkasih,
Tuhan Yesus menjelaskan pula bahwa manusia juga harus mencintai sesama, seperti mencintai diri sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Dengan kata lain, Yesus mau menunjukkan bahwa mencintai Tuhan dan sesama merupakan inti dari kitab suci. Hukum mencintai Tuhan dan dan sesama, merupakan ringkasan atau rangkuman dari sepuluh perintah Allah yang diterima oleh Musa dari Allah di Gunung Sinai. Namun demikian, cinta kepada Tuhan dan sesama, tidak hanya sebatas kata-kata atau sekedar ucapan semata, tetapi harus dibuktikan dengan tindakan yang nyata. Maka orang yang mencinta Tuhan harus menunjukkan cintanya dengan melakukan hal-hal berikut. Pertama, tidak boleh mempunyai Allah lain, atau tidak boleh menyembah berhala. Sebab dalam kenyataannya, banyak umat beriman yang di satu sisi percaya kepada Allah, tetapi di sisi lain percaya kepada dukun, orang pintar, jimat atau paranormal.

Saudara-saudari terkasih,
Bukti yang kedua bahwa kita mencintai Tuhan Allah adalah dengan memberikan penghormatan yang pantas dan layak kepada Tuhan, dengan tidak menyebut nama Tuhan secara sembarangan atau serampangan. Artinya manusia tidak boleh memakai nama Tuhan untuk hal-hal yang sepele atau hanya untuk menutupi kelemahanan dan dosa manusia. Maka Tuhan Yesus sangat melarang kita umat-Nya untuk bersumpah dengan Allah, bersumpah hanya untuk kepentingan pribadi dan sesuatu yang bersifat duniawi. Bukti yang ketiga bahwa manusia mencinta Tuhan adalah menguduskan hari Tuhan, dengan beristirahat pada hari Tuhan, yakni hari Minggu. Ajaran ini bertujuan agar manusia tidak rakus dan serakah dalam mencari rejeki. Selain itu, pada hari Minggu, Tuhan telah memberikan kita kesempatan yang sungguh luar biasa untuk bersyukur atas penyertaan dan berkat Tuhan yang telah kita terima. Pada akhirnya kita semua umat Katolik dan Kristen perlu menyadari dan mengetahui bahwa semua manusia akan meninggal. Ketika manusia meninggal, manusia akan kembali kepada Tuhan, pencipta dan pemilik kehidupan.

Saudara-saudari terkasih,
Mungkin ada yang bertanya. Lalu bagaimana kita dapat membuktikan cinta kita kepada sesama? Cinta kita kepada sesame dibuktikan dengan beberapa hal. Pertama, menghormati orang tua, ayah dan ibu. Orang tua pantas mendapatkan penghormatan yang khusus karena mereka menjadi wakil dari Tuhan di bumi ini. Maka orang tua pun perlu menunjukkan cinta dan kebaikan Tuhan kepada sesama, terutama anak-anak. Kedua, tidak membunuh. Membunuh tidak hanya dengan pedang, golok, senapan atau senjata tajam lainnya. Membunuh juga bisa dilakukan dengan kata-kata atau sikap yang menyakiti sesama kita. Hal ini juga membuktikan bahwa kita menghormati kehidupan yang Tuhan anugerahkan kepada manusia. Ketiga, tidak berzinah atau melakukan sesuatu yang senonoh dan merusak martabat kita dan orang lain. Sebab sesama kita adalah ciptaan Allah yang harus kita jaga dan kita hormati seperti diri kita sendiri. Keempat, tidak mencuri. Tujuannya supaya semua manusia bekerja. Kelima, tidak bersakisi dusta atau berbohong. Keenam, tidak mengingini isteri dan milik sesama dengan sewenang-wenang dan tidak adil.


REFLEKSI:
Apakah kita sudah mencintai Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta mencintai sesama manusia seperti diri kita sendiri?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah mengajarkan kami untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati kami, dengan segenap jiwa kami dan dengan segenap akal budi kami serta mengasihi sesama kami seperti diri kami sendiri. Tuhan, penuhilah kami umat-Mu dengan cinta kasih-Mu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.