Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

MEMPERJUANGKAN HIDUP YANG KEKAL

BC - 12072P | Sunday, 24 August 2025

Bacaan Hari ini:
Yes.66:18-21
lbr.12:5-7,11-13
Luk.13:22-30

Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!
Lukas 13:23-24a

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Tuhan Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan membuat berbagai macam mukjizat. Dalam injil hari ini, kita mendengar bagaimana Yesus mewartakan Kerajaan Allah yang harus berakhir di Yerusalem. Dalam perjalan Yesus menuju Yerusalem, dikisahkan ada seorang yang berkata kepada Yesus: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Yesus pun melanjutkan pengajaran-Nya dengan berkata jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. Tetapi mereka tetap ditolak.

Saudara-saudari terkasih,
Pintu yang sesak adalah gambaran Yesus tentang jalan menuju keselamatan yang sulit dan berat. Artinya setiap orang yang ingin memperoleh hidup yang kekal harus berjuang melewati pintu tersebut. Kita sendiri dapat melihat bagaimana Yesus menebus kita umat-Nya lewat sebuah proses yang panjang, yakni jalan salib penderitaan sampai kematian Yesus di atas kayu salib. Dengan kata lain, kita umat Katolik dan Kristen tidak ditebus atau dibayar dengan cara yang biasa dan dengan harga yang murah, tetapi melalui cara yang amat mengerikan dan dengan harga yang sangat mahal. Dan jika Yesus yang kita ikuti sudah menempuh jalan penderitaan dan jalan salib, maka kita para pengikut-Nya harus melalui jalan dan cara yang sama. Tidak cukup bagi kita hanya menyebut nama Yesus lewat doa dan sembahyang. Tidak juga dengan melakukan mukjizat. Sebab menurut Yesus, orang yang membuat mukjizat dan mewartakan nama Yesus, belum tentu masuk bisa surga.

Saudara-saudari terkasih,
Pada bulan November tahun dua ribu dua belas, di salah satu tempat belanja di Jakarta yang cukup terkenal, diadakan lomba memegang mobil. Lomba ini diikuti oleh sekitar seribu lima ratus lima puluh orang peserta lomba. Dari seribu lima ratus lima puluh orang peserta lomba ini diseleksi lagi menjadi dua puluh orang saja. Dua puluh orang peserta ini memilik satu tugas utama, yakni memegang mobil sampai yang lain menyerah. Artinya siapa orang yang paling lama bertahan memegang mobil, maka dialah yang menang. Setelah perlombaan dimulai, satu per satu peserta berguguran. Peserta yang menjadi pemenang adalah seorang pria berumur empat puluh tiga tahun. Pria itu bertahan selama enam puluh tujuh jam lima belas menit. Sebagai pemenang pria itu berhak mendapatkan sebuah mobil. Pria itu juga menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai orang Indonesia yang berdiri dan memegang mobil terlama. Pria itu menjadi pemenang karena dia setia menjaga kondisi tubuhnya dengan berolah raga secara rutin. Dari kisah ini dapat kita melihat betapa sulitnya seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang berharga.

Saudara-saudari terkasih,
Pria yang menjadi pemenang dalam lomba memegang mobil itu harus bertahan berdiri selama hampir tiga hari. Hal yang sama terjadi dalam hubungan kita dengan Tuhan. Jika untuk mendapatkan hadiah mobil saja pria itu harus bisa bertahan selama hampir tiga hari, apalagi untuk mendapatkan keselamatan kekal yang tidak bisa dibeli dengan uang, pangkat, jabatan atau hal-hal dunia lainnya. Kita dapat membandingkan bahwa pria itu melakukannya untuk sesuatu yang sifatnya sementara dan duniawi. Sebab mobil yang dia dapatkan itu mungkin tidak lebih dari sepuluh tahun. Seiring dengan berjalannya waktu, mobil itu akan rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Dengan kata lain, jika manusia saja rela berkorban untuk hadiah dunia yang hanya sementara, maka sesungguhnya manusia harus berusaha dan berjuang lebih keras untuk hadiah yang bersifat kekal yakni keselamatan. Namun sungguh sayang, kita umat Katolik dan Kristen mau bekerja dan berkorban untuk hal dunia, tetapi kita tidak mau bekerja keras dan berkorban untuk hal yang mulia dan abadi. Akibatnya, kita tidak menyesal atau tidak merasa berdosa kalau tidak pergi ke Gereja.


REFLEKSI:
Apakah selama ini kita sudah berusaha untuk memperjuangkan hidup yang kekal dengan belajar setia dalam melaksanakan tugas kita?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menasehati kami untuk berjuang melewati pintu yang sesak demi memperoleh hidup kekal. Sadarkanlah kami umat-Mu bahwa kami tidak hanya berjuang untuk kehidupan di dunia, tetapi juga harus berjuang bahkan berkorban untuk memperoleh kehidupan kekal. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.