Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

NAMA YESUS

BC - 12166C | Wednesday, 26 November 2025

Bacaan Hari ini:
Dan.5:1-6,13-14,16-17,23-28
Luk..21:12-19

Yesus bersabda: “Kamu akan ditangkap dan dianiaya. Kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara. Kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku."
Lukas 21:12

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Pada suatu ketika Yesus mengingatkan para murid-Nya akan konsekuensi mengikuti diri-Nya, karena banyak orang mengira Yesus akan menjadi raja dalam kerajaan Israel. Mereka berharap bisa mendapatkan kemuliaan Yesus itu. Yesus bersabda demikian: “Kamu akan ditangkap dan dianiaya. Kami akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara. Kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Karena itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, keluargamu, sahabat-sahabatmu. Beberapa orang di antara kamu akan dibunuh. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku, tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

Saudara-saudara Terkasih
Inti dari perikop hari ini adalah tentang nama Yesus. Menurut para sejarawan, di antara penduduk Israel banyak yang bernama Yesus. Jadi, apa istimewanya nama Yesus, anak Yusuf si tukang kayu dari Nazareth dan Maria ibu-Nya? Bisa dikatakan nama Yesus tidak mengakibatkan seseorang yang mengikuti-Nya akan mendapatkan kemuliaan atau popularitas apalagi kekayaan harta-benda.  Justru, dengan menyebut dan mengakui nama Yesus, orang tersebut akan mendapatkan penganiayaan, kesengsaraan, bahkan pembunuhan. Sabda Yesus: “Kamu akan ditangkap dan dianiaya. Kami akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara. Kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.” Sungguh tidak terpahami bahwa orang-orang yang setia mendengarkan pengajaran Yesus dan mengikuti jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya, malah mendapatkan akibat negatif dalam hidupnya. Lebih membingungkan lagi, karena yang melakukan itu adalah orang-orang terdekat kita. Sabda Yesus: “Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, keluargamu, sahabat-sahabatmu. Beberapa orang di antara kamu akan dibunuh.”

Saudara-saudara terkasih 
Tawaran Yesus kepada para murid-Nya sungguh tidak terpahami. Bisa dikatakan hanya orang bodoh yang mau mengikuti Yesus dengan konsekuensi  seperti di atas.  Apa yang hendak disampaikan Yesus dengan pengajaran itu? Yesus tentu saja tidak bermaksud membuat para murid-Nya malah mengalami kesengsaraan. Yesus mengajarkan bahwa jalan salib yang akan dilalui para murid adalah kesempatan bagi mereka untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Tidak semua orang bisa memahami Yesus, Allah Putra, yang menjelma menjadi manusia. Yang hidup di Israel dua ribu tahun lampau, mengalami kesengsaraan pada masa Pontius Pilatus, wafat di kayu salib, dan bangkit dari kematian. Bahkan orang-orang Yahudi yang hidup sezaman dengan Yesus, bahkan mengalami langsung mukjijat-mukjijat yang dibuat Yesus, tidak memahami diri Yesus. Mereka mengenal Yesus sebagai anak Yusuf si tukang kayu dan saudara-saudara Yesus hidup di antara mereka. Tidak mudah mewartakan Yesus yang wafat dan bangkit. Yesus bersabda: “Tetapkanlah di hatimu. Jangan memikirkan dahulu pembelaanmu. Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.” Perintah Yesus kepada kita adalah untuk bersaksi, bukan berbantah tentang diri Yesus.

Saudara-saudara Terkasih
Bersaksi tentang Yesus tidaklah mudah. Bukan tentang cara atau teori untuk menjelaskannya, tetapi untuk bersaksi dengan hidup seperti Yesus. Dalam perjalanan sejarah Gereja tertulis betapa banyak darah para martir tertumpah, karena mereka mempertahankan iman akan Yesus. Para misionaris mengorbankan kenyamanan hidupnya di tanah leluhur untuk pergi daerah misi yang jauh dan belum mereka kenal untuk mengajarkan Injil Kerajaan Allah. Para katekis tanpa lelah mendampingi para katekumen untuk mengenal Yesus di berbagai tempat tanpa tercatat nama mereka dalam sejarah Gereja. Belum lagi umat Katolik yang tinggal di daerah di mana Gereja Katolik menjadi minoritas, bahkan untuk beribadat dan membangun gedung gereja pun mengalami hambatan.Tidak sedikit orang Katolik yang mempertahankan imannya daripada mengorbankannya demi jabatan, karier, dan gaji. Jika kita bertekun: “Tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kamu akan memperoleh hidupmu.”


REFLEKSI:
Apakah hidup kita sudah menjadi pewartaan akan Yesus?
Apakah kita sudah beriman akan hidup Yesus?

MARILAH KITA BERDOA: 
Ya Tuhan, hidup Yesus mewartakan Allah yang berbelas kasih. Kami dipanggil untuk meneruskan hidup Yesus itu dengan mewartakan Yesus yang hidup, sengsara, wafat, dan bangkit kepada orang-orang di sekitar kami. Utuslah Roh Kudus-Mu agar kami bertekun dalam pewartaan ini. Engkaulah Tuhan kami. Kini dan sepanjang masa. Amin.