Bacaan Hari ini:
Dan.7:2-14
Luk. 21:29-33
Yesus bersabda: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”
Lukas 21:33
Saudara-saudara terkasih
Pengetahuan manusia pada umumnya didasarkan atas hal-hal yang bisa dipahami dengan panca indra, seperti melihat, mendengar, mencium, meraba, mencicipi. Walaupun kemampuan panca indra pada setiap manusia bisa berbeda, tapi manusia pada umumnya mampu menggunakan panca indra nya itu dengan baik. Manusia juga bisa mengetahui berbagai hal dari insting yang dimilikinya. Dengan instingnya manusia bisa mengetahui akan datangnya sebuah bahaya, merasakan perutnya sudah keroncongan dan perlu makan, seorang cowok jatuh hati kepada seorang cewek cantik. Pengetahuan manusia juga didapat dari tanda-tanda alam. Yesus mengetahui hal ini. Sabda-Nya: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat.” Bukan maksud Yesus untuk mengajarkan kepada orang Yahudi tentang tanda-tanda alam, karena mereka sendiri sudah mengetahuinya dari para leluhur. Yesus menyadarkan orang Yahudi bahwa akan ada tanda-tanda lain yang harus bisa mereka baca. Jika membaca tanda-tanda alam sudah menjadi budaya orang Yahudi, maka membaca tanda-tanda illahi belum tentu bisa mereka lakukan. Allah menyampaikan kehendak-Nya juga menggunakan tanda-tanda. Kehadiran Yesus di dunia sebagai manusia yang lahir dan besar di Nazareth adalah tanda kehadiran Tuhan sendiri. Yesus sudah hidup di antara orang Israel. Yesus sudah membuat banyak sekali mujijat bagi orang Israel. Bahkan Yesus sudah menderita sengsara dalam jalan salib yang dijatuhkan orang Israel. Namun, kehadiran Yesus tersebut ternyata belum menjadikan orang Israel memahaminya sebagai tanda kehadiran Tuhan di tengah orang Israel. Mengapa orang Israel tidak mampu membaca tanda ini?
Saudara-saudara Terkasih
Orang Yahudi tahu bahwa jika pohon Ara bertunas berarti musim panas sudah dekat. Yesus mengkritik orang Yahudi, karena mereka tidak tahu tanda apakah yang akan terjadi dengan kehadiran Yesus di antara orang Yahudi. Sabda Yesus: “Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.” Orang Yahudi terus-menerus mengharapkan hadirnya Sang Mesias. Yesus Kristus tidak dianggap sebagai Sang Mesias itu, tetapi diterima sebagai anak Yusuf, si tukang kayu dari Nazareth, di mana saudara-saudarinya tinggal bersama mereka. Padahal seluruh hidup Yesus sudah menyampaikan tanda-tanda akan datangnya Kerajaan Allah. Manusia secara umum memang mendasarkan pengetahuannya pada panca indra yang dimilikinya. Namun, iman tidak cukup berdasar panca indra saja. Iman dianugerahkan Tuhan sendiri melalui Roh Kudus. Iman kita didasarkan atas keterbukaan kepada pewartaan Roh Kudus itu. Memang pada zaman sekarang ini Roh Kudus tidak menyampaikan langsung kepada kita satu per satu. Gereja Katolik melalui gereja-gereja lokal, sekolah-sekolah katolik, biara-biara, karya-karya karikatif menyampaikan sabda Tuhan, baik melalui pengajaran formal maupun dalam keteladanan hidup sehari-hari. Dengan demikian kita tidak semestinya seperti orang Yahudi yang tidak mengimani hadirnya Yesus, Sang Mesias.
Saudara-saudara Terkasih
Orang Yahudi yang keras kepala membuat Yesus marah. Tidak ada sedikit pun kerendahan hati dan keterbukaan. Tidak sepantasnya orang Yahudi menerima tanda itu, bahkan mereka harus disingkirkan. Sabda Yesus: “Sesungguhnya angkatan ini akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.” Apa yang dimaksudkan Yesus dengan ‘semuanya terjadi’? Tanda-tanda kehadiran Yesus terdiri dari tiga bagian, yaitu wafat, kebangkitan, kedatangan Yesus. Sebagai peristiwa sejarah, banyak orang Yahudi mengikuti peristiwa penyaliban Yesus dua ribu tahun lalu di Yerusalem. Namun, mereka tidak pernah mencapai peristiwa iman, yaitu kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Gereja Katolik dalam Syahadat Para Rasul menyampaikan tentang hal ini: “pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.” Memang Gereja Katolik tidak mengalami langsung peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus, tetapi apa yang dialami para Rasul itulah yang menjadi iman Gereja Katolik.
REFLEKSI
Apakah kita sudah membuka mata iman kita akan tanda-tanda kehadiran Yesus?
Apakah kita sudah beriman akan Yesus?
MARILAH KITA BERDOA
Ya Tuhan, kehadiran Yesus di dunia ini dua ribu tahun lampau di Israel, maupun dalam Sakramen Maha Kudus menjadi tanda-tanda nyata kehadiran Kerajaan Allah semakin dekat. Namun, kami kurang beriman dan masih sibuk untuk mengejar kenikmatan dunia. Utuslah Roh Kudus-Mu agar semakin terbukalah mata iman akan kehadiran Yesus dalam hidup kami. Engkaulah Tuhan kami. Kini dan sepanjang masa. Amin.